Sukses

Banyak Kegiatan Baru di Dieng Culture Festival 2018. Apa Saja?

Ini yang baru di Dieng Culture Festival 2018.

Liputan6.com, Wonosobo Dieng Culture Festival (DCF) setiap tahunnya memiliki acara utama upacara pemotongan rambut gimbal, pertunjukan seni tradisi, jazz atas awan, pertunjukan sendratari, pesta lampion, dan kembang api. Namun, event yang memasuki tahun ke-sembilan ini akan menghadirkan rangkaian acara-acara baru. Acara akan diselenggarakan di kawasan Candi Arjuna, pada 3-5 Agustus 2018.

“Biasanya kita mulai setelah salat Jum’at (3/8). Kini kita majukan lebih awal, sejak pagi hari. Nantinya ada aksi Dieng Bersih mengajak semua warga Dieng, pelajar, hingga tamu yang datang untuk membersihkan semua objek wisata. (Pihak) yang mengambil paling banyak sampah atau yang paling kotor, nantinya akan diberi apresiasi oleh panitia,” ujar Ketua Pokdarwis Dieng Kulon, Alif Fauzi, di Wonosobo, Sabtu (28/7/2018).

Setelah Dieng Bersih, acara selanjutnya adalah  Festival Tumpeng. Tumpeng akan dikirab dan dimakan bersama oleh para pengunjung DCF. Sedikitnya akan ada 50 tumpeng dari warga lokal yang akan dikirab mengelingi desa. 

"Nanti setelah dikirab, tumpeng-tumpeng ini dibawa ke lapangan. Di sana, akan dimakan bersama-sama sebagai wujud syukur warga. Tujuannya, agar masyarakat terkena dampak pariwisata juga. Semua diajak untuk mensukseskan DCF 2018," ucap Alif.

Ia menjelaskan, tumpeng merupakan salah satu syarat dilakukannya ruwatan potong rambut gimbal. Sebelum ada Festival Tumpeng ini, panitia dan tokoh adat di Dieng juga sudah menyediakan tumpeng sebelum ruwatan potong rambut gimbal.

Alif menambahkan, ada yang unik di acara tahun ini, yaitu Festival Domba. Kegiatan ini sebagai bentuk upaya merintis desa wisata lainnya, sehingga bisa mengangkat agrowisata domba.

“Domba di dataran tinggi itu bulunya beda dengan yang lain, lebih tebal, kayal ‘Shaun the sheep’ gitu lho. Dan (kegiatan ini) sebagai sarana untuk memamerkan salah satu domba di dataran tinggi Dieng yang sudah menjadi ciri khas,” kata dia.

Tidak hanya itu, akan diselenggarakan pameran bunga Calla Lily. Bunga tersebut bisa ditemui di dataran tinggi Dieng.

“Rencanaya akan dijadikan festival bunga Calla Lilly juga untuk menambah atraksi, namun ada satu dan lain hal sehingga hanya akan dipamerkan selama acara berlangsung. Tidak hanya itu, nanti juga ada photo booth yang dihiasi bunga Calla Lilly,” ujar Alif.

Melihat tingginya animo wisatawan, sangat wajar jika DCF masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata.

"Performa positif terus ditunjukkan DCF. Sebagai salah satu atraksi pariwisata, event ini selalu sukses dalam setiap penyelenggaraannya. Selalu sukses menyedot wisatawan datang. Sampai ketemu di DCF 2018," ucap Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti.

Melihat progres positif dan konsep DCF-9, apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. Ia menyatakan, DCF-9 sebagai event dengan kualitas dunia.

“Dieng Culture Festival jadi fenomena. Kekuatan culture dan nature-nya luar biasa. Kelas festival ini sudah mendunia. Progresnya memang bagus, tapi branding harus lebih gencar lagi, terutama di media sosial,” tutup Arief.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini