Sukses

Cara Daftar Bantuan Dana Penelitian Pangan Fungsional bagi Mahasiswa

Indofood Riset Nugraha akan memberikan bantuan dana penelitian pangan bagi mahasiswa. Bagaimana caranya?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar baik bagi para mahasiswa yang melakukan penelitian pangan. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) pada 22 Juni 2021 kembali meluncurkan program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2021/2022.

IRN merupakan program pemberian dana bantuan riset kepada para mahasiswa Strata 1 (S1) yang tengah melakukan penelitian sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikannya. IRN kali ini mengusung tema “Penelitian Milenial Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal pada Era Pandemi COVID-19”. Sosialisasi program ini akan dilakukan secara daring.

“Sudah lebih dari satu tahun kita hidup bersama dengan COVID-19, banyak hambatan dan batasan yang dihadapi. Tetapi saya percaya bahwa hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir,” Kata Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Axton Salim dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Ia mengatakan kontribusi dari semua pihak sangat diperlukan dalam menggali dan mengembangkan potensi pangan lokal. Para mahasiswa inilah yang merupakan sumber kontribusi nyata dengan ide-ide segar. Oleh karena itu IRN, memberikan bantuan dana penelitian khususnya di bidang pangan fungsional.

Bantuan ini bermanfaat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan sesuai dengan tren pangan yang sedang berkembang sekarang. Ia berharap agar para mahasiswa dapat mengembangkan penelitian yang inovatif dengan memanfaatkan sumber hayati dan kearifan lokal Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sumber Pangan

Menurut Ketua Tim Pakar Program IRN, Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc, kekayaan sumber pangan Indonesia sangat beragam dan diyakini mempunyai khasiat bagi kesehatan. Misalnya saja tempe, kunyit, jahe, daun kelor dan minyak kayu putih yang mengandung bioaktif berkhasiat. Pada masa pandemi seperti sekarang, sumber pangan lokal tersebut yang justru malah mendunia karena memberikan dampak pada peningkatan daya tahan tubuh dalam melawan COVID-19.

“Penelitian pangan, gizi dan kesehatan terbaru menunjukkan bahwa pangan mempunyai fungsi lain, selain fungsi gizi, yaitu memberikan khasiat menjaga kesehatan atau bahkan meningkatkan kesehatan. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan senyawa atau komponen tertentu selain gizi yang mempunyai khasiat tertentu bagi kesehatan,” katanya.

Ia menuturkan melalui program ini, IRN memberikan kesempatan kepada mahasiswa S1 untuk menggali, mengidentifikasi, membudidayakan dan memasarkan berbagai kekayaan lokal yang penting dan berharga sebagai pangan fungsional. “Inilah tantangan sekaligus peluang yang kami berikan kepada mahasiswa,” ujarnya.

Program IRN ini terbuka bagi mahasiswa S1 dari berbagai jurusan yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya. Objek penelitiannya merupakan sumber daya alam hayati yang berasal dari produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, dan air lokal. Adapun cakupan bidang penelitian ini meliputi agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi dan pemasaran.

 

3 dari 4 halaman

Cara Pendaftaran

Untuk mendapatkan dana penelitian, para mahasiswa harus mendaftarkan proposal penelitiannya melalui website www.indofoodrisetnugraha.com atau dengan mengirimkan email ke indofoodrisetnugraha@indofood.co.id. Pendaftaran mulai dari Mei hingga 31 Juli 2021.

Syarat lainnya untuk mengikuti IRN adalah jangka waktu penelitian paling lama 1 (satu) tahun serta penelitian dilakukan di Indonesia. Para pendaftar juga harus menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing.

Setelah pendaftaran, masuk ke proses seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring. Pengumuman penerima dana IRN akan dilakukan pada September 2021 mendatang.

Di akhir program, Tim Pakar IRN akan memilih 3 orang peneliti sebagai The Best Researcher. Penerima dana IRN juga mendapatkan pendampingan selama penelitian dari Tim Pakar IRN yang terdiri dari para pakar berbagai bidang. Sejak pertama diluncurkan pada 2006, Program IRN telah menerima sebanyak 5.300 proposal. Program ini juga telah mendanai lebih dari 860 penelitian mahasiswa.

“Kami berharap mahasiswa yang bergabung dalam program IRN akan berhasil menciptakan riset-riset unggul dengan berbasis potensi dan kearifan lokal yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, daya saing bangsa serta pada akhirnya dapat mendukung kemandirian pangan dan gizi nasional,” tutup Axton Salim. (Jihan Karina Lasena)

4 dari 4 halaman

infografis hari pendidikan nasional

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.