Sukses

Sampah Pembalut Menumpuk, Tertarik Beralih ke Produk yang Lebih Ramah Lingkungan?

Tahukah kamu bila sampah pembalut konvensional baru bisa terurai dalam 500 hingga 800 tahun lamanya?

Liputan6.com, Jakarta - Wanita rutin menggunakan pembalut sekali pakai karena jadwal menstruasi yang dimilikinya. Namun, sadarkan Anda bahwa pembalut sekali pakai memberi efek buruk pada lingkungan?

Menurut riset Stockholm University , plastik di dalam bungkus pembalut memerlukan waktu sekitar 500--800 tahun untuk terdegradasi. Itu berarti sampah pembalut sekali pakai memerlukan waktu penguraian lebih lama dari sampah plastik botol yang memerlukan waktu antara 70--450 tahun untuk terdegradasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan United Nations Population Fund, jumlah penduduk Indonesia pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 131,88 juta jiwa di antaranya berjenis kelamin perempuan.

Jika rata-rata dalam sebulan wanita membuang sampah pembalut sebanyak empat lembar pembalut dalam sehari, lalu dikalikan enam hari, akan terkumpul sebanyak 24 sampah pembalut hanya dalam waktu sebulan. Belum lagi jika dikalikan dengan jumlah penduduk wanita di Indonesia, jumlahnya kurang lebih mencapai 26 ton per hari.

Selain menyumbang sampah yang banyak, pembalut juga dapat mencemari lingkungan di sekitar. Hal ini terlihat dari masih adanya masyarakat yang membuang pembalut ke dalam sungai ataupun selokan yang dapat menganggu ekositem hewan-hewan di dalam sungai.

Tak hanya itu, melalui riset United Nations Environment Program, produksi pembalut sekali pakai menyumbang emisi gas karbon sekitar 15 juta ton pertahunnya. Hal tersebut setara dengan 35 juta barel minyak yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mencoba Pembalut Ramah Lingkungan

Karena berbagai dampak yang terjadi lewat pemakaian pembalut sekali pakai, belakangan ini marak diperbincangkan pembalut yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti menstrual cup dan reusable pad. Salah satunya dari akun Instagram @sayapilihbumi yang mengkampanyekan program ramah lingkungan.

Namun, banyak wanita yang belum berani untuk mencoba dan ada pula yang belum mengetahui tentang pembalut ramah lingkungan ini. Terlihat dari berbagai ungkapan warganet yang mengomentari unggahan foto dari akun tersebut. Padahal, manfaatnya jauh lebih besar untuk mengurangi penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan.

Menstrual cup merupakan cawan berbentuk corong kecil yang terbuat dari bahan karet ataupun silikon. Cup ini berfungsi sebagai penampung darah saat menstruasi. Meski belum banyak yang tahu, alat ini bisa dipakai menjadi alternatif untuk para wanita saat menstruasi.

Berbeda dengan pembalut, menstrual cup digunakan ke dalam vagina untuk menampung pengumpulan darah saat menstruasi. Alat kesehatan ini biasanya memiliki dua ukuran yaitu yang sudah melahirkan dan ukuran untuk yang belum pernah melahirkan.

Menstrual cup ini memiliki daya tampung darah yang dapat mencapai 30 ml dan dapat digunakan berulang-ulang sehingga lebih praktis. Satu buah menstrual cup dapat digunakan hingga sepuluh tahun.

Dilansir dari laman healthline, menstrual cup memiliki berbagai kelebihan. Seperti hemat anggaran, lebih aman karena tidak perlu menyerap darah dan tidak berisiko terkena penyakit toxic shock syndrome (TSS) atau infeksi bakteri langka dan juga tidak menyebabkan dampak buruk pada lingkungan.

3 dari 3 halaman

Menggunakan Reusable Menstrual Pads

Ada pula alat yang ramah lingkungan selanjutnya yaitu reusable menstrual pads. Bentuk dan kegunaan alat ini sama persis dengan pembalut biasa, tapi alat ini bisa dicuci dan dipakai berulang-ulang.

Pada Reusable Menstrual Pads, bahan yang digunakan dibuat agak tebal agar bisa menyerap lebih banyak cairan. Selain itu, dilengkapi juga dengan satu lapisan di bagian dalam yang mampu menahan cairan agar tidak tembus ke luar. Lapisan ini berbahan seperti karet balon dan diletakkan di bawah handuk atau kain penyerap.

Menstrual pads memiliki tiga ukuran yaitu pantyliner/minipad, day dan night. Setiap merek memiliki ukurannya masing-masing tergantung kebutuhan Anda. Sama halnya seperti menstrual cup, alat ini juga dapat digunakan berulang hingga sepuluh tahun.

Dilansir dari laman healthline, Reusable Menstrual Pads juga memiliki berbagai kelebihan untuk penggunanya. Salah satunya yaitu sebagai bahan yang tidak mengiritasi dan menghindari paparan bahan-bahan sintetis yang tidak perlu pada pembalut sekali pakai. Alat ini juga dapat berhemat sekaligus menjaga lingkungan bebas dari pencemaran sampah pembalut. (Devita Nur Azizah).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.