Sukses

Belum Bisa Tempati Rumah Dinas DPR, Dede Yusuf Dapat Rp 10 Juta

Dede Yusuf mengaku tak memusingkan jenis mobil dinas anggota DPR yang akan diterima nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR periode 2014-2019 Dede Yusuf mengaku, dirinya bersama anggota DPR yang baru dilantik belum bisa menempati rumah dinas hingga akhir 2014. Namun dirinya beserta anggota DPR lainnya mendapat kompensasi.

"Sampai Desember rumah jabatannya belum bisa ditempati, mungkin masih renovasi. Anggota dapat uang penggantian akomodasi Rp 10 jutaan per bulan," kada Dede Yusuf di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2014).

Politisi Partai Demokrat itu berujar, uang tersebut bisa saja dimanfaatkan untuk menyewa tempat tinggal yang lebih murah tapi nyaman.

Kendati, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu tak mengetahui pasti di mana anggota DPR lainya tinggal sementara waktu.
"Ya, bisa jadi ada yang menyewa apartemen. Tapi kalau mau kos-kosan cuma 2 juta," tandas Dede.

Mobil Dinas

Dede Yusuf mengaku, meski pun dirinya gemar menumpangi mobil jenis off road, tapi tak akan meminta mobil dinas sesuai mobil jenis yang digemarinya itu.

"Kalau saya suka Jeep, tapi lain dengan (anggota DPR) ibu-ibu, cenderung suka sedan. Tapi bagi saya (untuk mobil dinas) yang penting bisa bergerak," kata Dede Yusuf.

Dede Yusuf mengaku, tak memusingkan jenis mobil dinas yang akan diterima nanti. Meski pun harganya tak terlalu mahal, yang penting tidak terkena hujan dan panas.

"Jadi (mobil dinas) itu harus dilihat dari sisi penghematan anggaran juga, bukan nilai standar jenis apa. Yang penting tidak kena hujan dan panas, dan bisa nampung lebih dari 2 orang," tandas Dede Yusuf.

Dede Yusuf terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Demkrat. Sebelum terpilih anggota DPR, Dede Yusuf menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat ke-10, mendampingi Gubernur Ahmad Heryawan.

Rabu 1 Oktober 2014 lalu, 555 anggota DPR terpilih 2014-2019 resmi dilantik. Namun 5 anggota DPR lainnya gagal dilantik lantaran terlibat kasus dugaan korupsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini