Sukses

Makan Bergizi Melatih Individu Menanamkan Pola Hidup Sehat

Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat

OlehPanji PrayitnoDiperbarui 04 Mei 2025, 13:48 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2025, 13:42 WIB

Liputan6.com, Lombok Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar mengatakan makan bergizi gratis (MBG) akan melatih individu menanamkan pola hidup sehat. 

Muazzim Akbar menegaskan, bahwa program MBG selain gizi, juga dapat melahirkan kebiasaan baru dalam menjalankan pola hidup yang lebih sehat.

“Program MBG, bukan hanya sekadar menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini,” tutur Muazzim, saat sosialisasi MBG di Lombok Timur, Jumat (2/5/2025).

Ia menekankan, program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya peserta didik usia dini di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, katanya, program MBG memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat, dengan melibatkan warga lokal sebagai staf dapur, yang rata-rata berjumlah 47 orang per dapur. 

“Bahan makanan yang digunakan dalam program ini diambil dari petani dan peternak lokal, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,’ ungkap Muazzim.

Perwakilan BGN, Lalu Muhammad Iwan memaparkan bahwa program MBG merupakan bagian dari visi besar BGN untuk menciptakan masyarakat sehat secara fisik dan mental melalui pemenuhan gizi. 

“Dalam upayanya, BGN menargetkan pembangunan 400 dapur SPPG di seluruh NTB, dengan 30 dapur telah beroperasi sejauh ini. Namun, di Lombok Timur baru terdapat 5 dapur aktif, dan Kecamatan Keruak belum memiliki dapur MBG sama sekali,” imbuh Lalu Muhammad Iwan.

2 dari 2 halaman

Dapur MBG

“Oleh karena itu, direncanakan pembangunan 5 hingga 6 dapur MBG di Keruak, dengan dua calon lokasi yang tengah dipersiapkan. Saat ini, terdapat sekitar 13.500 peserta didik di wilayah tersebut yang menjadi sasaran program ini,” lanjutnya.

Camat Keruak, Azhar, menyampaikan bahwa program MBG telah menjadi perhatian masyarakat, khususnya para orang tua peserta didik. Namun, ia menekankan pentingnya aksi nyata untuk merealisasikan program ini secara luas.

“Kolaborasi antara pemerintah daerah, pihak sekolah, masyarakat, serta BGN sangat dibutuhkan guna mendukung pelaksanaan program dan menciptakan dampak nyata bagi peningkatan gizi anak-anak serta penurunan angka stunting di wilayah Keruak,” ucap Azhar.

Setelah sosialisasi program MBG ini, pemerintah dan BGN akan melanjutkan pendirian dapur MBG di Kecamatan Keruak sebanyak 5–6 unit untuk melayani kebutuhan gizi peserta didik dan kelompok rentan lainnya. 

Dengan dukungan penuh dari DPR RI dan berbagai pihak, diharapkan program ini segera dapat berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Lombok Timur, khususnya di Kecamatan Keruak.

EnamPlus