Sukses

Perjuangan dan Doa Tukang Becak Asal Sampang Madura Bisa Naik Haji Tahun ini

Holili Addrae Sae berasal dari Sampang Madura, perjuangannya agar bisa menunaikan ibadah haji patut diteladani.

Liputan6.com, Jatim - Holili Addrae Sae (60 Tahun) satu diantara satu jutaan Jemaah Haji yang terpilih untuk berangkat ke Tanah Suci menunaikan rukun islam ke lima.

Ia berasal dari Sampang Madura, sehari hari berprofesi sebagai tukang becak, mata pencaharian yang memberikan kepastian pekerjaannya namun bukan pada penghasilannya, semuanya tergantung ongkos jasa naik becak yang diterima dari para penumpangnya.

"Terus terang kami hanya bekerja keras memeras keringat mengayuh becak setiap hari, istri saya yang begitu telaten menyisihkan sedikit demi sedikit uang sisa dari kebutuhan hidup sehari-hari," ungkap Holili, saat berada di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) Sukolilo, Kamis (16/06/2022).

Warga Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Sampang ini menceritakan perjuangan dan doanya hingga bisa naik haji 2022. Cita cita naik haji ini diimpikan bersama istrinya yang bernama Busideh, dari peran pujaan hatinya inilah Holili bisa menabung dari jerih payahnya penghasilan tukang becak.

"Penghasilan mbecak perhari hanya Rp. 30-50 ribu, itupun tidak menentu, selain itu, saya juga bekerja sebagai kuli ikan dengan penghasilan yang tak seberapa, istri sayalah yang rajin menabung mengumpulkan, dan dibelikan beberapa gram emas,” jelasnya.

Hingga pada tahun 2011, ia bersama istrinya dari hasil tabungannya dimampukan bisa daftar haji. Selanjutnya atas dorongan istrinya juga untuk pelunasan biaya haji.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Jual Barang Berharga

ereka kemudian memutuskan menjual seluruh barang berharga yang dimiliki dan kebetulan saat itu dapat uang arisan, bersyukur Holili dan istrinya masuk daftar tunggu naik haji.

"Namun, istri saya meninggal dunia pada tahun 2019 karena sakit, porsi haji istri saya saya tawarkan ke anak saya untuk menggantikan namun mereka menolak, akhirnya uang tabungan haji saya ambil, untuk biaya badak haji bagi istri saya di tanah suci," tuturnya dengan raut sedih mengingat mendiang sang istri.

Kisah perjuangan dan doa Holili tidak sampai disini, karena tidak bergabung dalam bimbingan ibadah haji karena tidak punya biaya, akhirnya ada pertolongan hingga ada salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji di Kabupaten Sampang yang mengajak bergabung dan membebaskan seluruh biayanya.

"Alhamdulillah pertolongan Allah SubhanahuWaTa'ala bagi orang yang sabar ikhlas dan tidak putus berusaha dan berdoa," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.