Sukses

Kelompok yang Duduknya Paling Dekat dengan Rasulullah SAW di Hari Kiamat

Ada kelompok manusia yang duduknya sewaktu di hari kiamat menempati posisi terhormat, yakni berdekatan dengan Nabi Muhammad SAW. Siapa mereka?

Liputan6.com, Jakarta - Setiap muslim pasti menginginkan dirinya berdekatan dengan Nabi Muhammad SAW, kelak saat kiamat tiba dan di akhirat. Berdekatan dengan Rasulullah SAW jadi jaminan perlindungan dan naungan di Padang Mahsyar.

Selama di dunia, Rasulullah SAW begitu dekat dengan berbagai kelompok umat, di antaranya sahabat, fakir miskin, anak-anak yatim, dan kelompok rentan lainnya. Lantas, apakah ada keterangan siapa yang akan begitu dengan Rasulullah SAW di hari kiamat?

Nabi Muhammad SAW bersabda akan dekat dan bersanding dengan orang orang yang memiliki akhlak terpuji seperti beliau di akhirat kelak, sebagaimana hadis:

النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَسَكَتَ الْقَوْمُ فَأَعَادَهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا قَالَ الْقَوْمُ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَحْسَنُكُمْ خُلُقًا

"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah kalian aku kabarkan tentang orang yang paling aku suka dari kalian, dan pada hari kiamat tempat duduknya paling dekat dengan aku?” Orang-orang semuanya diam, maka beliau mengulangi kata-katanya tersebut sampai dua atau tiga kali. Akhirnya mereka pun menjawab; “Mau wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Yaitu orang yang akhlaknya paling baik di antara kalian.” (HR. Ahmad: 6447).

Abu Miqdam, Komunitas Akhlaq Mulia menjelaskan, di antara hal-hal termulia yang diwariskan oleh Rasulullah SAW kepada para ulama adalah akhlak dan kepribadian yang terpuji. Orang yang berilmu memiliki kewajiban yang sangat besar dalam mengajak manusia kepada kebaikan.

"Dia menjadi contoh bahkan panutan oleh manusia. Oleh karena itu maka wajib baginya menunjukkan dan menjaga akhlak yang mulia," tulisnya, dikutip dari suaraislam.id.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbaikan Akhlak

 

Menurut dia, manusia lahir dengan membawa sifat sifat tertentu. Ada akhlak bawaan, baik terpuji maupun tercela. Akhlak bisa diubah dari buruk ke baik, atau juga sebaliknya berubah dari baik ke buruk, tergantung bagaimana kita memperbaiki akhlak dan menjaganya, dengan latihan dan kebiasaan.

Perbaikan akhlak juga memerlukan istiqamah, yaitu komitmen yang tinggi untuk selalu berpihak kepada yang baik dan benar. Perbaikan akhlak berbeda dengan perbaikan pada sektor-sektor Iain. Perbaikan akhlak tidak dapat diwakilkan karena keputusan untuk berpihak kepada yang baik dan benar itu harus datang dan lahir dari kita sendiri.

Betapapun tingkat kesulitan yang dihadapi, perbaikan akhlak harus tetap kita upayakan. Soalnya, agama itu pada akhirnya adalah akhlak. Dalam perspektif ini, seseorang tak dapat disebut beragama jika ia tidak berakhlak.

Maka wajarlah imbalan dari akhlak yang mulia adalah bisa berdampingan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam di surga nanti, sebuah anugerah yang luar biasa karena itu perlu latihan dan ujian kesabaran dalam usaha berakhlak mulia sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Semoga kita mampu berusaha untuk bisa menjadi pribadi pribadi yang mulia.

 

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.