Sukses

Guyonan Neraka dan Artis, Ini Peringatan Keras Buya Yahya

Sering bikin guyonan, enak ya di neraka nanti bareng artis, mulai sekarang hentikan guyon ini, bahaya menurut Buya Yahya.

Liputan6.com, Jakarta - Buya Yahya, seorang ulama terkenal mengingatkan masyarakat akan bahaya meremehkan atau menganggap enteng hal-hal yang berkaitan dengan agama, terutama dalam konteks guyonan atau komentar yang tidak pantas terkait dengan neraka dan artis.

Menurut Buya Yahya, seringkali orang terpesona dengan dunia artis dan mengeluarkan pernyataan seperti guyonan.

"Wah, enak di neraka sama artis," kata Buya, dikutip dari platform media sosial @AlBahjahTV, 

Ia menegaskan bahwa pernyataan semacam ini tidak hanya merendahkan martabat artis, tetapi juga mempermainkan seriusnya konsekuensi di akhirat.

"Apakah Anda tidak sadar telah melakukan dua dosa? Yang pertama, merendahkan dengan mengira artis akan masuk neraka semuanya. Yang kedua, merendahkan konsep neraka itu sendiri. Neraka bukanlah tempat main-main yang menyeramkan," tegas Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Buya Yahya: Tidak Pantas Hal Itu Jadi Guyonan

Dalam penjelasannya, Buya Yahya menegaskan bahwa menjadikan neraka sebagai bahan guyonan atau candaan yang tidak pantas adalah perilaku yang sangat tidak bertanggung jawab.

Ia menekankan bahwa menghina atau meremehkan konsep neraka adalah tindakan yang serius dan dapat membawa akibat buruk bagi pelakunya.

"Saya pinjam punggung Anda, wahai saudara-saudaraku yang baik. Saya bayar Rp3 juta untuk tiga menit, agar saya dapat menumpangkan Anda di atas punggung saya yang layaknya setrika panas. Coba bayangkan betapa mengerikannya hal tersebut," ujar Buya Yahya dengan nada serius.

Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan bahwa berbicara atau bercanda tentang neraka dengan cara yang tidak pantas adalah tindakan yang sangat tidak disarankan.

"Jika Anda ingin bercanda, jangan sampai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan akhirat. Karena di neraka, tidak ada tempat untuk guyonan," tambahnya.

Menurut Buya Yahya, masyarakat harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mempertimbangkan dampak dari setiap kata yang diucapkan.

"Jika kita ingin berbicara tentang neraka, mari lakukan dengan penuh kehati-hatian dan rasa tanggung jawab," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Ini Ajakan Buya Yahya

Dalam kesimpulannya, Buya Yahya mengajak semua pihak untuk menjaga etika berbicara, terutama dalam hal-hal yang bersinggungan dengan agama.

"Mari kita saling mengingatkan dan berhati-hati dalam berkomunikasi, agar tidak menyakiti perasaan orang lain dan tidak mengundang kemurkaan Allah SWT," tutup Buya Yahya dengan serius.

Buya Yahya menambahkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kehormatan dan martabat orang lain, termasuk dalam penggunaan bahasa dan penyampaian informasi di media sosial.

Dalam konteks agama, penghormatan terhadap keyakinan orang lain adalah hal yang sangat penting untuk dijaga demi menciptakan harmoni dan kedamaian dalam masyarakat.

Buya Yahya juga menyoroti pentingnya pendidikan dan kesadaran akan akibat dari tindakan-tindakan yang dianggap sepele namun memiliki dampak besar, terutama dalam hal penghinaan terhadap nilai-nilai agama.

Dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, ia berharap agar masyarakat dapat bersatu dalam menghormati kepercayaan dan keyakinan masing-masing.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Â