Sukses

Waspada! 5 Penyakit Ini Rentan Dialami saat Puasa, Simak Tips Menghindarinya

Mengatur pola makan sangat penting dilakukan agar tubuh tidak mudah terserang oleh penyakit yang rentan dialami saat puasa.

Liputan6.com, Jakarta - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan menjadi kewajiban bagi umat muslim. Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan terlarang lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Meskipun demikian puasa justru memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Hal ini bisa dirasakan maksimal apabila didukung dengan pola makan yang tepat.

Mengapa demikian? Sebab kita kerap kali tergoda untuk mengonsumsi gorengan atau makanan berkadar gula tinggi yang muncul saat berbuka maupun sahur.

Jika tubuh diserang oleh penyakit maka ibadah puasa pun terasa berat dan tidak nyaman. Bahkan menjadi tidak fokus untuk menjalankan berbagai kegiatan sehari-hari. 

Oleh karena itu, kita perlu waspada dengan beberapa penyakit yang rentan dialami ketika puasa. Agar kamu bisa mengatur pola makan dengan baik dan tetap sehat hingga Ramadhan berakhir! Simak uraian selengkapnya dikutip dari laman dream.co.id.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gangguan Pencernaan

Salah pola makan saat puasa umumnya menyebabkan masalah pada saluran pencernaan. Mulai dari sembelit karena kurangnya asupan serat dan sayuran yang membuat pergerakan makanan di dalam saluran cerna jadi lebih lambat dari biasanya. Akibatnya, BAB jadi nggak lancar karena feses keras.

Selain susah buang air besar, diare juga bisa menjadi masalah pencernaan lain yang umum dialami. Kondisi ini bisa disebabkan karena sekresi air dan garan berlebihan di saluran cerna yang bisa terjadi karena salah makan atau makan berlebihan saat berbuka

Penyakit Asam lambung

Siapa nih yang sering bermasalah dengan asam lambung saat puasa? Ya, masalah asam lambung juga jadi salah satu penyakit yang rentan menyerang selama berpuasa karena naiknya asam lambung.

Lambung manusia memproduksi cairan asam klorida yang berperan memecah makanan yang dikonsumsi. Saat berpuasa, bisa terjadi penumpukan asam lambung yang naik ke kerongkongan atau yang dikenal dengan GERD.

Pemicu masalah asam lambung ini biasanya karena kebiasaan makan yang salah, misalnya nggak pernah makan sahur, langsung makan besar saat berbuka, terlalu banyak makan pedas atau asam dan asupan kafein yang berlebihan.

3 dari 5 halaman

Tipes

Sering berbuka di luar rumah karena kesibukan sehari-hari? Waspada tipes jadi penyakit yang diam-diam mengintai saat puasa. Biasanya kondisi ini terjadi karena makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella thypi.

Bakteri tersebut masuk ke dalam saluran cerna dan berkembang biak. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala mulai dari demam tinggi, nyeri perut, sembelit hingga diare.

Jadi, kalau pun memang terpaksa buka di luar rumah, perhatikan tempat makan yang dituju. Jangan jajan sembarangan dan pastikan tempat makan yang dipilih menerapkan standar kebersihan yang baik

4 dari 5 halaman

Nyeri Tenggorokan

Kondisi berpuasa membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi dan memicu tenggorokan kering. Kekurangan cairan ini ternyata bisa memicu iritasi dan radang pada tenggorokan.

Selain itu, konsumsi makanan dan minuman tertentu saat sahur dan berbuka juga bisa menyebabkan tenggorokan mengalami iritasi.

Misalnya terlalu sering makan gorengan, konsumsi makanan yang terlalu pedas atau panas, hingga minum es yang terasa menyegarkan saat berbuka. Kebiasaan makan seperti ini bisa berakibat iritasi pada tenggorokan yang menyebabkan peradangan.

5 dari 5 halaman

Hipoglikemia

Saat berpuasa, tubuh cenderung tidak mendapatkan asupan makanan dari fajar hingga waktu berbuka. Hal ini dapat membuat kadar gula menurun drastis yang efeknya menyebabkan tubuh gemetar, mata berkunang-kunang, hingga berkeringat.

Penyakit ini mungkin tidak berbahaya bagi orang yang sehat. Namun, perlu diwaspadai bagi yang mengidap diabetes. Jadi, penting sekali untuk memperhatikan asupan nutrisi yang tepat untuk sahur dan berbuka supaya terhindar dari kondisi yang satu ini.

Yuk, saatnya lebih waspada dengan risiko kesehatan di atas yang rentan menyerang supaya puasa tetap lancar sampai Ramadhan berakhir. Semoga sehat selalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.