Sukses

Berat Badan Naik Saat Puasa, Kenapa Ya?

Tanpa disadari, metabolisme saat puasa melambat. Ini yang mengakibatkan berat badan naik jika tidak memengaruhi porsi dan jenis asupan makanan.

Liputan6.com, Jakarta Ketika puasa, durasi makan dan minum jadi berkurang. Seseorang yang puasa hanya bisa makan dan minum setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit. Seharusnya pola makan tersebut juga akan berpengaruh pada berat badan.

Namun, banyak yang mengeluh sewaktu puasa berat badan menjadi naik. Padahal tanpa disadari, metabolisme saat puasa melambat. Ini yang mengakibatkan berat badan naik.

Menurut spesialis gizi klinis Tirta Prawita Sari, saat puasa, orang obesitas akan mengalami penurunan berat pada 5 sampai 7 hari pertama dibandingkan dengan orang dengan berat normal.

"Berat badan dan lingkar perut merupakaan indikator keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa. Jadi menurut saya lebih baik gemuk tapi pinggang rata daripada langsing tapi buncit," ungkap Tirta, beberapa waktu lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatikan Porsi Makan

Maka itu, Tirta menyarankan pada saat puasa yang harus dipikirkan bukannya 'makan apa' tapi 'makan sebanyak apa'.

"Saya mengambil rumus ini untuk mengetahui asupan energi yang pas. Untuk laki-laki, cara mengetahuinya dengan menghitung 30 kilo kalori dikali BBI (berat badan ideal). Sedangkan perempuan, 25 kkal dikali BBI,"jelas Tirta.

Tirta menambahkan, jika berat tetap ingin ideal saat puasa hindari makan sebelum tidur. Karena makanan akan disimpan menjadi cadangan lemak. "Jika ini terjadi, saat puasa bukannya langsing tapi malah kembung."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.