Sukses

Cara Mandi Wajib Saat Puasa, Ketahui Waktu yang Tepat untuk Mandi Junub

Cara mandi wajib saat puasa sebenarnya sama saja seperti mandi besar di luar waktu puasa.

Liputan6.com, Jakarta Cara mandi wajib saat puasa sebenarnya sama saja seperti mandi besar di luar waktu puasa. Yang mungkin menjadi pertanyaan banyak orang mungkin adalah, apakah mandi besar harus segera dilakukan ketika sedang puasa?

Tentu sangat bagus jika mandi besar segera dilakukan, baik itu ketika puasa maupun tidak. Akan tetapi jika memang tidak bisa dilakukan dengan segera, misalnya karena airnya terlalu dingin, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan sakit, maka hal itu tidak masalah.

Menurut para ulama, bagi orang yang junub di waktu malam di bulan Ramadhan, maka boleh baginya mandi junub setelah fajar atau setelah waktu subuh tiba. Tidak masalah bagi seseorang mandi junub atau mandi haid setelah Subuh, puasanya tetap dinilai sah.

Lalu bagaimana cara mandi wajib saat puasa, dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (26/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Mandi Wajib saat Puasa

Cara mandi wajib saat puasa sebenarnya sama saja seperti cara mandi wajib di luar bulan puasa. Adapun cara mandi wajib saat puasa adalah dengan mengikuti syarat sah dan rukun mandi wajib. Adapun syarat sah mandi wajib adalah sebagai berikut:

  1. beragama islam,
  2. tamyiz,
  3. suci dari haid dan nifas,
  4. tidak ada hal yang mencegah air mengalir pada tubuh,
  5. tidak ada yang mengubah zat air seperti tinta,
  6. menggunakan air suci dan mesucikan. Ada tujuh jenis air yang boleh digunakan untuk bersuci, yakni air langit (hujan), air laut, air sungai, air sumur, mata air, air salju dan juga air embun. Namun penting untuk ditekankan bahwa jumlah air harus mencukupi.

Setelah memenuhi syarat sah mandi wajib, kita bisa langsung melakukan mandi wajib saat puasa, yakni dengan mengikuti rukun-rukunnya. Adapun rukun mandi wajib adalah sebagai berikut:

  1. niat mandi wajib
  2. membersihkan najis yang menempel di tubuh
  3. mengguyurkan air ke seluruh rambut dan permukaan kulit,

Sebenarnya, melaksanakan mandi wajib hanya mengikuti rukun-rukun saja sudah cukup. Namun ada beberapa hal yang menjadi sunnah mandi wajib, sehingga jika hal-hal ini dilakukan, makan akan mendapatkan tambahan pahala. Adapun sunnah dalam mandi wajib adalah sebagai berikut:

  1. mengawali dengan membaca basmalah
  2. buang air kecil sebelum mandi
  3. berwudhu sebelum mandi
  4. menjaga kesucian dari hadas kecil
  5. menggosok-gosok bagian yang telah terguyur air
  6. Menggosok bagian tubuh yang masih bisa diakses oleh tangan
  7. Membasuh sebanyak tiga kali
  8. menghadap kiblat
  9. tidak berbicara
  10. mandi dengan air yang tidak mengalir dan bertambah, seperti air kolam maupun air telaga.
3 dari 4 halaman

Waktu yang Tepat untuk Mandi Wajib Saat Puasa

Segera melaksanakan mandi wajib ketika dalam keadaan junub atau telah suci dari haid dan nifas tentu sangat baik dan utama. Hanya saja, jika kondisinya pada malam hari dan kita takut sakit jika langsung mandi, maka kita bisa melakukan mandi wajib sampai sebelum subuh.

Mandi wajib sebaiknya memang dilakukan sebelum subuh, karena suci dari hadas besar dan kecil merupakan syarat sah shalat. Adapun dilakukan sebelum subuh agar kita bisa melaksanakan shalat subuh tepat waktu.

Kebolehan belum mandi junub hingga Subuh ini berdasarkan perbuatan Nabi Saw. Beliau pernah menunda melakukan mandi junub hingga Subuh, dan kemudian beliau berpuasa. Ini menjadi dasar kebolehan menunda mandi junub setelah fajar atau Subuh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah;

Sesungguhnya Nabi Saw pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jimak, kemudian beliau mandi dan berpuasa. Hadis diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim. Dan Imam Muslim menambahi dalam hadis yang bersumber dari Ummi Salamah: 'Dan Nabi Saw tidak mengqadha puasanya.

4 dari 4 halaman

Syarat Sah Shalat

Bukan tanpa alasan mengapa mandi wajib sebaiknya dilakukan sebelum subuh atau shalat subuh. Sebab, suci dari hadats besar dan hadats kecil merupakan syarat sah shalat, bukan syarat sah puasa. Jadi meski seseorang berpuasa masih dalam keadaan junub, puasanya masih dianggap sah.

Bahkan seorang pria yang mimpi basah sehingga keluar mani secara tidak sengaja, dia masih boleh melanjutkan puasa sampai dengan waktu maghrib.

Ulama Mesir Syekh Ali Jum'ah menjelaskan bahwa bahwa mimpi basah pada siang hari di bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa seseorang. Bagi orang yang sedang berpuasa lalu bermimpi dan keluar air mani, maka ketika terbangun dari tidur harus segera mandi junub dan melanjutkan puasa hingga waktu maghrib, serta tidak berkewajiban membayar utang puasa.

Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa suci dari hadas besar dan hadats kecil bukan merupakan syarat sah puasa, melainkan syarat sah shalat. Meski demikian penting untuk segera melakukan mandi wajib, sehingga dapat melaksanakan shalat dengan tepat waktu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.