Sukses

Berkat Pemimpin Suku Taiwan, Bahasa Thao Tidak Jadi Punah

Dibalik minimnya penduduk asli Thao di Taiwan, bagaimana nasib bahasa asli suku ini?

Liputan6.com, Jakarta - Taiwan berada pada posisi ke-9 besar destinasi wisata utama bagi wisatawan Indonesia versi Agoda. Mengutip dari Antara.com, Rabu, (28/11/18), ada 16 suku penduduk asli Taiwan seperti Salsiat, Thao, Bunun, Tsou, Rukai, Paiwan, Atayal, Truku, Sakizaya, Kuvalan, Amis, Sediq, Puyuma, Yami, Hla'alua, kanakanavu.

Total populasi sebesar 550 ribu orang atau 2,3 persen dari penduduk Taiwan. Penduduk asli tersebut mendiami daerah selatan, timur dan di tengah pegunungan. 

Memiliki keindahan bak surga, Danau Sun Moon Lake, merupakan danau terbesar di Taiwan. Tempat ini awalnya dijadikan sebagai rumah bagi suku Thao yang memiliki bahasa paling terancam punah di dunia. Namun, dengan usaha dan upaya pemimpin suku, generasi muda Thao kembali menggunakan bahasa aslinya dalam keseharian. 

Mengutip dari buku The Journeys: Kisah Perjalanan Para Pecinta, Rabu (28/11/18), perwakilan suku asli di Taiwan saat ini hanya tersisa empat orang saja. Lantaran, yang lainnya sudah berusia lanjut. Upaya tersebut dilakukan dengan membuat sebuah pelestarian bersama generasi muda, agar bahasa itu tetap terjaga.

Taiwan terbentuk enam juta tahun lalu akibat benturan laut Filipina dan lempengan tektonik euro Asia. Daratan seluas 36 ribu kilometer persegi itu, mengandung 70 persennya merupakan pegunungan yang membuat penduduk pribumi Taiwan membiasakan hidup dengan pegunungan dan hutan.

Semenjak disinggahi oleh Suku Thao, kawasan Danau Sun Moon Lake kini telah menjadi kawasan wisata yang perlahan menggeser keberadaan suku pribumi Thao. Meskipun terhitung sedikit, suku pribumi mencoba bertahan hidup dengan menghasilkan karya kerajinan tangan.

Kerajinan ini dibuat dengan menggunakan benang dan pola, penduduk pribumi memadukan warna dan desain leluhur mereka dalam kain tersebut. Selain bahasa, tenunan yang menjadi pengingat dalam kehidupan sehari-hari budaya leluhur ini, juga tetap terjaga dengan baik.

Tata cara hidup masyarakat pribumi Taiwan ternyata memiliki banyak kesamaan dengan masyarakat Nusantara, seperti berbagai suku bangsa di Kalimantan, Jawa, dan Sumatra. Hal ini dibuktikan melalui tata cara hidup yang memiliki kesamaan dan didukung beberapa fakta adanya kesamaan DNA dengan suku pribumi Nusantara. 

Selain kesamaan motif dan seni ukir dalam kerajinan Nusantara, kesamaan suku kata juga terdapat di beberapa suku pribumi Taiwan. Banyaknya persamaan suku kata membuktikan bahasa Indonesia adalah bagian dari penutur bahasa Austronesia. (Mariany)

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.