Sukses

Informasi Lengkap tentang Warna hingga Bentuk Bendera Rasulullah SAW

Ragam informasi mengenai bendera Rasulullah SAW, meliputi warna bendera Rasulullah SAW dan bentuknya

Liputan6.com, Jakarta - Bendera merah putih adalah bendera negara Indonesia. Secara resmi bendera merah putih berkibar usai Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1945.

Bendera merah putih diilhami pataka Kerajaan Majapahit yang berwarna merah putih. Pendapat lainnya, merah putih menjadi warna perlambang bumi dan langit bangsa Austronesia, termasuk Indonesia.

Bagi masyarakat Indonesia, bendera merah putih bernilai sakral. bendera merah putih merangkum nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme, dan nasionalisme dari rakyat Indonesia.

Bendera sudah digunakan sejak masa lalu. Bendera merupakan identitas sebuah kelompok, bani, suku, atau kerajaan. Lazimnya bendera dibawa saat berperang.

Bagi Umat Islam, bendera juga bukan hal baru. Sebab, dalam tarikh Nabi, Rasulullah SAW juga menggunakan bendera.

Berikut ini adalah ulasan Eko Ahmadi, pengurus Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU mengenai bendera Rasulullah SAW, meliputi warna bendera Rasulullah SAW dan bentuknya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warna dan Bentuk Bendera Rasulullah SAW

Dalam ulasannya di NU Online, Eko menjelaskan bendera Nabi SAW konon memiliki warna khusus sebagaimana ragam informasi di bawah ini:

Informasi pertama:

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى الرَّازِيُّ، أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ، أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْقُوبَ الثَّقَفِيُّ، حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ عُبَيْدٍ مَوْلَى مُحَمَّدِ بْنِ الْقَاسِمِ، قَالَ: بَعَثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ إِلَى الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ يَسْأَلُهُ عَنْ رَايَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاهِىَ؟ فَقَالَ: كَانَتْ سَوْدَاءَ مُرَبَّعَةً مِنْ نَمِرَةٍ.

“Informasi dari Ibrahim bin Musa ar-Razi … Yunus bin Ubaid diutus Muhamad bin al-Qasim untuk bertanya kepada Bara bin Azib tentang bendera Nabi SAW, Bara menjawab, “Bendera Nabi SAW berwarna hitam, berbentuk segi empat (bujur sangkar), terbuat dari kain wol.” (H.r. Abu Daud, 1999, hlm. 293, hadis no. 2591).Sanad hadis: hasan gharib, menurut at-Tirmizi (at-Tirmizi, 1996, vol. 3, hlm. 306, hadis no. 1680); hasan, menurut al-Bukhari (al-Manawi, Faidhul Qadir, 1972, hlm. 171); dhaif, menurut ulama yang lain (Ahmad bin Hanbal, 1999, vol. 30., hlm. 589, hadis no. 18627).

Informasi kedua:

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمَرْوَزِيُّ وَهُوَ ابْنُ رَاهَوَيْهِ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ، حَدَّثَنَا شَرِيكٌ، عَنْ عَمَّارٍ الدُّهْنِيِّ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، يَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ كَانَ لِوَاؤُهُ يَوْمَ دَخَلَ مَكَّةَ أَبْيَضَ.

“Informasi dari Ishak bin Ibrahim al-Marwazi … dari Jabir, bahwasanya panji Nabi SAW saat memasuki Makkah berwarna putih.” (H.r. Abu Daud, 1999, hlm. 293, hadis no. 2592).Sanad hadis: gharib, menurut al-Bukhari (al-Mizi, Tuhfatul Asyraf, 1999, vol. 2, hlm. 441, hadis no. 2889); gharib oleh at-Tirmizi (Abu Daud, 1999, hlm. 293, hadis no. 2592).; sahih menurut Muslim (al-Hakim, al-Mustadrak, 1998, vol. 2, hlm. 126, hadis no. 2560).

Informasi ketiga:

حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ، حَدَّثَنَا سَلْمُ بْنُ قُتَيْبَةَ الشَّعِيرِيُّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ رَجُلٍ مِنْ قَوْمِهِ، عَنْ آخَرَ مِنْهُمْ قَالَ: رَأَيْتُ رَايَةَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَفْرَاءَ.

“Informasi dari Uqbah bin Mukram … dari sahabat yang tidak diketahui namanya, ia berkata, “Aku melihat bahwasanya bendera Nabi SAW berwarna kuning.”.” (H.r. Abu Daud, 1999, hlm. 293, hadis no. 2593).

Sanad hadis tidak jelas ( جَهالة ) dan/atau tidak diketahui ( مجهول ). (ibnu al-Mulaqin, al-Badru al-Munir, 2004, vol. 9, hlm. 63-64; ar-Rubai, Fathul Ghafar, 1427, vol. 4, hlm. 1761, hadis no. 5177).

 

 

3 dari 3 halaman

Informasi keempat:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ وَهُوَ السَّالِحَانِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ حَيَّانَ، قَال: سَمِعْتُ أَبَا مِجْلَزٍ لَاحِقَ بْنَ حُمَيْدٍ يُحَدِّثُ، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَتْ رَايَةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ، وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضَ.

“Informasi dari Muhamad bin Rafik … dari ibnu Abas, ia berkata, “Bendera Rasulullah SAW berwarna hitam, sedang panjinya berwarna putih.”.” (H.r. at-Tirmizi,1996, vol. 3, hlm. 306-307, hadis no. 1681).

Sanad hadis: gharib, menurut a-Tirmizi (al-Mubarakfuri, Tuhaftul Ahwazi, tt., vol. 5, hlm. 328, hadis no. 1732); dhaif, menurut al-Iraqi (al-Iraqi, Turhut Tasrib, tt., vol. 7, hlm. 220).

Informasi kelima:

أَخْبَرَنَا أَبُوْ عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ، قال: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ (محمد بن يعقوب)، قال: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنِ عَبْدِ الْجَبَّارِ، قال: حدثنا يونس بن بُكَيْرٍ، عَنْ ابْنِ إِسْحَاقَ، قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ لِوَاءُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفَتْحِ أَبْيَضَ، وَرَايَتُهُ سَوْدَاءَ قِطْعَةَ مِرْطٍ مُرَجَّلٍ ، وَكَانَتْ الرَّايَةُ تُسَمَّى الْعُقَابَ.

“Aku mendapat kabar dari Abu Abdillah al-Hafiz … dari Aisyah rha., ia berkata, ‘Panji Rasulullah saat memasuki kota Makah berwarna putih, sedang benderanya berwarna hitam berbahan potongan kain wol yang bergambar laki-laki, dan bendera itu dinamai Uqab.’.” (H.r. al-Baihaqi, Dalailun Nubuwah, 1988, vol. 5, hlm. 68).

Saat tulisan ini dibuat, penulis belum menemukan penjelasan perihal sanad hadis yang bersumber dari Aisyah rah. ini. Adapun, yang ada penjelasannya bersumber dari al-Hasan:

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ ثنا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الْفَضْلِ، عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ: كَانَتْ رَايَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ تُسَمَّى الْعُقَابَ.

“Informasi dari Wakik … dari al-Hasan, ia berkata, ‘Bahwasanya bendera Nabi SAW berwarna hitam dan dinamai Uqab.’.” (H.r. ibnu Abi Syaibah, 2008, vol. 11, hlm. 219-220, hadis no. 34184).

Sanad hadis: mursal (ibnu Abi Syaibah, 2008, vol. 11, hlm. 220; al-Iraqi, al-Mughni, 1995, vol. 1, hlm. 672).

Informasi keenam:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ زَنْجُوَيْهِ الْمُخَرِّمِيُّ، نَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي السَّرِيِّ الْعَسْقَلَانِيُّ، نَا عَبَّاسُ بْنُ طَالِبٍ، عَنْ حَيَّانَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: كَانَتْ رَايَةُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ وَلِوَاءُهُ أَبْيَضَ، مَكْتُوبٌ فِيْهِ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ

“Informasi dari Ahmad bin Zanjuwaih al-Mukharimi … dari ibnu Abas ra., ia berkata, ‘Bendera Rasulullah SAW berwarna hitam, sedang panjinya berwarna putih dan ada tulisan kalimat tauhid.’.” (H.r. Abu asy-Syekh, Akhlaqun Nabi SAW, 1998, vol. 2, hlm. 416, hadis no. 424).

Sanad hadis: daif, menurut mayoritas ulama (Abu asy-Syekh, 1998, vol. 2, hlm. 416); sangat daif, menurut ibnu Hajar al-Asqalani. (ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, 2001, vol. 6, hlm. 147).

Tim Rembulan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.