Sukses

Revolusi Mental Jokowi-JK: Berantas Mafia Ekonomi

Sebagai negara ketiga dengan pertumbuhan terbesar, Indonesia belum bisa membuat rakyatnya merasakan kemakmuran.

Liputan6.com, Jakarta - Duet Jokowi-JK mengusung ideologi Revolusi Mental. Salah satu yang harus direvolusi adalah sektor pertanian. Ketua DPP PDIP Arif Budimanta menerangkan, jika terpilih jadi presiden dan wakil presiden, mafia ekonomi akan diberangus oleh Jokowi-JK.

"Salah satunya dalam revolusi mental adalah pemberantasan mafia impor. Mafia ini memberatkan rakyat karena di situ bicara rente (bunga uang). Selain revolusi hukum, tapi sisi produksi juga harus diurus. Ini yang akan dilakukan Jokowi-JK," ujar Arif di Jokowi Center, Jakarta, Minggu (25/5/2014).

Setelah memberantas mafia ekonomi, Arif mengatakan Jokowi-JK akan mengubah sektor pertanian menjadi mainstream atau arus utama. Hal yang sama pernah dilakukan di zaman Soeharto.

"Revolusi mental soal keberpihakan kepada rakyat khususnya dalam konteks pertanian. Pada intinya kita butuhkan ke depan adalah apakah kita akan menjadikan pertanian sebagai mainstream dari kebijakan pembangunan nasional. Zaman Pak Harto pertanian itu jadi mainstream," tegasnya.

Sementara itu, pencetus Jokowi for President, Putri K Wardhani menambahkan, keseluruhan sektor pertanian harus dirombak oleh Jokowi-JK. Sebab, pemerintahan sekarang dinilai gagal apalagi dengan banyaknya kasus korupsi, salah satunya kuota impor daging dan kuota impor kedelai.

"Semuanya harus dirombak, revolusi harus bersama karena 50 persen pangan impor itu nggak bisa didiamkan," tuturnya.

Waketum Kadin itu juga menambahkan sebagai negara ketiga dengan pertumbuhan terbesar, Indonesia belum bisa membuat rakyatnya merasakan kemakmuran.

"Itu belum merefleksikan kemakmuran rakyat kita. Fokus daripada rancangan industri mana yang harus dikedepankan belum ada. Sektor pertanian yang serap tenaga kerja besar tak dapat perhatian. Pangan di indonesia 50 persen di impor, itu yang harus direvolusikan," tandas Putri. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini