Sukses

Elektabilitas Naik, Demokrat Berterima Kasih pada Snowden

Skandal penyadapan ini, menurut Ruhut, membuat masyarakat bersatu dan mendukung SBY.

Meski banyak kadernya terlilit kasus korupsi, namun Partai Demokrat yakin masih menjadi primadona. Partai berlambang mercy itu pun optimistis, elektabilitasnya bisa kembali melejit. Apalagi setelah skandal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Presiden SBY dan beberapa pejabat RI pada 2009 lalu. Mengapa begitu?

"Makanya aku terima kasih sama si Snowden sudah bocorin penyadapan. Politik itu last minute (menit terakhir), bulan gini 2008 lalu polling kami turun. Tiba-tiba ada mukzijat harga minyak turun. Lalu sekarang ini penyadapan," ucap juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (24/11/2013).

Sama seperti saat ini, elektabilitas Partai Demokrat juga pernah turun saat 2008 lalu, menjelang Pemilu 2009. Jika saat ini Demokrat diselamatkan penyadapan Australia, maka pada 2008 lalu turunnya harga minyak menjadi penyelamat partai berlambang mercy itu.

Si 'Poltak Raja Minyak' itu juga yakin, elektabilitas partainya saat ini tengah menanjak. Skandal penyadapan ini, menurut Ruhut, membuat masyarakat bersatu dan mendukung SBY. Karenanya dia berterima kasih kepada mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden, yang telah membocorkan informasi penyadapan itu.

"Naik dong, dulu LSI (Lembaga Survei Indonesia) pernah bilang, elektabilitas kita 7 persen. Bahkan survei lain 4 lebih. Yang bilang kita turun itu ingin character assasination (pembunuhan karakter)," pungkas Ruhut. (Ndy/Osc)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.