Sukses

KitKat Bakal Rilis Cokelat Vegan dengan Hilangkan Bahan Utamanya

Peluncuran produk cokelat vegan ini menandai berkembangnya tren alternatif makanan nabati di berbagai negara.

Liputan6.com, Jakarta - Adalah KitKat V, varian non-susu dari cokelat batangan populer yang jadi kabar baik bagi para vegan. Mengikuti tren dunia, perusahaan Swiss yang memproduksinya, Nestle, juga menyediakan alternatif makanan nabati.

Melansir laman CNN, Rabu, 17 Februari 2021, pihak produsen menjanjikan produk ini masih memiliki "keseimbangan sempurna antara wafer renyah dan cokelat lembut." KitKat V membuang bahan utama KitKat reguler, yakni susu, dan menggantinya dengan bahan berbasis beras, selain kakao baru yang berkelanjutan, menurut Bloomberg.

Cokelat bar ini rencananya baru akan mulai dijual akhir 2021 di beberapa negara tertentu sebelum meluas ke seluruh dunia. "Rasa adalah faktor kunci saat mengembangkan cokelat nabati untuk KitKat vegan baru kami," kata Louise Barrett, Kepala Pusat Teknologi Produk Kue Nestle.

"Kami menggunakan keahlian kami dalam mengolah bahan-bahan, juga pendekatan uji dan pembelajaran demi menciptakan alternatif vegan yang lezat untuk KitKat cokelat asli kami," sambungnya.

Makanan nabati telah berkembang luas, berupaya menggantikan konsumsi daging dan susu. Sebelum KitKat, pada 2019, Mars meluncurkan lini cokelat batangan vegan sebagai cara untuk menarik konsumen yang ingin mengurangi asupan daging dan susu karena alasan kesehatan, juga lingkungan.

Produsen lain, seperti Lindt dan Cadbury, juga baru-baru ini meluncurkan cokelat vegan. Tren tersebut, menurut Alexander von Maillot, Head of Confectionery Nestle, bakal terus berkembang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Revolusi Makanan

Maillot menambahkan, revolusi makanan yang secara otomatis mengubah cara orang makan tengah berlangsung. "Kami ingin jadi yang terdepan dalam hal itu, memperjuangkan penemuan makanan dan minuman nabati," katanya.

Pandemi yang melanda, melansir laman Strait Times, juga memberi dorongan lebih pada ajakan mengonsumsi makanan berbahan nabati. Munculnya penyakit menular yang dilaporkan diturunkan dari hewan, seperti COVID-19 dan SARS, membuat tak sedikit orang memikirkan kembali pilihan makanan mereka.

Juga, isu lingkungan yang nyaring diserukan. Produksi daging dunia telah menyumbang total emisi rumah kaca yang mengkhawatirkan. Karenanya, di samping menyehatkan tubuh dengan pemenuhan nutrisi, konsumsi bahan nabati juga dinilai lebih ramah lingkungan.

3 dari 3 halaman

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.