Sukses

Sinopsis Film The Platform, Simak 5 Fakta Menariknya

Film The Platform pertama kali tayang perdana pada Toronto International Film Festival tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Film The Platform pertama kali tayang perdana pada Toronto International Film Festival tahun 2019. Disutradarai oleh Galder Gaztelu-Urrutia, film ini adalah produksi Spanyol dengan judul asli El Hoyo. Mengusung genre horor-thriller, film The Platform menyuguhkan konsep penjara vertikal yang penuh teka-teki dan kesenjangan.

Dalam The Platform, para tahanan tinggal di sel-sel bertingkat dengan lubang besar di tengah yang menjadi jalur distribusi makanan. Setiap hari, sebuah platform yang membawa makanan turun dari lantai teratas hingga ke lantai terbawah, namun makanan yang diterima penghuni lantai bawah sangat sedikit dan seringkali tidak layak dikonsumsi. Sinopsis film The Platform ini menggambarkan bagaimana kesenjangan dan ketidakadilan dapat menjadi sumber konflik dan ketegangan.

Film The Platform mendapat penghargaan di sejumlah festival film internasional, termasuk Días de Cine Awards 2020 dan European Film Awards 2020. Film ini juga memenangkan People's Choice Award untuk Midnight Madness di Toronto International Film Festival 2019. Berkat pencapaian ini, film The Platform mendapatkan skor tomatometer 80 persen dan rating 7/10 di IMDb, menegaskan posisinya sebagai salah satu film horor-thriller yang patut diperhitungkan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang sinopsis film The Platform 2019 tersebut, Jumat (10/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sinopsis Film The Platform

Film "The Platform" adalah sebuah karya Spanyol dengan genre horor-thriller yang menghadirkan konsep penjara vertikal yang sangat unik. Dalam penjara ini, para tahanan tinggal di sel-sel yang disusun secara bertingkat, dengan lubang besar di tengah setiap lantai. Platform inilah yang menjadi satu-satunya sumber makanan bagi para penghuni penjara, di mana makanan dikirim dari lantai atas menuju lantai bawah.

Kisah dimulai ketika Goreng, salah satu karakter utama yang diperankan oleh Ivan Massagué, terbangun di lantai 48, selnya yang pertama. Goreng masuk ke penjara ini bukan karena tindakan kriminal, melainkan secara sukarela sebagai bagian dari sebuah eksperimen untuk berhenti merokok.

Satu-satunya benda yang ia bawa adalah buku Don Quijote, sebagai temannya selama menjalani masa tahanan selama enam bulan. Penjara vertikal ini memiliki aturan ketat, terutama terkait makanan. Para tahanan di lantai atas bisa makan sebanyak-banyaknya, tetapi setiap platform turun ke lantai berikutnya, makanan yang tersisa semakin sedikit dan seringkali sudah tercemar.

Ketegangan di film ini mulai meningkat ketika Goreng mengetahui bahwa setiap bulan para tahanan dipindahkan ke lantai lain secara acak. Goreng terbangun di lantai 171 dan menemukan dirinya diikat oleh rekan satu selnya, Trimagasi. Trimagasi, yang masuk penjara karena tak sengaja membunuh seseorang, berencana untuk menyiksa Goreng demi bertahan hidup karena di lantai tersebut hampir tak ada makanan tersisa.

Namun, Goreng berhasil diselamatkan oleh Miharu, seorang wanita yang mencari anaknya dengan menaiki platform dari lantai ke lantai. Berlanjut ke bulan berikutnya, Goreng dipindahkan ke lantai 33 dan bertemu dengan Imoguiri, mantan pegawai Vertical Self-Management Center, yang masuk ke penjara karena menderita kanker.

Imoguiri mencoba mengubah sistem yang ada dengan menganjurkan berbagi makanan kepada penghuni di lantai bawah. Namun, upayanya tidak berhasil. Di akhir bulan, Goreng mendapati dirinya di lantai 202 dan menemukan Imoguiri telah meninggal dunia. Keadaan ini memperburuk kondisi psikologis Goreng, yang semakin tertekan oleh situasi penjara.

