Sukses

Rencana Badan Otorita Labuan Bajo Usai Desa Wisata Wae Rebo Raih Penghargaan ADWI 2021

Desa Wisata Wae Rebo dinobatkan sebagai juara 1 ADWI 2021 kategori Daya Tarik Wisata Alam, Budaya, dan Buatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sekali lagi Desa Wisata Wae Rebo membuktikan pesonanya. Kali ini, desa yang berada di pegunungan terpencil di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, itu berhasil meraih juara 1 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori Daya Tarik Wisata Alam, Budaya, dan Buatan. 

Capaian itu disambut baik Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). "Selamat untuk masyarakat Wae Rebo. Mari kita pertahankan keaslian dan kelestarian lingkungan karena itulah yang menjadi kekuatan Wae Rebo," ujar Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF, dalam rilis kepada Liputan6.com, Kamis, 9 Desember 2021.

Ia menyatakan pihaknya siap mendukung dan mendampingi bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk meningkatkan kualitas produk pariwisata Wae Rebo ke depan. Tujuannya untuk menjadikan Wae Rebo sebagai destinasi desa wisata kelas dunia.

Berdasarkan arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, kata Shana, pendampingan peningkatan kualitas berwisata itu meliputi tata kelola wisatawan, produk wisata, serta branding dan promosi sesuai segmen pasar yang dituju.

"Penguatan kapasitas tata kelola ini diharapkan juga meningkatkan daya saing Wae Rebo sebagai destinasi yang menjalankan empat dimensi pariwisata berkelanjutan, yaitu lingkungan, ekonomi, masyarakat, dan kebudayaan" kata dia.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zet Sony Libing menyatakan capaian Wae Rebo merupakan kerja keras masyarakat untuk mewujudkan citra Flores yang ramah bagi wisatawan dan berdaya tarik pariwisata berkelanjutan. Selain Wae Rebo, Wisata Detusoko di Kabupaten Ende, Flores, juga meraih juara 4 untuk Kategori Desa Wisata Berkembang.

"Ini sekaligus mempersiapkan dan menyambut Flores sebagai salah satu destinasi bagi delegasi KTT G-20 yang akan berlangsung tahun depan," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Visitasi Terakhir

Desa Wisata Wae Rebo menjadi visitasi terakhir Menparekraf ke 50 Besar Desa Wisata Terbaik ADWI 2021. Sandiaga, awal Desember 2021, menyatakan kesan kunjungannya ke sana.

"Dua kesan saya saat berkunjung ke Wae Rebo, jadi dari 50 desa wisata yang kita kunjungi terakhir ini, Wae Rebo memberikan sensasi yang terbaik. Kedua, desa ini terindah, dicapai dengan penuh perjuangan. Ini adalah desa wisata yang betul-betul berat perjuangannya untuk mencapai," kata dia.

Ia mengaku perjuangan itu terutama karena harus mendaki sejauh lima kilometer di bebatuan dan jalan setapak yang licin. Meski begitu, peluh yang dihasilkan akan terbayar dengan pemandangan indah dan keramahan penduduk Wae Rebo. Hamparan rumput hijau dikelilingi pegunungan lengkap dengan kabut juga menjadi pesona desa. Sehingga memberikan kesan magis, namun damai, tenang, dan sejahtera.

Berada di atas ketinggian 1.000 mdpl, Desa Wisata Wae Rebo sering disebut surga di atas awan. Desa ini juga memiliki tujuh rumah adat berbentuk kerucut yang menjadi ikon dari Wae Rebo, yakni Mbaru Niang. Hal itu terpengaruh dari budaya Minang, sedangkan adat dan kebudayaan mereka telah membaur dengan kebiasaan penduduk Pulau Flores.

3 dari 4 halaman

Seni dan Budaya

Penduduk desa masih teguh memegang adat budaya. Salah satunya upacara adat Ritus Upacara Penti. Upacara ini merupakan bentuk syukur masyarakat kepada Tuhan dan roh leluhur terhadap semua bentuk harapan yang diterima selama satu tahun yang telah dilewati.

Wae Rebo juga memiliki ragam seni seperti rangku alu. Permainan, serta tarian ini dilakukan empat orang dengan memegang empat tongkat bambu, memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya. Sementara, orang lainnya harus melompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.

Untuk produk kerajinan tangan, Desa Wisata Wae Rebo memiliki kerajinan kain tenun. Khas dari kain tenun ini, yaitu motif Manggarai yang menyerupai bunga dan memiliki warna lebih cerah. Sedangkan di sektor kuliner, ada kopi dan madu hutan. Dengan berbagai potensinya itu, Desa Wisata Wae Rebo menjadi salah satu dari tiga wakil Indonesia di ajang Desa Wisata Terbaik UNWTO 2021. 

4 dari 4 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.