Sukses

Kisah Rusmanto: Ditolak Mertua, Sambat ke Gus Iqdam Cari Dekengane Pusat

Jika Laila Majenun cinta ditolak orang tuanya,ia pergi ke gurun, Rusmanto ditolak, pergi ke Gus Iqdam

Liputan6.com, Jakarta - Ingat kisah cinta yang sangat epik, dari Timur Tengah Laila Majnun? Kisah cinta dua insan yang ditolak oleh keluarga sang perempuan (Laila).

Sang ayah tak sudi menikahkan putrinya dengan seseorang yang bernama Qays Ibn al-Mulawwah yang dianggap memiliki gangguan mental. Tak lama, Laila pun dipersunting seorang pedagang kaya nan tampan dari suku Thaqif.

Peristiwa tersebut semakin membuat Majnun (Qays Ibn al-Mulawwah) menjadi-jadi. Ia melarikan diri dari tempat tinggalnya dan mulai berkeliaran di gurun. Keluarganya bahkan menyerah atas nasib pria itu.

Di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) pimpinan Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, kisah asmara semacam ini pun terjadi. Adalah kisah Rusmanto yang asal Pekalongan dan merantau di Tangerang ini saling mencintai dengan seorang gadis, namun ditolak oleh orang tua perempuan.

Berbeda dengan Majnun yang pergi ke gurun dan membuat puisi. Rusmanto memilih pergi ke Blitar, ke Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, dan bertemu Gus Iqdam, curhat di depan ribuan jamaah lainnya, dan viral di sosial media.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gara -gara Ini Rusmanto Nekat ke Blitar dari Tangerang

Dikutip dari akun TikTok @mmunif76, cerita tersebut diawali pada suatu pagi ada sosok pemuda yang datang ke kediaman Gus Iqdam yang diantar oleh ojek online yang kemudian diketahui bernama Rusmanto asal Pekalongan yang datang dari Tangerang.

Dalam pengajian tersebut Rusmanto mengatakan jika dirinya sengaja datang jauh-jauh dari Tangerang ke Blitar, awalnya melihat TikTok, dan mendengar ungkapan Gus Iqdam yang berupa "Kehancuran laki-laki karena mempermainkan wanita", selanjutnya Rusmanto langsung membatin "Ya Alloh, ya Alloh," kata Rusmanto.

Selanjutnya Rusmanto bercerita ia sudah menjalin asmara selama 6 tahun dengan seorang perempuan, dalam hal ini berpacaran. Dan oleh orangtua perempuan itu tidak direstui.

"Jadi ceritanya gini Gus, saya punya pasangan itu sudah enam tahun. Sama orangtuanya nggak direstuin. Jadi putus nyambung-putus nyambung. Saya pernah melamar tahun 2019. Saya ke rumahnya. Pak Bu, saya ingin serius dengan putri bapak. Saya ditolak Gus," kata Rusmanto saat sesi dialog dengan Gus yang mempopulerkan jargon dekengane pusat ini.

 

3 dari 5 halaman

Berbagi Tugas, Pacarnya Minta Restu Orang Tua, Rusmanto ke Blitar Ketemu Gus Iqdam

Dengan kisah cinta yang tak sebentar dan dilandasi sama-sama mencintai dua insan dilanda asmara ini akhirnya berkomitmen. Rusmanto meminta pacarnya untuk pulang ke Pekalongan untuk minta restu orangtua. Sedangkan dirinya pergi ke Blitar untuk bertemu Gus Iqdam.

"Saya bilang hubungan sudah terlalu lama, kita bagi tugas, kamu pulang kampung ketemu orang tuamu, minta restu orang tuamu. Aku tak ke Blitar ketemu Gus Iqdam," ucapan Rusmanto disambut gelak tawa Gus Iqdam dan ribuan jamaah yang hadir.

"Hiyaaa, Rusmanto golek (mencari) dekengan pusat," kata Gus Iqdam.

Dalam kesempatan tersebut Rusmanto memberanikan diri untuk bertanya, jika usaha yang dilakukan kedua remaja ini tetap ditolak bagaimana.

"Sabar dan menerima dengan lapang dada Man, artinya dia bukan yang terbaik untukmu. Ya dilepas saja. Sesuatu yang tidak baik bagi kita dan kita paksakan itu akan menyakiti kita. Tidak hanya wanita, tapi apapun itu. Apapun itu yang kita paksakan, yang tidak sesuai dengan jatah kemampuan kita itu akan menyakiti kita. Walaupun itu jabatan, kamu memaksakan diri memiliki jabatan tapi sebenarnya kamu tidak mampu dan pantas. Oleh Allah tidak ditakdirkan, kamu paksakan ya itu akan menyakiti," ujar Gus Iqdam menasihati.

4 dari 5 halaman

Ini Pesan Gus Iqdam untuk Pacar Rusmanto

Tak patah arang, Rusmanto kembali meminta masukan dan pesan kepada Gus Iqdam untuk perempuan yang dicintainya.

"Pesan untuk pasangan Rusmanto, kalau memang kalian berdua cinta, perjuangkan sampai jawaban yang terbaik. Artinya, kalau nanti ada jawaban ternyata gak boleh ya sana diminta melepaskan, kamu juga harus melepaskan Man. jadi harus saling menerima atau legowo," ujar murid Gus Kautsar ini.

Dasar Rusmanto mungkin karena dimabuk asmara, ia pun ikut memberi pesan ke pasangannya, "Sayang," katanya.

Baru sampai kata itu, diteriaki seluruh jamaah, terjadilah keriuhan.

Gus Iqdam menimpali jika dirinya saja yang sudah punya anak satu belum pernah memanggil istrinya sayang.

"Byuh, Man, kamu masih ukhti-ukhtian (belum sah) sudah panggil-panggil sayang," kata Gus Iqdam.

 

5 dari 5 halaman

Jika Berjodoh, Rusmanto akan Bawa Istrinya ke Sabilu Taubah

Tak mau kalah dengan Gus Iqdam Rusmanto dalam momen tersebut pun bak penyair memberikan pesan kepada pasangannya.

"Jika kelak nanti kita berjodoh, percayalah aku tidak ada niat menyakiti dirimu," ujarnya.

Bak balas pantun, kemudian Gus Iqdam kembali berpesan kepada pasangan Rusmanto.

"Untuk calonnya Rusmanto, ketahuilah kedatangan Rusmanto ke sini (Sabilu Taubah), mendekat kesini karena memperjuangkan kamu, kamu harus tahu itu," ujar Gus Iqdam. Ia pun melanjutkan jika apa yang dilakukan Rusmanto adalah hal baik, di tengah kepusingannya, kegalauannya dirinya tidak mendekat ke maksiat, tetapi lari ke majelis.

Terakhir, Gus Iqdam meyakini jika Rusmanto dan kekasihnya berjodoh, dan Gus yang suka racing ini pun menanyaka jika berjodo Rusmanto akan sykuran apa?

"Jika sudah menikah, istri saya kelak akan saya bawa kesini Gus," tandas Rusmanto.

Demikian salah satu kisah perjuangan asmara yang terjadi di Sabilu Taubah, semoga apa yang diidamkan Rusmanto hingga bertemu Gus Iqdam sesuai dengan harapan, dan sesuai dengan rencana Alloh SWT.

Penulis: Nugroho Purbo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.