Dalam bagian akhir film, Goreng kembali berpindah ke lantai 6 bersama Baharat. Di lantai ini, akses ke makanan lebih baik karena dekat dengan sumber distribusi di lantai 0. Meski lebih nyaman, Goreng tidak tinggal diam. Ia dan Baharat mencoba mengubah sistem dengan membagi makanan secara merata ke lantai-lantai di bawah.

Adanya aksi ini, film "The Platform" memberikan kritik sosial yang mendalam tentang kesenjangan dan ketidakadilan dalam sistem yang tidak setara. Sinopsis film "The Platform" ini menggambarkan kisah perjuangan untuk keadilan dalam situasi yang brutal dan tidak manusiawi.

3 dari 3 halaman

Fakta Menarik Film The Platform

1. Film Asal Spanyol dengan Judul Asli El Hoyo

Film "The Platform" adalah produksi asal Spanyol yang memiliki judul asli "El Hoyo." Disutradarai oleh Galder Gaztelu-Urrutia, film ini mengusung konsep penjara vertikal dengan kisah fiksi ilmiah yang mendalam. Judul "El Hoyo" yang berarti "lubang" dalam bahasa Spanyol menggambarkan struktur penjara yang unik dalam film ini. Fakta menarik film "The Platform" ini menambah daya tarik bagi para penonton yang tertarik dengan sinema Eropa dan film horor-thriller.

2. Penghargaan dan Nominasi Bergengsi

Sejak tayang perdana pada Toronto International Film Festival tahun 2019, film "The Platform" telah memenangkan sejumlah penghargaan dan nominasi bergengsi. Beberapa penghargaan yang berhasil diraih antara lain Días de Cine Awards 2020, European Film Awards 2020, dan Fant, Bilbao Fantasy Film Festival 2020.

Film ini juga masuk nominasi Best Spanish Film di ASECAN 2020, serta Best New Director untuk Galder Gaztelu-Urrutia di Cinema Writers Circle Awards 2020. Fakta menarik film "The Platform" ini membuktikan bahwa film tersebut mendapat pengakuan dan apresiasi dari berbagai kalangan.

3. Skor Tomatometer dan Rating IMDb yang Tinggi

Dengan total kemenangan dalam 12 kategori dan menjadi nominee dalam 20 kategori, "The Platform" memperoleh skor tomatometer sebesar 80 persen dan rating 7/10 di IMDb dari 164.456 penilai. Angka ini menunjukkan respon positif dari para kritikus dan penonton, yang menggambarkan kualitas dan daya tarik dari film ini. Fakta menarik film "The Platform" ini menjadi alasan kuat untuk menonton dan tidak melewatkan pengalaman menegangkan yang ditawarkan film ini.

4. Debut Sutradara Galder Gaztelu-Urrutia

Film "The Platform" adalah karya debut sutradara Galder Gaztelu-Urrutia. Sebagai film pertama yang ia garap, hasilnya sangat mengesankan, dengan tema yang kuat dan cerita yang provokatif. Gaztelu-Urrutia berhasil mengolah cerita tentang kesenjangan sosial dalam konteks penjara vertikal dengan pendekatan yang menegangkan dan penuh ketegangan.

Fakta menarik film "The Platform" ini menambah alasan untuk mengapresiasi karya sutradara pendatang baru yang berhasil menciptakan film yang diakui di berbagai festival film internasional.

5. Rilis di Netflix dengan Tema Kesenjangan Sosial

Film "The Platform" resmi dirilis di Netflix pada 20 Maret 2020. Kehadiran di platform streaming ini memungkinkan film ini menjangkau lebih banyak penonton di seluruh dunia. Tema utama film ini, yaitu kesenjangan sosial dan ketidakadilan, disajikan dalam bentuk cerita fiksi ilmiah yang berlatar di dalam penjara vertikal. Fakta menarik film "The Platform" ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk merenungkan isu-isu sosial melalui medium film yang menarik dan penuh drama.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.