Sukses

Pesan Ulama Sulsel ke Jokowi: Jadilah Pemimpin yang Rendah Hati

Mantan Walikota Surakarta itu juga mengaku diberi sejumlah masukan terkait figur calon wakil presidennya nanti.

Liputan6.com, Makassar - Bakal capres yang diusung PDIP Joko Widodo alias Jokowi mengunjungi Pondok Pesantren Nahdatul Ulum di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Di sana, dia diberi masukan mengenai pencapresan pada Pilpres 2014 dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, KH Sanusi.

"Diberi tausyiah, wejangan, masukan. Itu yang akan kita pakai. Masukannya banyak. Jadi pemimpin itu yang tawadhu, yang rendah hati saja," ujar Jokowi usai mengunjungi Pondok Pesantren Nahdatul Ulum di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (11/5/2014).

Tak hanya itu, mantan Walikota Surakarta itu juga mengaku diberi sejumlah masukan terkait figur calon wakil presidennya nanti. Namun dia enggan mengungkapkan wejangan KH Sanusi. "Iya (ada masukan soal cawapres). Hehehe. Tapi rahasia," ucapnya singkat.

Selain bersilaturahmi dengan tokoh agama Islam di Makassar, pada Sabtu 10 Mei kemarin, ketika bersafari politik di Kota Manado Sulawesi Utara, Jokowi juga menyempatkan berkunjung ke Sinode Gereja Masehi Injil. Di lokasi itu, ia mengaku juga mendapatkan beberapa masukan terkait pencapresannya.

"Ya, mendapatkan masukan. Semuanya kita ingin mendapatkan masukan seperti apa," tutur Jokowi.

Jokowi memberi sinyal sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya dalam Pemilu Presiden 2014 berasal dari Makassar. Hal itu terungkap saat pria yang akrab disapa Jokowi itu berulang kali memberi jawaban yang sama tentang sosok cawapres yang akan mendampinginya ketika safari politik di Makassar.

Ada 2 tokoh yang namanya kerap disebut-sebut akan menjadi rekan duet Jokowi dalam Pilpres 2014 yang berasal dari Makassar, Sulawesi-Selatan. Mereka adalah Ketua KPK Abraham Samad dan politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla.

Teka-teki tentang calon pendamping Jokowi hingga kini memang belum terjawab. Jokowi masih bungkam. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini