Sukses

Ungkap Kebocoran, Prabowo Curhat Merasa Diejek

Kebocoran anggaran dia sampaikan dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Liputan6.com, Purwokerto - Calon presiden Prabowo Subianto merasa diejek ketika menyatakan ada kebocoran anggaran negara setiap tahunnya. Kebocoran anggaran kerap dia sampaikan dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya diejek. Saudara ingat, agar debat sewaktu saya bicara, ada pihak yang mengejek tidak ada kebocoran di Indonesia," kata Prabowo di hadapan massa pendukungnya saat kampanye akbar di Gor Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/7/2014).

Padahal, kata dia, ada beberapa kekuatan yang biasa menjual barang mahal dengan barang murah. Namun sayangnya, hal itu dianggap biasa.

"Itu jahat, saya sudah 10 tahun keliling kabupaten dari universitas, selalu saya ingatkan, kalau rakyat Indonesia, kekayaan kita bocor dicuri. Sekarang, mereka mengejek," papar dia.

Bahkan Prabowo menuding sejak beberapa tahun lalu, ada negara-negara asing selalu mengincar kekayaan nusantara. Kekuatan asing itu lataran ada keirihatian dengan kekuataan kekayaan Indonesia.

"Dari dulu mereka selalu ingin mencuri dan yang menyedihkan ada di antara kita, elite Indonesia yang suka menjual bangsa kita. Mereka pandai sandiwara, mereka pandai bercitra-citraan, mereka pandai pura-pura miskin, tapi sering begitu berkuasa aset-aset negara dijual keluar negeri," tandas Prabowo.

Dalam debat capres dan cawapres, Prabowo kerap menyampaikan setiap tahunnya terjadi kebocoran anggaran sebesar Rp 7.200 triliun berdasarkan data KPK dan sebesar Rp 1.000 triliun berdasarkan perhitungan tim ekonomi Prabowo.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mempertanyakan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto tentang kebocoran Rp 1.000 triliun setahun itu.

Saat debat capres pada Minggu malam 15 Juni 2014 lalu, Prabowo menjelaskan, jika terpilih sebagai presiden, ia akan menutup kebocoran APBN yang setiap tahun mencapai Rp 1.000 triliun. "Angka saya Rp 1.134 triliun bocornya. Jadi, kalau Bapak tanya kenapa defisit perdagangan dan kenapa defisit APBN, itu intinya," papar Prabowo. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.