Sukses

Awal Puasa, Hizbut Tahrir Tak Mengekor Keputusan Pemerintah

"Patokan kita adalah hilal global, artinya hilal yang terlihat oleh semua negara muslim," kata Ketua HTI Bengkulu.

Liputan6.com, Bengkulu - Keputusan pemerintah mengenai penentuan awal Ramadan 1436 Hijriah atau dimulainya berpuasa bagi umat Muslim selalu menjadi hal paling ditunggu di Tanah Air.

Namun, hal ini tidak berlaku untuk penganut aliran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Mereka menegaskan, penentuan 1 Ramadan tidak tergantung kepada keputusan pemerintah.

Ketua HTI Bengkulu, Septri Widyono mengatakan, patokan HTI untuk memulai puasa Ramadan adalah melihat rukyat atau melihat bulan secara global.

Jika pada sore nanti, Selasa (16/6/2015) atau 29 bulan sya'ban sudah terlihat Hilal, mereka akan memulai berpuasa pada Rabu 17 Juni 2015.

"Patokan kita adalah Hilal global, artinya Hilal yang terlihat oleh semua negara Muslim, jika di Indonesia tidak terlihat Hilal pada tanggal 16 hari ini, tetapi di negara muslim lain terlihat, maka kami tetap akan memulai berpuasa pada hari Rabu besok," tegas Septri di Bengkulu.

Perbedaan itu, lanjut Septri bisa saja terjadi, sebab di beberapa negara khususnya di Afrika dan Timur Tengah, bisa saja Hilal terlihat pada saat di Indonesia sudah tengah malam.

"Sekali lagi kami tegaskan, bahwa keputusan kami untuk memulai puasa Ramadan bukan berdasarkan keputusan pemerintah, tetapi keputusan munculnya Hilal. Di negara manapun itu muncul, jika hari ini hingga besok subuh Hilal sudah muncul, maka kami akan mulai berpuasa besok pagi," tegas Septri.

Rencananya, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat untuk menetapkan awal Ramadan yang nanti ditandai dengan dimulainya salat tarawih‎ pada Selasa 16 Juni 2015 sore ini pukul 16.00 WIB. (Mvi/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.