Sukses

Benarkah Malaikat Suka Bau Dupa dan Wewangian? Ini Jawaban Buya Yahya

Buya Yahya menjelaskan bahwa aroma harum sangat dianjurkan, karena malaikat akan merasa nyaman berada di tempat yang wangi.

OlehLiputan6.comDiperbarui 07 Mei 2025, 21:55 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2025, 14:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak umat Muslim yang menjaga kebersihan dan keharuman rumah dengan membakar dupa atau menggunakan wewangian. Namun, muncul pertanyaan di kalangan masyarakat, benarkah malaikat menyukai bau dupa dan wewangian?

Pendakwah kelahiran Blitar yang tinggal di Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Pendakwah kharismatik ini menyampaikan pandangannya dalam sebuah kajian keagamaan yang mendapat perhatian umat.

Buya Yahya menegaskan bahwa malaikat memang menyukai harum-haruman. Menurutnya, sunnah dalam Islam memang menganjurkan agar rumah selalu harum dan bersih dari bau tak sedap.

Dikutip Rabu (07/05/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @jareustad, Buya Yahya menjelaskan bahwa aroma harum sangat dianjurkan, karena malaikat akan merasa nyaman berada di tempat yang wangi.

"Malaikat senang harum, maka dianjurkan rumah itu harum. Yang tidak menyukai aroma wangi justru adalah setan," jelas Buya Yahya. Ia juga mengingatkan bahwa aroma yang tidak sedap justru akan membuat malaikat menjauh.

Buya Yahya menjelaskan bahwa salah satu sunnah Nabi adalah mengharumkan rumah dengan minyak wangi atau dupa. Hal ini dilakukan agar suasana rumah menjadi lebih nyaman dan penuh keberkahan.

Lebih lanjut, Buya Yahya menjelaskan tentang penggunaan dupa atau bukhur. Bukhur adalah kayu yang dibakar sehingga mengeluarkan aroma wangi yang khas. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan tetap diterapkan hingga kini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Hiasi Rumah dengan Wewangian

"Rumah kita diharuskan wangi. Gunakan minyak wangi atau bukhur, karena itu bagian dari sunnah Nabi," ungkap Buya Yahya. Ia juga menambahkan bahwa menjaga aroma harum di rumah merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap kebersihan.

Buya Yahya juga menekankan bahwa wewangian yang baik akan menghadirkan suasana nyaman, sehingga penghuni rumah merasa betah. Malaikat yang datang pun akan merasa tenang berada di tempat tersebut.

Buya Yahya menekankan bahwa umat Islam perlu memperhatikan kondisi rumah, terutama dalam menjaga kebersihan dan keharuman. Hal ini juga sejalan dengan ajaran Rasulullah yang selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan.

Tidak hanya rumah, masjid pun dianjurkan selalu bersih dan harum. Buya Yahya mencontohkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu memperhatikan kebersihan masjid dan mengharumkannya agar nyaman digunakan untuk beribadah.

Buya Yahya menjelaskan bahwa wewangian bukan hanya sekadar budaya, melainkan juga bagian dari ajaran agama. Maka, mengharumkan rumah dengan minyak wangi atau dupa tidak boleh dianggap sepele.

Dalam ajaran Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman. Menurut Buya Yahya, menjaga kebersihan dan keharuman rumah merupakan bentuk penghormatan terhadap tamu, baik manusia maupun malaikat.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa ada perbedaan pandangan di masyarakat terkait penggunaan dupa atau bukhur. Namun, pada prinsipnya, selama tidak berlebihan dan tidak mengandung unsur syirik, penggunaannya tetap diperbolehkan.

3 dari 3 halaman

Bagaimana Bakar Dupa Datangkan Makhluk Gaib?

Ia juga menambahkan bahwa yang dilarang adalah membakar dupa dengan tujuan mendatangkan roh atau makhluk gaib. Hal itu jelas bertentangan dengan akidah Islam dan bisa menjurus pada kesyirikan.

Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam tetap bijak dalam memilih aroma wewangian. Pastikan bahwa dupa atau minyak wangi yang digunakan tidak mengandung unsur najis atau hal yang dilarang.

Terkait dengan keutamaan wewangian, Buya Yahya menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pun menyukai aroma yang harum. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi senang memakai minyak wangi sebelum melaksanakan sholat.

Malaikat, kata Buya Yahya, adalah makhluk suci yang senang berada di tempat yang bersih dan wangi. Oleh karena itu, umat Islam perlu menjaga kebersihan rumah agar suasananya tetap kondusif dan penuh ketenangan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

يَابَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ

Hai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid"(Surat Al-A'raf [7]: 31)

Buya Yahya menjelaskan bahwa maksud dari ayat tersebut bukan hanya memakai pakaian yang rapi, tetapi juga menjaga kesucian dan keharuman diri saat beribadah.

Pada akhir ceramahnya, Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam tidak lalai menjaga kebersihan rumah dan tempat ibadah. Ia berharap, dengan menjaga rumah agar tetap harum, malaikat akan senang singgah dan membawa keberkahan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menjaga aroma harum di rumah merupakan bagian dari sunnah Nabi yang penting untuk diterapkan. Selain mengundang keberkahan, hal ini juga membuat rumah terasa lebih nyaman dan tentram.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul