Sukses

Top 3 Islami: Tangis Nenek Nuraini dan Pesawat Garuda yang Bikin Keberangkatan Haji Tertunda

Top 3 Islami: Tangis Nenek Nuraini dan Pesawat Garuda yang Bikin Keberangkatan Haji Tertunda

Liputan6.com, Jakarta - Kisah-kisah para jemaah haji dan pernak-pernaik haji di Tanah Suci menyedot perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Minggu (4/6/2023).

Artikel teratas yang diminati atau Top 3 Islami didominasi oleh kabar seputar ibadah haji.

Pertama adalah tangis haru Nenek Nuraini yang pertama kali berjumpa dengan Ka'bah, yang dirindukannya sepanjang hayatnya.

Kemudian, kedua, tak kala menyita perhatian adalah problem teknis atau kerusakan teknis pesawat Garuda Indonesia yang bikin keberangkatan haji tertunda.

Sementara, ketiga adalah asuransi untuk jemaah haji yang meninggal.

Selengkapnya, mari simak top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tangis Haru Nenek Nuraini Usai Bertemu Ka'bah dan Cium Hajar Aswad

Nuraini binti Ibrahim (68), terisak tangis. Kelopak matanya tak kuat lagi membendung air mata yang kian deras. Seketika, kedua telapak tangannya menutup sebagian besar wajah sayunya.

Hari itu, untuk pertama kalinya ia dibuat terkesima oleh pandangan di depannya. Bagunan besar persegi; Ka’bah.

"Ya Allah, (saya) bersyukur atas nikmat dari-Mu," serunya saat ditemui di Hotel al-Kiswah, kawasan Jarwal, Makkah, Arab Saudi, dikutip dari laman kemenag.go.id, Sabtu (3/6/2023).

Nenek pensiunan guru SD ini mendaftar haji pada tahun 2011. Setelah dua belas tahun penantian, ia lega akhirnya bisa masuk kuota jemaah haji tahun ini.

Meski tubuh tuanya berjubel dengan ribuan jamaah lain, Nuraini mampu melewati prosesi mengelilingi Ka'bah tujuh kali dengan sempurna. Tanpa skuter, tanpa kursi roda. Bahkan, ia rela menambah tawaf satu kali lagi demi bisa mencium Hajar Aswad.

"Syahdu rasanya, tolong hamba-Mu, ya Allah," ujar Nuraini menceritakan dirinya berhasil mencium Hajar Aswad usai tawaf.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Lagi, Kerusakan Pesawat Garuda Indonesia Bikin Keberangkatan 328 Jemaah Haji Tertunda

Keberangkataan 328 jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) 4 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 04) tertunda. Penundaan disebabkan akibat adanya kerusakan teknis pesawat Garuda Indonesia.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab menyampaikan protes ke Garuda Indonesia atas persoalan ini.

BDJ 04 sedianya diberangkatkan pada 3 Juni 2023 pukul 02.40 WITA. Sesuai jadwal, jemaah haji diberangkatkan pada 2 Juni 2023, pukul 23.00 WITA, ke Bandara Samsuddin Noor. Namun, jemaah akhirnya kembali ke Asrama Haji karena ada informasi kerusakan teknis pesawat.

“Kami sudah sampaikan protes ke Garuda Indonesia atas peristiwa ini. Apalagi, info adanya kerusakan teknis baru terinformasikan setelah jemaah berada di Bandara Samsuddin Noor. Kami minta Garuda menyampaikan permohonan maaf dan berharap ada kompensasi yang diberikan ke jemaah,” tegas Saiful Mujab di Jakarta, dikutip dari laman kemenag.or.id, Sabtu (3/6/2023).

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Jemaah Haji Meninggal Dunia di Tanah Suci Dapat Asuransi

Jemaah haji Indonesia yang meninggal di Madinah, Arab Saudi saat ini berjumlah sembilan orang. Selain akan dibadalhajikan, para jemaah yang wafat di Tanah Suci ini akan mendapatkan kompensasi dari asuransi.

"Yang meninggal akan mendapat badal haji dan asuransi," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqin saat dikonfirmasi, Sabtu (3/6/2023).

Namun, Zaenal tidak menjelaskan secara rinci berapa besaran yang akan diterima ahli waris dari asuransi tersebut.

Sebelumnya, pemerintah memastikan bahwa jemaah haji Indonesia tahun ini akan mendapatkan asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan. Asuransi tersebut diberikan selama jemaah haji masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika masih di embarkasi saat pemulangan.

Hal ini disampaikan Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab saat meninjau kesiapan Asrama Haji Indramayu pada Jumat 5 Mei 2023 lalu.

"Jika setelah masuk asrama wafat, jemaah dapat asuransi sesuai Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) yang disetorkan. Kalau kecelakaan, ada hitungannya. Tahun lalu tidak ada asuransi kecelakaan, tahun ini ada," kata Saiful, seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (7/5/2023).

Tak hanya itu, jemaah haji Indonesia tahun ini juga mendapatkan extra cover. "Jemaah haji yang wafat di pesawat, akan mendapat extra cover sebesar Rp125 juta. Ini bagian dari upaya perlindungan jemaah," sambungnya.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.