Sukses

Detail 3 Perhiasan Berlian Karya Desainer Indonesia yang Tembus Karpet Merah Hollywood di 2020

Kekuatan karya desainer perhiasan Indonesia terletak pada cerita dan tradisi. Jadi, apa saja perhiasan berlian yang diciptakan?

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang desainer perhiasan Indonesia tak bisa unjuk gigi? Buktinya, tiga dari 19 koleksi Red Carpet Forevermark yang didesain seluruhnya oleh anak bangsa bisa tampil di karpet merah Hollywood pada tahun ini.

Pencapaian itu melebihi dari tahun sebelumnya. Pada 2019, dua koleksi Red Carpet Forevermark dari Indonesia sempat dikenakan oleh dua selebritas A-list Hollywood, yaitu Emily Blunt dan Sandra Oh. Sementara di 2020, perhiasan berlian dikenakan oleh Rachel Brosnahan, Kristen Bell, dan Chrissy Metz.

Perhiasan pertama adalah Conscientia Long Drop Earrings by Mondial yang berwujud anting berlian 13,7 karat dengan kerangka emas putih seberat 13,94 gram. Perhiasan tersebut dikenakan Rachel Brosnahan pada ajang 26th Screen Actors Guild Awards (SAG) 2020. Dalam kesempatan itu, ia memenangkan "Outstanding Performance by an Ensemble in a Comedy Series" lewat perannya di serial The Marvelous Mrs. Maisel.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, pekan lalu, desain anting panjang tersebut mengambil inspirasi dari pita merah yang menjadi simbol kepedulian dan dukungan solidaritas untuk orang dengan HIV/AIDS. Anting-anting itu melambangkan cinta dan perhatian. Bentuknya terkesan sederhana tanpa menanggalkan kesan elegan.

Berikutnya adalah Twin Earings yang menggunakan berlian total 13,02 karat. Anting-anting itu dipakai Kristen Bell,  pada acara penghargaan tahunan 25th Critics' Choice Awards 2020. Ia dikenal akan perannya di serial The Good Place, serial Veronica Mars, dan sebagai pengisi suara tokoh Anna di Frozen.

Desain Twin Earrings terinspirasi dari saudara kembar, yang mungkin secara tampilan terlihat serupa, namun ketika diamati lebih lanjut tidak akan pernah sama persis. Hal itu terlihat dari bentuk anting kiri dan kanan yang berbeda tapi sepintas mirip. Sepasang crawl earring dengan ujung menjuntai membingkai wajah itu seolah saling melengkapi.

Terakhir adalah koleksi cincin yang dikenakan Chrissy Metz dalam pagelaran Vanity Fair Oscar After Party pada awal 2020. Mother Earth Ring by Mondial, nama cincin tersebut, dirancang dengan rangka cincin emas berwarna kombinasi putih dan kuning sebesar 18 gram dan total berlian sebesar 6,68 karat.

Koleksi tersebut terinspirasi dari sosok Geea atau Gaia yang merupakan perwujudan Bumi dan 'Ibu dari semua' dalam mitologi Yunani kuno. Sebuah berlian berbentuk bulat seberat 1 karat sebagai pusat yang dikelilingi oleh beberapa round shape berlian melambangkannya sebagai Ibu dari para Titans (dewa) dan manusia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keunggulan Desainer Perhiasan Lokal

Creative Director PT CMK, Tanya Alissia menyebut perlu empat bulan untuk menyelesaikan seluruh produksi koleksi Red Carpet tersebut. Sebelumnya, para desainer internal yang berjumlah 25 orang mengirimkan karya mereka sebelum terpilih 19 saja untuk diproduksi.

Desain yang terpilih dianggap paling kuat ceritanya. Pasalnya, sambung Tasya, market makin menginginkan perhiasan yang memiliki makna yang bisa dibagikan kepada sekelilingnya.

Pihaknya sebagai atasan tak membatasi kreativitas para desainer menciptakan karya, hanya mengarahkan bahwa tren ke depan adalah desain yang tidak berat ketika dipakai. Kebanyakan desainer mengambil inspirasi dari alam sekitar sehingga tak heran bila ada desain yang sepintas mirip hewan laut, matahari, udara, walau ada pula yang mengadopsi bentuk parang.

"Sortir berliannya yang paling lama karena Forevermark sangat picky dalam pemilihan berliannya. Di koleksi ini juga banyak earring-nya. Nah, lebih lama lagi karena kan harus matching, kanan kiri harus sama," sambung Tanya dalam jumpa pers virtual, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Xu Xinyu, perwakilan dari Forevermark Global yang berbasis di Singapura mengakui desainer Indonesia memiliki keunggulan dari desainer perhiasan negara lain karena tradisi yang dimiliki. Selain itu adalah keunikan cerita dan perjalanan yang mungkin tak bisa ditemukan di tempat lain. Seluruh elemen tersebut yang membuat koleksi tidak hanya cantik tetapi juga berarti.

"Aku ingat salah satunya, parang batik, Anda tak akan menemukannya di tempat lain. Anda juga sangat terhubung dengan alam," kata Xinyu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.