Sukses

Mengenal Gangguan Kepribadian Antisosial, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Gangguan kepribadian antisosial adalah kondisi mental yang ditandai oleh pola perilaku yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap norma sosial, hukum, dan hak orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Gangguan Kepribadian Antisosial (GKA) adalah kondisi mental yang ditandai oleh pola perilaku yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap norma-norma sosial, hukum, dan hak orang lain.  Tak sedikit orang menilai gangguan kepribadian antisosial ini mirip dengan introvert, padahal sejatinya berbeda jauh.

Individu yang mengidap gangguan kepribadian antisosial sering kali menunjukkan perilaku agresif, impulsif, dan tidak bertanggung jawab, yang seringkali berujung pada konflik dengan masyarakat sekitar. Beberapa gejala gangguan kepribadian antisosial meliputi keengganan untuk mematuhi hukum, sering berbohong atau manipulatif, kurangnya empati terhadap perasaan orang lain, serta perilaku impulsif dan bertanggung jawab rendah.

Penyebab gangguan kepribadian antisosial bisa berasal dari faktor genetik, lingkungan keluarga yang tidak stabil, atau kombinasi keduanya. Pendidikan keluarga yang kurang, pola asuh yang otoriter atau kurangnya kasih sayang, serta pengalaman traumatis seperti pelecehan atau pengabaian juga dapat menjadi faktor risiko.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai gangguan kepribadian antisosial beserta gejala dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Gangguan Kepribadian Antisosial

Dikutip dari laman Mayo Clinic, gangguan kepribadian antisosial terkadang disebut sosiopati, adalah suatu kondisi kesehatan mental di mana seseorang secara konsisten tidak menghargai benar dan salah serta mengabaikan hak maupun perasaan orang lain.

Orang dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung dengan sengaja membuat orang lain marah atau kesal dan memanipulasi atau memperlakukan orang lain dengan kasar atau dengan ketidakpedulian yang kejam. Mereka bahkan tidak menyesali perilakunya tersebut.

Orang dengan gangguan kepribadian antisosial seringkali melanggar hukum dan menjadi penjahat. Mereka mungkin berbohong, berperilaku kasar atau impulsif, dan mempunyai masalah dengan penggunaan narkoba dan alkohol. Mereka juga mengalami kesulitan secara konsisten memenuhi tanggung jawab yang berkaitan dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.

Sedangkan melansir dari laman Healthline, gangguan kepribadian antisosial adalah suatu kondisi kesehatan mental yang melibatkan pola manipulasi dan pengabaian terhadap orang lain yang sudah berlangsung lama. Ini hanya didiagnosis pada mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Setiap kepribadian itu unik. Dalam beberapa kasus, cara berpikir dan berperilaku seseorang dapat bersifat merusak, baik bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Penderita gangguan kepribadian antisosial memiliki kondisi kesehatan mental yang menyebabkan pola manipulasi dan pelanggaran terhadap orang lain di sekitarnya. Kondisi ini membebani kepribadian mereka.

Gangguan kepribadian antisosial biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja awal dan berlanjut hingga dewasa. Orang dengan gangguan kepribadian antisosial menunjukkan pola jangka panjang:

  1. Mengabaikan hukum
  2. Melanggar hak orang lain
  3. Memanipulasi dan mengeksploitasi orang lain

Orang dengan kelainan ini biasanya tidak peduli jika mereka melanggar hukum. Bahkan mereka mungkin berbohong dan membahayakan orang lain tanpa merasa menyesal.

3 dari 5 halaman

Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial

Dikutip dari Mayo Clinic, anak-anak penderita gangguan kepribadian antisosial cenderung bersikap kejam terhadap hewan dan melakukan pembakaran secara ilegal. Sedangkan gejala gangguan kepribadian antisosial bagi orang dewasa, yakni:

  1. Mengabaikan benar dan salah.
  2. Berbohong untuk mengambil keuntungan dari orang lain.
  3. Tidak peka atau menghormati orang lain.
  4. Menggunakan pesona atau kecerdasan untuk memanipulasi orang lain demi keuntungan atau kesenangan pribadi.
  5. Memiliki rasa superioritas dan sangat keras kepala.
  6. Memiliki permasalahan dengan hukum, termasuk perilaku kriminal.
  7. Bersikap agresif, kasar atau mengancam orang lain.
  8. Tidak merasa bersalah karena merugikan orang lain.
  9. Melakukan hal-hal yang berbahaya tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
  10. Tidak bertanggung jawab dan gagal memenuhi tanggung jawab pekerjaan atau keuangan.
  11. Cukup rendah rasa bersosialisasi dan kecerdasan di atas rata-rata.
  12. Tidak adanya tanda-tanda lain pemikiran irasional.
  13. Tidak adanya ketenangan,kecemasan neurotik atau gejala lainnya yang cukup besar.
  14. Ketidaktulusan.
  15. Kurangnya penyesalan, tidak ada rasa malu.
  16. Perilaku yang antisosial tidak mempunyai cukup motivasi dan buruk merencanakan sesuatu.
  17. Miskin penilaian dan kegagalan untuk belajar dari pengalaman.
  18. Patologisego, ketidakmampuan untuk cinta sejati.
  19. Miskin emosi yang mendalam.
  20. Kurangnya wawasan tentang apapun yang benar.
  21. Tidak ada riwayat usaha bunuh diri yang sejati.
  22. Kehidupan seks sepele,dan kurang terintegrasi.
  23. Kegagalan untuk memiliki rencana hidup.

