Sukses

Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 'Keroyokan' ala Gubernur Ganjar di Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim bahwa Jateng berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan tingkat nasional

Liputan6.com, Banjarnegara - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Jateng berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan tingkat nasional.

"Penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jateng hasilnya bagus, bahkan Jateng juga berkontribusi pada turunnya kemiskinan tingkat nasional," kata Ganjar saat pengecekan Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Banjarnegara, Rabu, dikutip Antara.

Pengecekan dilakukan di beberapa titik yakni bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Gemuruh, bantuan jambanisasi di tiga rumah di Desa Gumingsir, kemudian bantuan rumah sehat layak huni (RSLH) di Desa Plumbungan, dan bantuan penyambungan listrik di Desa Dawuhan.

"Nah ternyata ada dari ESDM bantu listrik, CSR PLN bantu ada, CSR perbankan bahkan tadi ada juga CSR dari perusahaan ikan, buat saya surprise juga. Ada bantuan pemprov, nah sekarang kita datengin mereka yang dibantu seperti apa," ujar Ganjar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Kolaborasi

Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, memang menggandeng banyak pihak untuk mengeroyok pengentasan kemiskinan ekstrem di lima daerah, salah satunya Kabupaten Banjarnegara.

Ganjar mengatakan bahwa dengan turun gunung melihat praktik dari program pengentasan kemiskinan ekstrem ini dirinya menjadi tahu kondisi dan urgensi dari penerima bantuan dari pemerintah.

Di sisi lain, Ganjar juga selalu mengingatkan dan mengajak warga untuk saling bantu, semangat gotong royong dan kemanusiaan tinggi yang akan melahirkan kerukunan di antara warga desa.

"Spiritnya gotong royong. Kalau gotong royongnya bagus di desa, itu masyarakatnya juga rukun, apapun agamanya, kelompoknya, sukunya, jadi mereka rukun. Jadi gotong royong itu nilai yang hari ini mesti dibudayakan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.