Sukses

Manajer Everton Beri Dukungan Penuh Bagi Pemain Muslim yang Menjalankan Puasa

Sean Dyche tidak akan memberi tekanan bagi pemainnya yang beragama Muslim untuk berkompromi dengaan keyakinannya.

Liputan6.com, Jakarta - Manajer Everton, Sean Dyche menyatakan akan memberi dukungan penuh bagi pemainnya yang beragama Islam dan sedang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Pernyataan tersebut dilontarkan pada sesi konferensi pers jelang laga kontra Manchester United akhir pekan lalu.

Sebelumnya, trio gelandang Muslim Everton, Abdoulaye Doucoure, Amadou Onana dan Idrissa Gueye terlihat bersama-sama berbuka puasa di menit ke-26 dalam laga melawan Tottenham Hotspur dengan mengonsumsi suplemen energi selama penghentian waktu yang telah diatur oleh wasit pertandingan.

Seperti diketahui, wasit-wasit di semua liga yang ada di Inggris telah diminta untuk menghentikan sementara laga-laga yang melewati waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan agar para pemain Muslim yang menjalankan ibadah puasa dapat berbuka terlebih dahulu untuk mengisi tenaganya.

Namun, laga Manchester United vs Everton akhir pekan lalu yang dimulai pada pukul 12.30 waktu setempat tentunya akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain Muslim. Berkenaan dengan itu, Dyche mengatakan tidak akan ada tekanan bagi Onana dan Gueye untuk berkompromi dengan kewajiban agama mereka.

Adapun Doucoure tidak terlibat dalam laga tersebut karena sanksi kartu merah yang diperolehnya dalam laga sebelumnya.

“Mereka mendapat dukungan yang diperlukan. Mereka tahu bagaimana untuk berperilaku. Jadi saya berbicara dengan mereka tentang hal itu, mereka cukup senang dengan bagaimana mereka menangani ajaran budaya mereka dan mereka telah melakukannya dengan sangat baik sejauh ini,” jelas Dyche.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penuh Dukungan

Dukungan yang diberikan oleh Sean Dyche kepada para pemainnya adalah gestur baik dari seorang pelatih. Namun, dukungan yang lebih besar telah diberikan oleh Liga Inggris dan EFL sebelumnya dengan menginstruksikan wasit untuk mengadakan jeda dalam pertandingan malam agar pemain Muslim dapat berbuka puasa di tengah pertandingan. Fitur tersebut telah beberapa kali dipraktekkan seperti pada laga Everton vs Tottenham Hotspur beberapa waktu lalu.

Kelonggaran tersebut diberikan mengingat banyaknya jumlah pemain Muslim di seluruh kasta liga yang ada di Inggris. BBC melaporkan total terdapat 253 pemain Muslim di tim utama dan akademi dari empat tingkat teratas sepak bola Inggris dan mereka diwajibkan untuk menyesuaikan latihan dan pertandingan dengan kewajiban sebagai seorang pemeluk agama Islam.

3 dari 3 halaman

Tantangan

Sebelumnya, di awal bulan Ramadan, gelandang The Toffees Abdoulaye Doucoure menuturkan kepada BBC mengenai kecintaannya terhadap Ramadan dan tantangan yang menyertainya sebagai seorang pesepak bola profesional.

“Saya selalu menyukai Ramadan. Terkadang bermain sepak bola terasa sulit karena Ramadan terjadi di musim panas dan selama pramusim. Tapi saya selalu beruntung bisa menjalankan ibadah Ramadan dan tidak pernah ada masalah dengan kondisi fisik saya. Saya bersyukur untuk itu,” ujar pemain berkebangsaan Perancis tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.