Sukses

Kisah Sedih di Balik Gaun Megah yang Masuk 10 Besar Kostum Nasional di Miss Eco International 2019

Ada cerita kutukan yang menimpa putri Minang yang menjadi inspirasi pembuatan gaun tersebut. Saking megahnya, kostum tersebut masuk jajaran 10 besar kostum nasional terbaik di Miss Eco International 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Ratu Vashti, perwakilan Indonesia di Miss Eco International 2019 membawa kabar baik dari Kairo, Mesir. Kostum nasional yang dikenakannya masuk jajaran 10 besar bersama Filipina, Thailand, dan China.

"Top 10 for national costume! Indonesia I am so proud to represent a nation with beautiful and diverse culture! This one specifically is from West Sumatra where it represented the sorrow and longing Puti Julian, a side of love rarely portrayed," tulis Vashti lewat akun Instagramnya @ratuvashti, Jumat (15/3/2019).

Kostum bernuansa abu-abu kehitaman dengan suntiang gadang itu mengusung cerita tentang seorang putri saudagar kaya di Tanah Minang. Inggi Kendran, sang perancang menceritakan kisah cinta sang putri yang berakhir tragis.

Putri Minang itu dikisahkan bernama Puti Juilan, seorang saudagar kaya raya yang juga merupakan putra dari pemimpin Kerajaan Pagaruyung bernama Tuanku Raja Kecik. Sang gadis kaya itu tinggal di Kampung Alai, Kabupaten Agam, pesisir utara Sumatera Barat.

Puti Juilan sedih karena karena tak ada seorang pun berani mempersuntingnya karena ia anak orang kaya. Kesedihan itu diketahui sang kakek yang kemudian memutuskan membuat pesta besar untuk membahagiakannya.

Dalam akun Instagram Inggi @inggikendran dituliskan, sebelum berlangsungnya pesta tersebut, Puti bermimpi bertemu dengan seorang pemuda bernama Sutan Rumandang. Mimpinya terwujud setelah kapal besar yang dikemudikan Sutan terdampar di wilayah kerajaannya.

"Orang-orang pun bersuka cita menyambutnya. Hingga dimintalah kesediaan sang pemuda untuk menikahi sang Puti Juilan. Namun karena merasa belum pantas dan harus mencari harta yang banyak, sang pemuda saat itu hanya berkenan untuk bertunangan dan kembali melakukan pelayaran," tulisnya.

Puti kemudian bersumpah akan menanti sang pujaan hati. Tetapi karena terlalu lama ditinggal, sang putri Minang lupa akan sumpahnya dan jatuh cinta kepada seorang saudagar. Ia bahkan menikahinya.

"Akibatnya, ia pun terkena kutukan akibat sumpah yang diucapnya. Dalam kutukan itu membuatnya menjadi amat sedih dan menanti Sutan Rumandang di tepi pantai. Namun malang, penantian tersebut harus ia lalui hingga ajal menjemput," tulisnya lagi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.