Sukses

Kulit Kambing untuk Beduk Makin Dicari di Bogor

Dari awal puasa ramadan hingga menjelang Lebaran, dia mampu menjual antara 250 hingga 300 lembar kulit kambing berbagai ukuran.

Liputan6.com, Bogor - Perayaan malam takbiran pada Hari Raya Idul Fitri tidak akan lengkap tanpa beduk. Kesempatan ini pun dimanfaatkan Eman (44), warga Bantarjati Kota Bogor, Jawa Barat berburu kulit kambing untuk dijual menjadi bahan baku beduk.

Ditemui di lapak yang digelar di Jalan Pemuda Kota Bogor, Eman mengaku sudah memulai usahanya sejak tahun 1980-an. Profesi sehari-harinya adalah pedagang kambing. Bukan kambing miliknya, melainkan milik orang lain. Hanya saat menjelang Lebaran, dia berpindah profesi menjadi pedagang kulit kambing.

Dari awal puasa ramadan hingga menjelang Lebaran, dia mampu menjual antara 250 hingga 300 lembar kulit kambing berbagai ukuran. menjelang Lebaran, tak semua permintaan bisa dipenuhinya.

"Pasokan kulitnya ada, tapi tidak tetap setiap harinya. Jadi, saya harus berburu sendiri ke pejagalan untuk mendapatkan kulit kambing," ungkap Eman di Jalan Pemuda Bogor, Jumat (25/7/2014).

Setelah mendapatkan kulit kambing, Eman masih harus membersihkannya dari sisa darah yang masih menempel dan kembali dicuci agar tidak berbau menyengat kemudian menjemurnya hingga 2 hari. "Setelah itu, baru kulit kambing bisa dijual."

Pada H-3 Lebaran ini, Eman mulai kewalahan sehingga terpaksa menjemur kulit kambing di pinggir jalan di depan lapaknya digelar. Kalau ada yang membelinya, harus menunggu terlebih dahulu sampai kering.

Kulit kambing yang ia jual bervariasi harganya. Mulai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Selain menjual, dia siap memenuhi permintaan pembuatan beduk dengan tarif Rp 500 ribu per beduk.

Eman mengatakan, beduk dari kulit kambing, bisa tahan antara 3-4 tahun tergantung perawatan. Resepnya, asal jangan disimpan di tempat lembab.

Kulit kambing yang paling banyak dicari biasanya yang warnanya putih bersih dan lebar. Menurutnya, tidak semua kulit kambing bisa dibuat beduk. Hanya kulit Kambing Jawa yang tahan dipakai untuk beduk.

"Ada 2 jenis, kambing yang dari Cianjur/Sukabumi dan dari Jonggol. Bedanya, yang dari Jonggol jauh lebih tipis dan liat kulitnya," ungkap Eman.

Selain kulit kambing, Eman pun mempersiapkan kulit sapi. Namun, jarang dibawa ke lapak karena sulit dipajang di lapak yang terbatas. Biasanya 1 lembar kulit sapi bisa untuk 3 bedug. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini