Sukses

Alasan Perempuan Lari Sejauh 459 Kilometer Pakai Gaun Pengantin

Perempuan di AS akan lari sangat jauh untuk membantu meningkatkan kesadaran pelecehan narsistik.

Liputan6.com, Jakarta - Demi meningkatkan kesadaran pelecehan narsistik, seorang wanita akan berlari sejauh 285 atau 459 kilometer. Pelecehan narsistik adalah istilah dalam beberapa bidang terapi untuk konsekuensi negatif dari hubungan dengan individu narsistik.

Terapis klinis berusia 47 tahun dari Rockland County, New York, akan berlari sejauh 285 mil melintasi negara bagian New York selama 12 hari.  Namun, dia tidak akan mengenakan pakaian olahraga, dilansir dari laman Fox News, Jumat, 14 Mei 2021.

Sebaliknya, Reiser akan mengenakan gaun pengantinnya sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan dalam rumah tangga narsistik, sesuatu yang dia alami sendiri. Dia mengatakan bahwa gaun pengantin melambangkan cara narsisis seseorang  menggunakan janji pernikahan atau pertunangan untuk mengendalikan korbannya.

Dia akan mulai lari di Oswego, New York, pada 17 Mei 2021  sejauh 23 mil sehari selama 12 hari, berakhir di lingkungan Washington Heights di New York City pada 29 Mei 2021. Untuk mempersiapkan itu, dia melakukan lari jarak jauh 30 dan 40 mil pada akhir pekan atau empat hari berturut-turut sejauh 20 mil berjalan pada minggu lainnya.

Resier juga mencoba mengumpulkan  200.000 dolar AS setara Rp2,8 miliar untuk disumbangkan ke tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga di sembilan kabupaten New York yang dia jalani, yang meliputi Oswego County, Onondaga County, Madison County, Otsego County, Delaware County, Sullivan County, Orange County, Rockland County, dan New York County (Manhattan).

Meski perlu waktu lama,  Reiser mengatakan lari juga akan menjadi terapi. "Saya seorang pelari, saya merasa ini seperti terapi pribadi saya sendiri," katanya. "Banyak dari lari seperti penyembuhan saya sendiri. Jadi, saat saya menjalani lari, Anda tahu, itu seperti halnya katarsis bagi saya ... karena itu akan membawa kesadaran dan itu akan membuat saya semacam tantangan bagi diri saya sendiri."

Namun, lari Resier pada akhirnya adalah untuk membantu orang lain. "Saya hanya ingin orang-orang yang mengalami ini (kekerasan dalam rumah tangga narsistik) tahu bahwa mereka tidak sendiri," kata Reiser.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Narsis dan Sisiopat

Reiser sendiri bertunangan dengan seorang narsisis dan sosiopat.  Selama hubungan, ada banyak "peredaran". "Mereka akan melukaimu dan kemudian menenangkanmu," kata Reiser. "Inilah yang dilakukan banyak pemimpin sekte."

Salah satu contoh, dia mengatakan tunangannya meninggalkannya tanpa mobil di Cape Cod, lalu menggemboknya keluar rumah setelah dia menyewa mobil untuk pulang. Beberapa bulan kemudian, pada Maret 2020 lalu, dia memutuskan untuk meninggalkannya. Sebagai tanggapan, tunangannya meludahinya.

"[Dia] mengatakan kepada saya bahwa ayah saya adalah seorang pecundang - ayah saya meninggal ketika saya berusia 18 tahun. Saya akan berusia 48 tahun - Dan kemudian dia memutihkan pakaian saya," kata Reiser. 

Reiser mengatakan dia juga mencoba membuatnya dikeluarkan dari dewan Pusat Keamanan dan Perubahan, sebuah pusat kekerasan dalam rumah tangga setempat. "Itu sangat menakutkan. Saya menyamakannya dengan ledakan nuklir secara emosional dan kemudian, seperti keluar dari lubang itu," tambah Reiser.

Reiser melanjutkan untuk memulai sebuah organisasi nirlaba bernama Tell A Therapist, yang membantu korban pelecehan narsistik. Dia juga seorang terapis berlisensi di New York, New Jersey, dan Massachusetts dan sedang mengembangkan program pelatihan hidup secara global.

3 dari 3 halaman

Ketok Palu RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Masuk Prolegnas 2021

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.