Sukses

Pria Panjat Gedung Rumah Sakit demi Lihat Ibunya yang Terkena Corona

Seperti pasien corona pada umumnya, Rasmi tidak bisa dikunjungi oleh siapapun di rumah sakit, termasuk anaknya.

Liputan6.com, Jakarta -  Pandemi corona Covid-19 telah membuat banyak orang terpaksa berpisah dan kehilangan anggota keluarga tercinta. Bahkan, banyak yang tidak bisa mengucapkan selamat tinggal secara langsung karena adanya aturan isolasi dan karantina.

Para pasien positif corona yang dirawat di rumah sakit juga tidak bisa dijenguk. Baru-baru ini, beredar foto seorang pria memanjat dinding rumah sakit. Bukan untuk membuat sensasi, tapi demi bisa melihat ibunya yang terbaring di rumah sakit.

Pria di foto tersebut diketahui berasal dari Palestina. Dilansir dari laman News 18, foto yang jadi viral itu dibagikan oleh akun @mhdksafa lewat Twitter pada 19 Juli 2020.

"Anak laki-laki dari wanita Palestina yang terinfeksi corona ini memanjat gedung rumah sakit dan duduk untuk menemani ibunya setiap malam sampai dia meninggal dunia," tulis akun @mhdksafa.

Pria itu diketahui bernama Jihad Al-Suwaiti. Ibu Jihad yang bernama Rasmi Suwaiti positif mengidap corona dan harus dirawat di Hebron State Hospital. Seperti pasien corona Covid-19 pada umumnya, Rasmi tidak bisa dikunjungi oleh siapapun, termasuk anaknya.

Sejak ibunya dinyatakan positif, Jihad Al-Suwaiti pun tidak diperbolehkan untuk menjenguk. Namun, pria berusia 30 tahun tersebut tidak kehabisan ide.

Ia memutuskan untuk memanjat gedung rumah sakit dan menemani ibunya dari balik jendela. Hal ini dilakukan Jihad Al-Suwaiti sampai ibunya yang berusia 73 tahun dinyatakan meninggal dunia.

Saksikan video pilihan di bawah ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warganet Ikut Berduka

Rasmi meninggal dunia pada 16 Juli 2020, tak lama setelah menerima kunjungan tak terduga dari putranya. Rasmi Suwaiti diketahui memiliki sakit leukemia ketika dia dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan selama lima hari di rumah sakit.

Jihad mengatakan kalau ia mencoba memasuki kamar rumah sakit saat diberitahu tentang kondisi ibunya yang memburuk, namun tidak diizinkan untuk masuk. Untuk mengucapkan selamat tinggal, dia pun memanjat ke jendela rumah sakit.

Cerita Jihad Al-Suwaiti ini pun mengundang simpati warganet. Tak sedikit yang ikut berduka dan terharu melihat perjuangan Jihad dalam menemani ibunya hingga akhir hayatnya.

"Dia benar-benar anak yang baik. Aku bertanya-tanya bagaimana cara dia memanjat dan apakah dia mengalami masalah. Untunglah mereka mengizinkannya. Semoga ibunya melihatnya dan sadar betapa dia mencintainya," komentar seorang warganet.

"Dia pasti seorang ibu yang baik karena telah membesarkan anak berbakti seperti ini. Aku berdoa yang terbaik untuk mereka," tulis warganet lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.