Sukses

5 Cara Mencegah Gangguan Pencernaan Saat Puasa

Cara mencegah gangguan pencernaan ini akan efektif jika dilakukan dengan disiplin.

Liputan6.com, Jakarta Cara mencegah gangguan pencernaan saat puasa menjadi salah satu upaya agar ibadah puasa di bulan Ramadan dapat berjalan lancar. Karena banyak kebiasaan buruk yang menyebabkan gejala gangguan penceranaan saat sedang berpuasa, dan terkadang hingga menyebabkan puasa menjadi batal. 

Saat berbuka, biasanya kita akan mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu, namun jenis makanan ringan tersebut terkadang tidak diperhatikan jenisnya, dan justru akan membuat gangguan pencernaan. Maka dengan menyimak artikel tentang cara mencegah gangguan pencernaan saat puasa ini, setidaknya akan membantu kelancaran ibadah Anda.

Cara mencegah gangguan pencernaan saat puasa sebenarnya hampir sama dengan cara menjaga pencernaan pada umumnya, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam cara mencegah gangguan pencernaan saat puasa ini. Terutama karena adanya kendala pada waktu makan dan minum.

Berikut ini, Liputan6.com telah menyiapkan informasi bagi Anda tentang cara mencegah gangguan pencernaan saat puasa yang baiknya Anda coba. Karena, manfaatnya sangat banyak dalam menjaga kesehatan pencernaan Anda, Kamis (30/4/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak

Walaupun lemak memang merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh, namun dalam mengonsumsinya perlu diatur dan perlu memilih jenis lemak yang akan masuk kedalam tubuh tersebut. Hindari gorengan dengan tepung yang jelas-jelas memiliki kandungan lemak jahat yang cukup tinggi.

Karena, makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi justru akan memperlambat proses pencernaan makanan pada tubuh. Dan, apabila makanan dengan kandungan lemak tinggi tersebut terus dikonsumsi padahal asupan makan Anda tetap dalam jumlah banyak, maka akan mudah sekali timbul gejala seperti perut kembung dan sakit perut.

Sebagai cara pencegahannya, ada baiknya Anda mengganti asupan lemak Anda dengan jenis lemak sehat. Beberapa contoh dari lemak sehat seperti ikan salmon, Alpukat, Tuna, dan kacang Almond. Karena, selain sehat, jenis lemak tersebut mengandung omega-3 yang baik bagi kesehatan otak. Tapi, tetap batasi jumlah konsumsinya ya.

3 dari 6 halaman

2. Perbanyak konsumsi serat

Serat memiliki sifat penyerapan air yang baik. Sifat tersebut yang akan membantu menyerap air dan membuat feses menjadi lunak. Di sisi lain, serat juga dapat meningkatkan kinerja dari gerakan peristaltik pada usus. Hal tersebut yang akan menyebabkan makanan yang Anda konsumsi menjadi lebih mudah dicerna dan Anda juga akan terhindar dari penyakit sembelit.

Agar kebutuhan serat tersebut dapat terpenuhi, Anda bisa mengonsumsi berbagai jenis sayuran hijau, jenis kacang-kacangan, buah, dan makanan dengan kandungan gandum utuh.

4 dari 6 halaman

3. Konsumsi minuman probiotik

Probiotik merupakan jenis bakteri baik yang akan membantu sistem pencernaan dalam mengurangi jumlah bakteri buruk yang ada di dalam pencernaan. Saat ini sudah sangat banyak minuman probiotik yang bisa ditemukan di supermarket sekitar Anda. Jenisnya pun bermacam-macam, dan umumnya berasal dari minuman yang memiliki kandungan yogurt.

5 dari 6 halaman

4. Cukupi asupan cairan

Selama berpuasa, salah satu yang menjadi tantangan adalah dalam memenuhi asupan cairan pada tubuh. Karena, Anda hanya dapat makan dan minum di waktu buka hingga sahur. Lalu bagaimana agar asupan cairan pada tubuh kita dapat terpenuhi?

Rata-rata tubuh manusia membutuhkan 7-8 gelas air putih setiap hari. Dan saat puasa Anda bisa menggunakan metode 2, 4, 2. Metode ini maksudnya adalah 2 gelas pada saat berbuka, 4 gelas pada waktu malam hari hingga sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur. Karena dengan begitu pencernaan Anda pun juga akan terjaga.

6 dari 6 halaman

5. Kunyah makanan dengan benar

Mungkin terdengar remeh, namun jika Anda tidak mengunyah makanan dengan baik dan terkesan makan dengan terburu-buru, maka akan berisiko dan dapat menyebabkan organ pencernaan Anda menjadi sulit untuk mencerna nutrisi. Dengan kata lain, nutrisi yang terdapat pada makanan tersebut akan terbuang sia-sia.

Lalu, mengapa mengunyah makanan dengan baik akan sangat berpengaruh? Hal ini karena makanan yang benar-benar halus akan meringankan kerja lambung dalam mengubah makanan dalam bentuk padat menjadi bentuk cair dengan lebih mudah dan efektif.

Dalam mengunyah makanan, sangat dianjurkan untuk mengunyah makanan tersebut sebanyak 32 kali. Tujuannya tentu agar lebih benar-benar halus. Akan tetapi, aturan mengunyah tersebut disesuaikan dengan jenis makanan yang kita konsumsi.

Misalkan jenis makanan yang dikonsumsi adalah jenis makanan lunak seperti bubur, maka Anda akan lebih sedikit dalam jumlah mengunyahnya. Tetapi, jika yang Anda konsumsi adalah jenis makanan olahan dari daging seperti steak, maka Anda perlu lebih dari 32 kali mengunyah untuk memastikan daging tersebut benar-benar lunak sebelum masuk ke dalam lambung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.