Sukses

Catat, Ini 3 Festival yang akan Ramaikan Februari Anda

Memasuki pertengahan Februari, akan ada banyak festival yang digelar di beberapa daerah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Mendekati pertengahan Februari akan ada tiga festival budaya yang dijadwalkan akan digelar di beberapa daerah di Indonesia. Selain menyuguhkan keindahan panorama alam, ketiga festival ini juga akan memperkenalkan tradisi dan budaya masyarakat setempat, mulai dari tradisi folklor hingga tradisi berburu berburu cacing masyarakat penganut Wetu Telu.

Berikut tiga festival yang akan digelar di pertengahan Februari ini, seperti disusun Liputan6.com, Selasa (9/2/2016).

Festival Pulau Penyengat

Festival Pulau Penyengat akan berlangsung pada 20-24 Februari 2016. Dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu Balai Adat, Balai Desa, dan Kampung Bulang.

Festival Pulau Penyengat yang akan berlangsung pada 20-24 Februari dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu Balai Adat, Balai Desa, dan Kampung Bulang. Bukan hanya sekadar perayaan, Festival Pulau Penyengat juga akan diramaikan dengan muatan budaya yang kental. Tak hanya itu, berbagai lomba seputar bahari juga akan dilaksanakan, seperti lomba perahu layar, sampan layar, hingga lomba renang tradisional.

Pulau Penyengat sendiri terletak sekitar 2 km di seberang Tanjungpinang. Memiliki luas sekitar 2.500 x 750 meter, keberadaan pulau ini tidak lepas dari sejarah Pemerintahan Kesultanan Johor-Riau. Sebagai daerah pemerintahan, di Pulau Penyengat banyak ditemukan bangunan bersejarah dari abad ke-18, seperti Masjid Sultan Riau, Kompleks Pemakaman Keluarga Johor-Riau, hingga benteng yang ditemukan di Bukit Kursi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Festival Bau Nyale

Festival Bau Nyale

Bau Nyale, cacing laut di Lombok Tengah menjadi teman bersantap dengan sambal goreng.

Bagi masyarakat penganut Wetu Telu di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menangkap nyale atau cacing telah menjadi tradisi turun-menurun yang terus dilestarikan. Tradisi menangkap nyale tidak lepas dari legenda yang mengisahkan Putri Mandalika. Nyale yang keluar setahun sekali di laut selatan Lombok Tengah dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika yang menceburkan diri.

Festival Bau Nyale tahun ini akan diselenggarakan pada 28 Februari di Pantai Seger, Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah. Ritual menangkap nyale menjadi sangat meriah, pasalnya masyarakat setempat meyakini bahwa nyale berhubungan dengan kesejahteraan dan keselamatan. Nyale yang berhasil dikumpulkan akan ditaburkan di sawah untuk menambah kesuburan. Sebagian yang hal digunakan sebagai santapan dan obat.

Selain menangkap nyale, festival ini juga akan diramaikan dengan berbagai kesenian adat masyarakat Lombok penganut Wetu Telu. Salah satu gelaran seni yang paling ditunggu saat Festival Bau Nyale adalah pementasan drama kolosal Putri Mandalika.

3 dari 3 halaman

Pasola

Pasola

Pasola merupakan tradisi perang di atas kuda dengan menggunakan tongkat kayu yang disebut sola. Foto: Vice.com

Jika Anda penggemar sesuatu hal yang memacu adrenalin, ini adalah festival budaya yang tepat buat Anda. Pasalnya pasola merupakan ritual perang di atas kuda dengan menggunakan tongkat panjang yang disebut sola. Yang menarik, semua peserta yang ikut berperang mengenakan pakaian adat Sumba, berupa kain tenun hingga kombu yang diikatkan pada pinggul, tak lupa penutup kepala hingga kaworu.

Festival Pasola tahun ini akan digelar di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pasola Homba Kalaiyo digelar di Kecamatan Kodi Bangedo, 24 Februari 2016. Pasola Bondokawango di Kecamatan Kodi, 26 Februari 2016. Sementara Pasola Rarawinyo digelar di Kecamatan Kodi, 27 Februari 2016.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini