Sukses

Doa Sesudah Makan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW: Ketahui Adabnya dalam Islam

Panduan doa sesudah makan sesuai sunnah beserta adab yang baik berdasarkan syariat Islam, umat Muslim wajib tahu dan mengamalkannya.

Diterbitkan 17 Oktober 2025, 06:00 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Membaca doa sesudah makan sesuai sunnah merupakan salah satu bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Doa ini merupakan amalan yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW dan memiliki keutamaan besar bagi setiap muslim.

Melansir dari buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih karya Anshari Taslim, salah satu keutamaan membaca doa sesudah makan adalah mendapatkan keridhaan Allah SWT. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Anas bin Malik RA:

"Sesungguhnya Allah sungguh ridha terhadap seorang hamba yang bila memakan suatu makanan maka dia memuji Allah (mengucap 'Alhamdulillah') lantaran makanan itu, atau ketika dia meminum suatu minuman maka dia memuji Allah lantaran minuman itu." (HR Muslim). Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (16/10/2025).

2 dari 6 halaman

Doa Sesudah Makan Sesuai Sunnah: Arab, Latin, dan Terjemahan

Doa sesudah makan yang diajarkan Rasulullah SAW memiliki beberapa redaksi. Berikut ini lafal doa sesudah makan sesuai sunnah yang paling shahih dan sering diamalkan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Doa Pertama:

Arab: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ

Latin: Alhamdulillahil-ladzi ath'amana wa saqana wa ja'alana muslimin

Terjemahan: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami orang-orang muslim." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa Kedua:

Arab: الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا

Latin: Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi, ghaira makfiyyin wa la muwadda'in wa la mustaghnan 'anhu rabbana

Terjemahan: "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah. Pujian yang tidak tercukupi, tidak dapat ditinggalkan, dan tidak dapat diabaikan, wahai Rabb kami." (HR Bukhari)

Doa Ketiga (Paling Ringkas):

Cukup dengan mengucapkan "Alhamdulillah" (الْحَمْدُ لِلَّهِ) yang berarti "Segala puji bagi Allah". Meskipun sangat sederhana, ucapan ini sudah termasuk dalam amalan yang sangat dicintai Allah SWT dan merupakan bentuk kesyukuran yang sempurna.

3 dari 6 halaman

Adab Sebelum Makan Dalam Islam

Sebelum menyantap makanan, Islam mengajarkan beberapa adab yang perlu diperhatikan agar aktivitas makan menjadi ibadah. Adab ini mencakup persiapan lahir dan batin yang mencerminkan kesadaran seorang muslim akan nilai-nilai ketauhidan.

Mencuci Tangan

Membasuh kedua tangan sebelum makan merupakan anjuran Rasulullah SAW untuk menjaga kebersihan. Tangan yang bersih akan menghindarkan dari berbagai penyakit dan kotoran yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan.

Membaca Bismillah

Mengawali makan dengan membaca "Bismillah" atau "Bismillahirrahmanirrahim" adalah sunnah Nabi yang sangat dianjurkan. Lafal ini bermakna memohon berkah dan perlindungan Allah SWT atas makanan yang akan dimakan.

Duduk Dengan Posisi yang Baik

Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan dalam posisi duduk, bukan berdiri. Posisi duduk yang baik dapat membantu proses pencernaan dan menunjukkan sikap menghargai nikmat yang diberikan Allah SWT.

Makan Dengan Tangan Kanan

Islam mengajarkan untuk makan menggunakan tangan kanan sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Nabi. Tangan kiri sebaiknya tidak digunakan karena tangan kanan lebih diutamakan dalam segala kebaikan.

Niat Makan untuk Beribadah

Berniat makan untuk memperkuat fisik dalam beribadah kepada Allah SWT akan menjadikan aktivitas makan bernilai ibadah. Niat yang baik akan mengubah kegiatan sehari-hari menjadi amalan yang dicatat sebagai pahala.

Melansir dari Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq, adab makan dalam Islam tidak hanya berdimensi fisik tetapi juga spiritual. Setiap muslim dianjurkan untuk menjaga kesucian hati dan niat saat akan menyantap makanan, sehingga rezeki yang dimakan menjadi berkah dan tidak menjadi sumber penyakit atau malapetaka.

4 dari 6 halaman

Adab Saat Makan Dalam Islam

Ketika sedang menyantap makanan, Islam juga memiliki panduan etika yang harus diperhatikan oleh setiap muslim. Adab ini bertujuan untuk menjaga kesopanan, kesehatan, dan menghindari pemborosan yang dilarang dalam agama.

Mengambil Makanan dari Sisi Terdekat

Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengambil makanan dari sisi piring yang terdekat dengan kita. Hal ini menunjukkan kesopanan dan tidak serakah, terutama saat makan bersama orang lain dalam satu wadah.

Makan Dengan Tiga Jari

Nabi Muhammad SAW biasanya makan menggunakan tiga jari: ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Cara ini tidak hanya mengikuti sunnah tetapi juga lebih higienis dan terkontrol dalam mengambil porsi makanan.

