Sukses

Pesantren Terbaik dan Populer di Tasikmalaya, Nomor 5 Banyak Diminati

Rekomendasi Pesantren Terbaik dan Populer di Tasikmalaya

Liputan6.com, Tasikmalaya - Wilayah Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang identik dengan sebutan kota santri.

Banyak santri yang menempuh pendidikan di berbagai pesantren yang ada di kota ini, tidak hanya berasal dari daerah lokal, tetapi juga wilayah di luar kota.

Karena kentalnya suasana pesantren yang adem, wilayah di kaki Gunung Galunggung ini dijuluki kota santri. Ini tak berlebihan mengingat banyaknya pesantren yang tentu saja berpengaruh terhadap jumlah santrinya.

Sejak masa silam, Tasikmalaya juga telah melahirkan ulama-ulama berpengaruh dan menjadi wilayah penting penyebaran agama Islam di luar wilayah pesisir.

Berikut daftar 5 pesantren terbaik dan populer di Tasikmalaya:

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Riyadlul Ulum Wadda'wah Condong

Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah adalah Pondok Pesantren yang berlokasi di Kp. Condong Rt.01 Rw.04 Kel. Setianegara Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya.

Pondok pesantren tertua yang ada di Kota Tasikmalaya Jawa Barat ini didirikan sekitar tahun 1864 M. Asal mulanya Pesantren ini memberlakukan sistem pendidikan klasikal yang mengkhususkan diri pada pengajian kitab-kitab klasik ulama-ulama terdahulu, didirikan oleh K.H. Nawawi yang berasal dari kampung Sukaruas Rajapolah kabupaten tasikmalaya.

Sejak tahun 1985 pondok pesantren ini sudah mulai memadukan kurikulum pondok pesantren dengan kurikulum gontor, dan sejak tahun 2001 sudah memadukan dengan kurikulum pendidikan Nasional, yaitu  SMP Terpadu. 

Mulai 2003-2004 dibuka SMA Terpadu dengan program lanjutan dari SMA Terpadu dan Program Intensif (SMP dari luar). Sama seperti halnya SMP Terpadu, SMA Terpadu juga paduan dari kurikulum Pendidikan Nasional, Kurikulum Pondok Pesantren dan kurikulum Gontor. 

Pada Tahun 2017 didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam (STIABI Riyadlul Ulum), dengan dua prodi : Bahasa & Sastra Arab dan Sejarah Peradaban Islam. Pada Tahun 2022 didirikan Institut teknologi dan bisnis Riyadlul Ulum (ITB Riyadlul Ulum), dengan tiga prodi  yaitu  Kewirausahaan, Sistem Informasi dan Agroteknologi. 

Pesantren ini berdiri di atas area kurang lebih 10 hektar tanah dengan fasilitas asrama putra, asrama putri, gedung sekolah, masjid, mushola, fasilitas lab, fasilitas olahraga, lahan perkebunan, lahan perikanan, MCK dan lain-lain.

3 dari 6 halaman

2. Pesantren Al Amin

Pesantren Al Amin tasikmalaya merupakan pesantren favorit di wilayah Priangan Timur. Ponpes ini didirikan oleh pengusaha bernama H. Zarkasyie pada tahun 2000. 

Pesantren Al Amin juga dikenal dengan sebutan Pesantren Tanjung Kawalu karena berlokasi di daerah Kawalu Tasikmalaya yang lebih tepatnya di Jl. Air Tanjung, Tanjung, Kec. Kawalu, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 

Terdapat dua jenjang pendidikan di pesantren ini yaitu SMP terpadu Al Amin dan Madrasah Aliyah Al Amin dengan nilai akreditasi A yang cukup baik dan berstandar nasional.

Selain itu, di pesantren ini siswa tidak hanya belajar pendidikan formal namun juga ada dua aspek yang penting, yaitu tahfidz qur'an atau hafalan al qur’an, kedua adalah unsur bahasa arab dan bahasa inggris yang menjadi penunjang program pesantren.

4 dari 6 halaman

3. Pesantren Cipasung

Pondok Pesantren Cipasung merupakan lembaga pendidikan berbasis Islam yang berlokasi di Desa Cipakat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Pondok pesantren ini ternyata sudah berusia cukup lama karena telah eksis sejak tahun 1931 silam, yang kala itu didirikan oleh almarhum KH Ruhiat. 

