Sekjen PPP: Lembaga Survei Sudah Jadi Hamba Uang

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) oleh beberapa lembaga survei diprediksi gagal dalam pemilihan umum 2014 ini. Namun, dengan hasil itu justru lembaga survei dianggap tidak independent.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy, dalam orasinya saat kampanye rapat umum terbuka di depan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2014).

Menurutnya, lembaga survei kini seakan-akan sudah tunduk kepada penguasa yang memiliki kekayaan yang besar. Jadi dengan itu, dia beranggapan, hasil survei tersebut hanya sebuah giringan penguasa saja dan bukan menjadi patokan.

"Lembaga survei hanya menggiring opini masyakat sesuai arahan penguasa. Jadi lembaga survei sudah menjadi hamba uang dari penguasa yang ada di Indonesia," kata dia.

Romi sapaan akrab Romahurmuzy melanjutkan, PPP tidak mementingkan hasil dari lembaga survei terhadap riset yang menjelasklan PPP sudah habis. Karena menurut dia, partai berlambang Ka'bah ini hanya ingin hasil yang nyata yaitu hasil pemilu nanti.

"PPP tidak butuh hasil survei, tapi PPP butuh kemenangan Pemilu," soraknya dengan mengenakan kaca mata hitam.

Selain itu, terkait diadakannya kampanye terakhir PPP di Tugu Proklamasi ini adalah untuk mendapatkan semangat perjuangan Indonesia. Yang nantinya akan membPPP kembali pada posisi puncak.

"Dilaksanakan disini karena tugu proklamasi ini tempat bersejarah Indonesia. PPP kan belakangan ini turun, tapi dengan semangat perjuangan bisa membuat PPP kembali menuju puncak," ujar Sekretaris Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) PPP Aunur Rofiq di lokasi.

Baca juga:

PPP Hijaukan Tugu Proklamasi, Kemacetan Tak Terhindarkan

Kampanye Terakhir, PPP Bertekad Hijaukan Jakarta

Survei: Jokowi Capres Paling Mampu Jamin Kebebasan Beragama