Sukses

Jerawat Ternyata Bisa Picu Gangguan Psikologis

Apa saja gangguan psikologi yang mungkin diidap para pemilik masalah jerawat?

Liputan6.com, Jakarta - Dermato Venereologidt dr. Aryani Sudharmono, Sp.KK(K), FINS-DV, FAADV mengatakan ia biasa menangani pasien yang menderita keluhan jerawat berat dengan komplikasi bekas jerawat. Bekas jerawat ternyata bisa menimbulkan gangguan psikologis, seperti marah-marah.

"Bahkan, ada yang tidak ingin bertemu dengan orang, mengurangi sosialisasi. Merasa frustrasi karena mereka sudah berusaha untuk mengobati, tapi tidak sembuh-sembuh. Mereka juga ada yang frustrasi melihat bekas-bekas jerawat," ujar Aryani dalam konferensi pers La Roche Posay, Kamis, 3 Juni 2021.

Untuk menangani jerawat, Aryani mengungkapkan, seorang dokter sejak awal harus menjelaskan kepada pasien bahwa jerawat itu penyakit yang ditandai dengan peradangan kronis. Banyak orang yang menganggap jerawat itu bukan penyakit, tapi sesuatu yang bisa timbul dan sembuh sendiri atau bisa timbul dan sembuh dengan obat-obatan.

"Jadi, dokter harus menjelaskan kepada pasien bahwa jerawat dikatakan sembuh kalau sudah tidak ada lagi jerawat di wajah, baik jerawat lama maupun jerawat baru. Selain itu, sudah tidak pernah kambuh lagi jerawat, baik saat menjelang menstruasi ataupun saat menstruasi," imbuh Aryani.

Kata Aryani, jerawat itu awalnya berasal dari dalam kulit, yaitu dari bagian paling dalam atau kelenjar minyak. Jika di luar kulit bisa saja seolah-olah jerawat sudah sembuh, belum tentu di bagian dalam kulit sudah sembuh.

"Maka diperlukan waktu dan disiplin yang baik serta pemakaian obat yang baik dan benar yang dilakukan oleh pasien. Ditambah dengan kontrol secara periodik dan disiplin, jika kondisinya jerawat berat, maka bisa seminggu sekali, kemudian dua minggu sekali hingga sebulan sekali," imbuh pendiri Senopati Skincare.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dapat Dikombinasikan

Pemakaian produk La Roche Posay bisa dikombinasikan dengan produk lain. Saat ini sudah tidak tren lagi, hanya menggunakan satu atau dua brand saja.

"Tentu saja bisa dikombinasikan. Tapi kembali lagi, semua kulit orang itu berbeda-beda. Bagus di dia, bisa juga tidak bagus di saya. Ada juga orang tertentu yang kulitnya lebih sensitif dengan orang lain," ujar General Manager Active Cosmetics Division L'Oreal Indonesia, Silvia Yohana.

Oleh karena itu, lanjut Silvia, sangat perlu edukasi, konsultasi, dan mencari jati diri dalam memutuskan produk perawatan kulit yang cocok. Testimoni dari orang lain tidak bisa dijadikan pegangan sepenuhnya. "Ada juga yang aku dengar testimoni dari seseorang yang mengaku tidak cocok dengan brand tertentu," imbuh Silvia.

Meski begitu, menurut Silvia, perlu juga untuk mencari produk yang terbaik. "Dengan kehadiran La Roche Posay, tidak akan membuat orang bingung untuk mencari skincare yang tepat," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.