Orang dewasa dengan gangguan kepribadian antisosial biasanya menunjukkan gejala gangguan perilaku sebelum usia 15 tahun. Gejala gangguan perilaku ini meliputi masalah perilaku yang serius dan berkelanjutan, seperti:

  1. Agresi terhadap manusia dan hewan.
  2. Penghancuran properti.
  3. Kebohongan dan ketidakjujuran.
  4. Pencurian.
  5. Pelanggaran aturan yang serius.

Gangguan kepribadian antisosial dianggap sebagai kondisi seumur hidup. Namun pada beberapa orang, gejala tertentu khususnya perilaku destruktif dan kriminal dapat berkurang seiring berjalannya waktu.

4 dari 5 halaman

Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial

Kepribadian adalah kombinasi pikiran, emosi, dan perilaku yang menjadikan setiap orang unik. Ini adalah cara orang memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta cara mereka memandang diri mereka sendiri. Kepribadian terbentuk pada masa kanak-kanak. Berikut ini terdapat beberapa penyebab gangguan kepribadian antisosial, yakni:

1. Faktor Genetik

Gangguan kepribadian antisosial dapat memiliki basis genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan serupa lebih mungkin mengembangkan gangguan ini.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan saat masa perkembangan juga berperan penting. Misalnya, pengalaman traumatis seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, atau pengabaian dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan kepribadian antisosial.

3. Polanya Pengasuhan

Pola asuh yang tidak konsisten, tidak responsif, atau kurangnya batasan-batasan yang konsisten dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan kepribadian antisosial. Orang tua yang memberikan contoh perilaku antisosial atau memperlakukan anak secara kasar juga dapat mempengaruhi perkembangan gangguan ini.

4. Kurangnya Empati dan Penyadaran Emosional

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kepribadian antisosial mungkin memiliki defisit dalam empati dan pemahaman emosi orang lain. Ini dapat menyebabkan ketidakpedulian terhadap perasaan atau kebutuhan orang lain.

5. Faktor Psikososial

Faktor-faktor seperti kurangnya dukungan sosial, keberadaan teman sebaya yang terlibat dalam perilaku antisosial, atau tekanan dari kelompok yang menganjurkan perilaku negatif dapat mempengaruhi perkembangan gangguan kepribadian antisosial.

6. Kondisi Neurobiologis

Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan dalam struktur dan fungsi otak orang dengan gangguan kepribadian antisosial, meskipun hubungan pastinya masih belum sepenuhnya dipahami.

5 dari 5 halaman

Pengobatan Gangguan Kepribadian Antisosia

Perawatan untuk gangguan kepribadian antisosial antara lain:

1. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi perilaku bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok. Terapi ini dapat mencakup pengendalian amarah, perawatan terhadap penyalahgunaan alkohol atau zat tertentu, dan perawatan untuk kondisi kesehatan mental lainnya. Namun psikoterapi tidak selalu efektif, terutama jika gejalanya parah dan orang tersebut tidak dapat mengakui bahwa dia memiliki masalah serius.

2. Obat-obatan

Perawatan dengan pemberian obat-obatan secara khusus belum bisa dipastikan keampuhannya dalam menangani gangguan kepribadian antisosial. Jika ditemukan adanya gejala gangguan mental dan emosional tertentu, seperti cemas, sulit meredam emosi atau dorongan untuk melakukan hal yang tidak baik, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan penstabil mood, obat penenang, atau antipsikotik.

3. Rawat inap di rumah sakit

Rawat inap mungkin menjadi pilihan terbaik untuk mengendalikan gangguan terkati, seperti penyalahgunan zat atau obat-obatan. Namun, rawat inap dianggap tidak efektif untuk penderita gangguan kepribadian antisosial karena dapat mengganggu kehidupan di rumah sakit. Karena penyembuhannya relatif kompleks, orang-orang yang berada di sekitar penderita gangguan kepribadian antisosial sebaiknya juga turut memberikan dukungan. Satu hal yang menjadi kunci penanganan pada kepribadian antisosial adalah rutin berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.