Sukses

Hukum Mandi Sebelum Puasa Ramadhan, Jangan Sampai Salah

Seperti apa hukum mandi sebelum puasa?

Liputan6.com, Jakarta Menjelang bulan puasa, sudah menjadi tradisi di beberapa daerah untuk mandi sebelum bulan Ramadhan. Di Jawa, tradisi ini disebut dengan padusan. Di Sumatera Utara, ada tradisi pangir atau mandi wangi. Sementara di Sumatera Barat, ada tradisi Balimau.

Mandi sebelum memasuk bulan Ramadhan dilakukan sebagai momen membersihkan tubuh dan jiwa. Tujuan lain dari mandi sebelum bulan Ramadhan adalah untuk menyucikan diri dari hadas besar setelah kondisi junub.

Seperti apa sebenarnya hukum mandi atau menyucikan diri sebelum puasa Ramadhan? Penting mengetahui hukum mandi sebelum Ramadhan. Berikut hukum mandi sebelum puasa Ramadhan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(31/3/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Hukum mandi sebelum puasa Ramadhan

Dalam Islam, tidak ada ayat Al Qur'an atau hadis yang mewajibkan atau mensunahkan mandi khusus sebelum Ramadhan. Jadi hukum mandi sebelum puasa Ramadhan sebenarnya tidaklah wajib. Ini karena tidak ada syarat atau hukum yang menerangkan seseorang harus mandi sebelum Ramadhan tiba.

Tapi, mandi sebelum puasa Ramadhan diwajibkan ketika berada dalam perkara tertentu. Perkara ini adalah saat seseorang sedang junub atau dalam keadaan hadas besar. Hukum ini dijelaskan dalam hadis yang berbunyi:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari 1926 dan Tirmudzi 779).

Dari hadis di atas, dijelaskan bahwa Rasulullah melakukan mandi wajib setelah berhubungan badan dengan istrinya (hadas besar). Ini karena salah satu syarat wajib berpuasa adalah suci dari hadas besar. Penting diketahui bahwa Rasulullah melakukan mandi wajib sebelum berpuasa, bukan karena untuk menyambut bulan Ramadhan, melainkan untuk menyucikan dirinya dari hadas besar agar bisa memenuhi syarat wajib berpuasa.

Jadi, mandi sebelum bulan puasa tidak diwajibkan, kecuali sedang dalam keadaan hadas besar. Mandi besar sebelum puasa diniatkan untuk menyucikan diri dari hadas besar.

3 dari 5 halaman

Macam-macam hadas besar

Jika dalam keadaan hadas besar, wajib untuk mandi besar agar bisa berpuasa Ramadhan. Macam-macam hadas besar adalah:

Bersetubuh

Perempuan dan laki-laki yang selesai bersetubuh, wajib hukumnya melakukan mandi besar. Mandi besar tetap harus dilakukan meski tidak keluar air mani. Meskipun memakai kondom atau tidak keluar sperma, aktivitas tersebut tetap masuk pada kategori hubungan seksual. Dalam kondisi tersebut, baik perempuan maupun laki-laki sedang dalam besar artinya harus kembali bersuci dengan melakukan mandi besar.

Keluarnya air mani

Kondisi hadas besar selanjutnya adalah keluarnya air mani. Baik pria maupun wanita yang mengeluarkan air mani, maka wajib hukumnya untuk membersihkan dan mensucikan diri dengan mandi besar. Mandi besar karena keluarnya air mani harus dilakukan baik keluar dalam keadaan terjaga atau tidur, disengaja atau tidak disengaja, ada sebab atau tidak ada sebab, dan disertai syahwat atau tidak.

Haid

Perempuan juga wajib mandi junub setelah masa haid selesai. Darah haid termasuk dalam hadas besar. Jika darah haid sudah berhenti keluar maka wajib hukumnya bagi perempuan untuk melakukan mandi junub.

Nifas

Selain haid, perempuan yang selesai masa nifas juga wajib mandi junub. Setelah melahirkan, perempuan bisa mengeluarkan darah nifas yang bisa berlangsung dalam waktu sebentar atau maksimal selama 60 hari. Ketika nifas sudah benar-benar berhenti, wajib bagi perempuan untuk mandi junub.

4 dari 5 halaman

Niat mandi wajib

Niat Secara Umum

Niat ini merupakan niat umum yang bisa dibaca oleh perempuan atau laki-laki yang sedang dalam kondisi hadas besar. Berikut niatnya:

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Janabati Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala

Niat mandi junub setelah haid

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.

Niat mandi junub setelah nifas

Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardlon Lillahi Ta’ala

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.

 

5 dari 5 halaman

Tata cara mandi wajib

Berikut tata cara mandi wajib untuk laki-laki:

1. Membaca niat mandi wajib

2. 2. Membasuh tangan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.

4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang.

5. Berwudhu seperti tata cara wudhu saat hendak salat.

6. Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga basah semua. Perbedaan antara tata cara mandi junub perempuan dan laki-laki terletak di sini. Saat membasuh keseluruhan rambut, perempuan tidak harus menguraikan rambutnya. Perempuan bisa cukup menyela kepala dengan air tiga kali dan mengguyurnya.

7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan sisi kiri masing-masing 3 kali.

8. Pastikan seluruh anggota tubuh dibersihkan dari kotoran-kotaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.