Sukses

Pesona Batik dan Bordir Karya UKM di Teras Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Sudah tidak diragukan lagi jika batik dan bordir khas Indonesia memiliki pesona tersendiri. Bahkan kualitasnya pun bisa disandingkan dengan kualitas internasional. IKEA Indonesia pun terus berupaya untuk memperkenalkan dan mengangkat produk unggulan UKM melalui Teras Indonesia.

Gelaran Teras Indonesia ini berlangsung di area pintu masuk toko IKEA Alam Sutera yang menampilkan rangkaian produk unggulan yang menarik dan unik berupa karya kreatif aneka produk bordir dan batik khas Indonesia.

Teras Indonesia sendiri merupakan kerjasama antara IKEA Indonesia dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Pameran kali ini diikuti oleh tiga peserta UKM Mitra YDBA yaitu Tiari Design, Tarti Camelia Kreasi Bording Bandung, dan Batik Wardhoyo.

“IKEA Indonesia konsisten melaksanakan kegiatan ini dalam rangka memperkenalkan produk-produk UKM yang sangat unik dan khas, juga digemari oleh para pengunjung kami. Ini merupakan pameran Teras Indonesia dimana produk pada pameran tersebut juga dapat dibeli oleh pengunjung IKEA. Kesempatan ini dapat menjadi tujuan unik berbelanja di IKEA Alam Sutera selama libur akhir pekan," Country Marketing Manager IKEA Indonesia, Eliza Fazia.

Sebelum menggelar pameran, tim Interior Designer IKEA memberikan pengetahuan tentang cara menata ruang pameran sehingga terlihat menarik layaknya ritel berkelas internasional. Pengetahuan ini tentu diberikan untuk membantu mengangkat nilai dari produk yang ditampilkan.

Dilaksanakan akhir pekan lalu pada 3-5 Agustus 2018, IKEA Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenal pesona batik dan bordir yang ditampilkan dalam pameran ini. Seperti apa produk unggulan yang ditampilkan di IKEA Teras Indonesia kali ini?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tiari Design

Indonesia telah lama terkenal karena batiknya. Suatu bentuk seni, pengerjaan dan kualitas batik yang diproduksi di Indonesia dibedakan unik dan pola yang muncul dari berbagai daerah menawarkan pengalaman yang kaya warisan budaya negara. Dengan rasa hormat dan penghargaan terhadap warisan batik inilah Tiari Design didirikan, untuk terus menjunjung dan melesatarikan kecintaan terhadap batik dan memanfaatkan tekstil sebagai sarana melayani masyarakat.

Pada tahun 2014, sang pemilik Desi Aditiarini yang memiliki latar belakang dalam desain interior dan grafis berkelana ke bisnis memproduksi aksesoris dan barang-barang kecil (dompet koin, kantong kosmetik, tas jinjing, tas makanan siang, tas paspor, tas belanja, sampul buku doa, meja pelari, bantal penutup) menggunakan batik Pekalongan dan Tasikmalaya. Tiari Design sekarang melayani basis pelanggan yang terus berkembang yang memasok suvenir acara dalam skala kecil hingga besar dan berpartisipasi dalam pemeran kerajinan lokal. Tiari Design saat ini menyediakan dibuat oleh suvenir yang dipesan secara online.

3 dari 4 halaman

2. Tarti Camelia Kreasi Bordir Bandung

Tarti Camelia Kreasi Bordir Bandung dimulai dengan kemampuan pemilik dibidang jahit sejak tahun 2002. Dengan mencoba membuat usaha sendiri, awalnya Tarti Camelia Kreasi Bordir Bandung hanya menerima makloon jahitan dari garmen. Dengan adanya hobi menggambar yang dipunya, mereka mencoba untuk membuat desain untuk mukena, sajadah, dan busana muslim. Seiring waktu dengan permintaan pasar dan pesanan, mereka mulai produksi mukena dan sajadah.

Pada tahun 2014, Tarti Camelia Kreasi Bordir Bandung memulai untuk membuat home decoration, dan dengan adanya pembinaan UKM, usaha mereka saat ini berfokus kepada pengembangan inovasi desain bordir agar menghasilkan sebuah desain yang elegan dan tidak ada di tempat lain.

4 dari 4 halaman

3. Batik Wardhoyo

Berdiri tahun 2006 di kampung batik kauman Surakarta, hanya memasarkan laos dengan desain motif batik dan wayang. Tahun 2008 mereka bergabung dengan UMKM binaan YDBA, dengan banyaknya ilmu yang mereka dapatkan, hal tersebut menjadi bekal mereka untuk lebih mengembangkan usaha agar tidak tertinggal dalam mengikuti perkembangan pasar.

Selanjutnya mereka mulai memproduksi batik dengan teknik print & cap motif khas Solo yang punya ciri warna lembut dan tidak meninggalkan motif-motif yang sudah pakem seperti kawung, parang, sido mukti dan truntum. Dengan berjalannya waktu, Batik Wardhoyo tidak lagi menjual batik berupa kain atau bahan, tapi sesuai permintaan pasar yaitu berupa dress, blouse, gamis, baju anak, kemeja, dan mereka juga menerima pesanan seragam baik untuk acara keluarga maupun seragam untuk sekolah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.