Pesantren Cipasung merupakan salah satu pondok pesantren yang berciri khas ‘Salafy’ (memperdalam kitab kuning), selain juga melaksanakan pendidikan formal mulai jenjang PAUD, TK Islam, Madrasah Diniyah, MI, MTs, SMP Islam, SMA Islam, SMK Islam, MAN, hingga perguruan tinggi seperti IAIC, STTC, STIEC, dan Pascasarjana IAIC.

5 dari 6 halaman

4. Pesantren Sukahideng

Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Sukahideng atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pesantren Sukahideng didirikan pada masa penjajahan Belanda tahun 1341 H bertepatan dengan tahun 1922 M oleh KH. Zainal Muhsin.

Pada tahun 1938 KH. Zainal  Muhsin Wafat, saat itu anak sulung beliau yaitu KH. A. Wahab Muhsin masih berusia 17 tahun, maka kepengurusan pesantren dipimpin oleh salah seorang menantu KH. Zainal Muhsin yaitu KH. Yahya Bahtiar Afandi sampai dengan tahun 1945. 

Dari tahun 1945 sampai dengan 2000 M yang memimpin pusaka peninggalan ini adalah putra sulungnya yaitu KH. A. Wahab Muhsin Rohimahulloh. Pondok Pesantren Sukahideng berlokasi di Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Pesantren ini menaungi beberapa lembaga diantaranya:

  1. Madrasah Ibtidaiyah (MI) KH. A. Wahab Muhsin Sukahideng
  2. MTsU KH. A. Wahab Muhsin Sukahideng  S
  3. MK KH. A. Wahab Muhsin Sukahideng
  4. Diniyah Takmiliyah KH. A. Wahab Muhsin
6 dari 6 halaman

5. Pesantren Sukamanah

Pesantren Sukamanah merupakan salah satu pesantren favorit dan terbaik yang ada di daerah Tasikmalaya. Pesantren ini didirikan oleh K.H. Zainal Musthafa pada tahun 1927. Artinya pesantren ini sudah berusia hampir mendekati 100 tahun. Identitas dari pesantren ini yaitu mengkaji kitab-kitab kuning klasik dan memperdalam ilmu-ilmu agama syar’i. 

Dalam perjalanannya, Pesantren Sukamanah juga berkontribusi terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.  Tercatat dalam sejarah pada hari Jumat, 1 Rabiul Awal 1363 (25 Februari 1944), di pesantren ini terjadi pertempuran antara santri dengan tentara Jepang, sehingga membuat KH. Zainal Musthafa dibawa ke Jakarta untuk diadili.

Berdasarkan dokumen Kantor Ereveld Belanda di Ancol Jakarta, KH. Zainal Musthafa dan beberapa santrinya telah menjalani hukuman mati pada 25 Oktober 1944 dam dimakamkan di taman pahlawan Belanda, Ancol. Kemudian pada 25 Agustus 1973, jenazah KH. Zainal Musthafa Rahimahullah dan 17 orang pengikutnya dipindahkan ke makam pahlawan Sukamanah. 

Pada tahun 1950, pesantren dilanjutkan dan dirintis kembali oleh KH. Muh. Fuad Muhsin dan KH. U. Abdul Aziz Rahimahullah serta rekan-rekannya dengan bimbingan kakaknya KH. Wahab Muhsin Rahimahullah. Enam tahun kemudian, mereka sepakat untuk mendirikan madrasah Ibtidaiyah Sukahideng.  

Singkatnya, pada tahun 2003, KH. Muh. Fuad Muhsin menyerahkan pesantren sepenuhnya kepada putranya KH. Drs. A. Tharir Fuad. Sampai saat ini, yayasan tersebut telah mempunyai pondok pesantren, madrasah ibtidaiyah, madrasah diniyah, TKA/TPA, SMP, SMA, dan lembaga pelayanan masyarakat meliputi kopontren dan poskestren. 

Untuk mendukung kegiatan para santri disediakan juga beberapa fasilitas seperti asrama putra, asrama putri, masjid dan lain sebagainya. Dilihat dari bentuk bangunannya juga mengusung konsep modern, sehingga tidak tampak seperti bangunan tua meskipun sudah lama berdiri.

Penulis : Putry Damayanty

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.