Tidak Meniup Makanan atau Minuman Panas

Islam melarang meniup makanan atau minuman yang masih panas karena dapat menyebarkan bakteri dari mulut ke makanan. Sebaiknya menunggu hingga makanan atau minuman sedikit dingin sebelum dikonsumsi.

Makan Secukupnya dan Tidak Berlebihan

Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengisi perut sepertiga dengan makanan, sepertiga dengan minuman, dan sepertiga lagi dibiarkan kosong untuk bernafas. Prinsip ini sangat baik untuk kesehatan pencernaan dan mencegah berbagai penyakit.

Tidak Berbicara Terlalu Banyak

Meskipun tidak dilarang berbicara saat makan, namun sebaiknya tidak berbicara berlebihan. Fokus pada makanan dan rasa syukur kepada Allah SWT lebih diutamakan daripada mengobrol yang tidak perlu.

Tidak Mencela Makanan

Apapun jenis makanan yang dihidangkan, seorang muslim tidak boleh mencela atau menjelek-jelekkan. Jika tidak suka, cukup meninggalkannya tanpa harus memberikan komentar negatif yang dapat menyakiti perasaan orang lain.

Etika makan dalam Islam mencerminkan penghargaan terhadap rezeki dan upaya orang lain dalam menyiapkan makanan. Menghormati makanan berarti menghormati pemberian Allah SWT dan jerih payah sesama manusia yang telah berusaha keras untuk menghadirkan hidangan tersebut.

5 dari 6 halaman

Adab Sesudah Makan Dalam Islam

Setelah selesai makan, seorang muslim diajarkan untuk melakukan beberapa adab sebagai penutup dari aktivitas makan. Adab sesudah makan ini sama pentingnya dengan adab sebelum dan saat makan karena merupakan rangkaian ibadah yang utuh.

Membaca Doa Sesudah Makan

Mengucapkan doa sesudah makan sesuai sunnah adalah kewajiban moral setiap muslim sebagai bentuk syukur. Doa ini menjadi penutup yang sempurna dari nikmat makanan yang telah diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.

Menjilat Jari-Jari

Rasulullah SAW mengajarkan untuk menjilat jari-jari setelah selesai makan sebelum mencucinya. Hal ini bertujuan untuk tidak menyia-nyiakan rezeki yang masih menempel di jari dan menunjukkan rasa syukur atas setiap butir makanan.

Mencuci Tangan dan Berkumur

Membersihkan tangan dan berkumur setelah makan adalah sunnah yang dianjurkan untuk menjaga kebersihan. Tangan yang bersih dan mulut yang segar akan membuat kita lebih nyaman dan siap untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

Mengangkat Piring atau Wadah

Makanan Jika makan sendiri, dianjurkan untuk langsung membereskan piring atau wadah makanan yang telah digunakan. Sikap ini menunjukkan kemandirian dan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

Tidak Langsung Tidur atau Berbaring

Setelah makan, sebaiknya tidak langsung tidur atau berbaring karena dapat mengganggu proses pencernaan. Lebih baik duduk sejenak atau berjalan ringan untuk membantu makanan turun ke lambung dengan baik.

Rangkaian adab dari awal hingga akhir makan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dalam mengatur setiap aspek kehidupan, termasuk hal-hal yang tampak sederhana namun memiliki hikmah yang mendalam.

6 dari 6 halaman

FAQ

1. Apa doa sesudah makan sesuai sunnah Rasulullah SAW? Doa sesudah makan sesuai sunnah adalah "Alhamdulillahil-ladzi ath'amana wa saqana wa ja'alana muslimin" yang artinya "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami orang-orang muslim."

2. Apakah cukup hanya mengucapkan "Alhamdulillah" setelah makan? Ya, mengucapkan "Alhamdulillah" saja sudah cukup dan merupakan bentuk syukur yang diterima Allah SWT, meskipun membaca doa lengkap lebih utama.

3. Apa keutamaan membaca doa sesudah makan? Keutamaannya adalah mendapatkan keridhaan Allah SWT, menambah keberkahan rezeki, dan menumbuhkan kesadaran spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

4. Apakah harus membaca doa sesudah makan dengan suara keras? Tidak harus keras, doa sesudah makan dapat dibaca dengan suara pelan atau dalam hati, yang terpenting adalah khusyuk dan tulus dalam mengucapkannya.

5. Bagaimana jika lupa membaca doa sesudah makan? Jika lupa, segera baca doa tersebut ketika ingat meskipun sudah beberapa saat setelah makan, namun lebih baik langsung dibaca setelah selesai makan.

6. Apakah ada perbedaan doa sesudah makan siang dan makan malam? Tidak ada perbedaan, doa sesudah makan yang dibaca sama untuk semua waktu makan baik pagi, siang, maupun malam hari.

7. Apakah doa sesudah makan wajib atau sunnah? Doa sesudah makan hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan), bukan wajib, namun meninggalkannya berarti meninggalkan amalan yang dicintai Allah SWT.

EnamPlus