Sukses

Bacaan Doa Taubat Pengakuan Dosa dari Al-Qur'an dan Diajarkan Nabi

Selain dengan sholat taubat, muslim dapat mengamalkan doa-doa pengakuan dosa dan khilaf yang diajarkan para nabi.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia tidak luput dari dosa. Sebab, setiap hamba Allah pasti pernah melakukan kekhilafan, kealpaan, dan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.

Ketika seseorang berbuat dosa, maka langkah yang harus dilakukan adalah bertaubat. Jangan khawatir, Allah SWT akan mengampuni taubat kita jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh, penuh penyesalan, dan tidak mengulangi kesalahan serupa.

Muslim yang ingin bertaubat dapat melakukan sholat terlebih dulu sebanyak dua rakaat. Ibadah sunnah yang dikenal dengan sholat taubat ini dapat dikerjakan sebagai bentuk permohonan agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang pernah diperbuatnya.

Selain dengan sholat taubat, muslim dapat mengamalkan doa-doa pengakuan dosa dan khilaf yang diajarkan para nabi. Sebab, para utusan Allah SWT juga pernah melakukan kesalahan yang kemudian memohon ampun kepada-Nya.

Berikut doa-doa taubat pengakuan dosa dan khilaf seperti yang dilakukan para nabi, dikutip dari NU Online. Lafal doa ini dapat kita amalkan sebagai permohonan ampun kepada Allah SWT.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Doa Taubat Nabi Adam AS dan Siti Hawa

Berikut lafal taubat Nabi Adam AS dan Siti Hawa atau pengakuan kesalahan keduanya yang diabadikan dalam surah Al-A‘raf ayat 23.

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ 

Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna. 

Artinya: “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi.”

3 dari 4 halaman

Doa Taubat Nabi Yunus AS

Sementara berikut ini adalah lafal pertobatan Nabi Yunus AS di dalam tiga kegelapan, yaitu kegelapan malam, kegelapan di bawah permukaan laut, dan kegelapan di dalam perut ikan.

 لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 

Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna. 

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

4 dari 4 halaman

Doa Taubat yang Diajarkan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW juga mengajarkan lafal pengakuan dosa sebagai permohonan taubat. Rasulullah SAW mengajarkan lafal atau doa taubat ini kepada Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA yang seharusnya dibaca di dalam solat. Ulama kemudian menganjurkan kita membaca doa ini setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum salam.

 اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ 

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu. 

Artinya: “Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang.” [HR Bukhari dan Muslim]. 

Pada riwayat lain, Nabi Muhammad SAW membaca doa berikut ini.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

Allāhummaghfir lī khathī’atī wa jahlī, wa isrāfī fī amrī, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Allāhummaghfir lī jiddī wa hazlī, wa khatha’ī wa ‘amdī. Wa kullu dzālika ‘indī. Allāhummaghfir lī mā qadamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, wa anta ‘alā kulli syai’in qadīrun. 

Artinya: “Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatanbatasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian lafal doa taubat pengakuan dosa dan khilaf. Semoga dosa-dosa kita diampuni dan taubatnya diterima. Aamiin. Wallahu a’lam.