Sukses

Displacement Adalah Mekanisme Pertahanan Diri, Kenali Ciri-cirinya

. Salah satu bentuk pertahanan diri yang sering kali digunakan adalah displacement.

Liputan6.com, Jakarta Pertahanan diri merupakan mekanisme alami yang dimiliki oleh manusia untuk melindungi diri dari situasi yang mengancam atau menimbulkan ketidaknyamanan. Salah satu bentuk pertahanan diri yang sering kali digunakan adalah displacement. Displacement adalah mekanisme psikologi yang mengalihkan dorongan atau emosi yang tidak dapat diterima ke objek lain yang lebih aman atau tidak berbahaya.

Dalam kasus displacement, seseorang mengalihkan emosi negatif atau pikiran yang tidak dapat diterima kepada orang atau objek lain yang tidak berkontribusi pada konflik tersebut. Misalnya, seseorang yang memiliki masalah atau frustrasi di tempat kerja mungkin akan mengalihkan kemarahan atau ketidakpuasan mereka kepada pasangan atau anggota keluarga mereka. Dalam hal ini, displacement bertindak sebagai pemindahan emosi yang lebih mudah diterima atau dilakukan dalam situasi yang lebih aman.

Ciri-ciri displacement meliputi pemindahan emosi atau pikiran negatif kepada objek yang tidak berhubungan dengan sumber konflik, sering kali tanpa kesadaran. Displacement juga dapat muncul ketika seseorang tidak memiliki kontrol penuh atas situasi yang menyebabkan emosi tersebut, sehingga mencari jalan keluar dengan mengalihkan emosi tersebut kepada objek yang aman.

Dalam kesimpulannya, displacement adalah mekanisme pertahanan diri yang digunakan manusia untuk mengelola emosi atau pikiran yang tidak dapat diterima. Ini mengalihkan perasaan negatif kepada objek atau orang lain yang tidak berhubungan dengan sumber konflik, dan sering kali dilakukan tanpa kesadaran. Mengenali ciri-ciri displacement penting dalam memahami bagaimana mekanisme pertahanan diri ini beroperasi dalam interaksi manusia sehari-hari.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/3/2024) tentang displacement adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Displacement Sebagai Mekanisme Pertahanan Diri

Manusia memiliki berbagai mekanisme pertahanan diri yang digunakan untuk mengatasi konflik emosional. Salah satu mekanisme yang umum digunakan adalah displacement atau pemindahan. Pengertian displacement adalah proses mengalihkan atau memindahkan emosi yang tidak dapat diekspresikan atau ditujukan pada obyek yang memicu emosi tersebut ke obyek yang aman atau tidak berbahaya.

Contoh displacement adalah ketika seseorang yang mengalami kemarahan pada atasan di tempat kerja tetapi tidak dapat mengungkapkan kemarahannya secara langsung, mungkin akan memindahkan emosi tersebut ke pasangan atau anggota keluarga saat pulang ke rumah. Dalam hal ini, displacement adalah mekanisme yang membantu individu mengurangi tinjauan negatif tentang diri sendiri atau konsekuensi sosial yang mungkin timbul dari mengekspresikan emosi secara langsung kepada seseorang yang memiliki otoritas atau kekuasaan.

Displacement adalah mekanisme yang juga dapat digunakan dalam hal perasaan cemburu. Sebagai contoh, seseorang yang mengalami rasa cemburu terhadap pasangan mungkin memindahkan emosi tersebut kepada teman dekat pasangan atau benda material seperti telepon atau pesan teks. Hal ini memungkinkan individu untuk menghindari konflik langsung dengan pasangan mereka dan mengurangi ketidaknyamanan emosional yang mungkin ditimbulkan.

Pengertian displacement adalah mekanisme pertahanan diri manusia yang memberikan cara efektif bagi individu untuk mengatasi konflik emosional tanpa menimbulkan konsekuensi sosial yang serius atau merugikan. Dalam keseharian, displacement adalah mekanisme yang terjadi secara tidak disadari, tetapi memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan emosi dan hubungan interpersonal.

3 dari 5 halaman

Apa itu Mekanisme Pertahanan Diri?

Displacement adalah salah satu jenis mekanisme pertahanan diri. Mekanisme pertahanan diri merujuk pada serangkaian strategi mental yang digunakan oleh manusia untuk menghadapi tekanan dan konflik emosional. Salah satu mekanisme pertahanan diri yang umum adalah displacement, yang merupakan pemindahan emosi atau perasaan negatif dari sumber aslinya ke objek atau situasi yang tidak berhubungan langsung dengan sumber tersebut.

Displacement digunakan sebagai mekanisme pertahanan diri untuk melindungi diri sendiri dari konsekuensi negatif yang mungkin timbul jika seseorang mengungkapkan emosi negatif kepada sumber aslinya. Dengan memindahkan emosi ke objek atau situasi yang lebih aman atau lebih mudah ditangani, individu dapat menjaga hubungan yang lebih harmonis dengan orang-orang di sekitarnya.

Namun, seperti halnya mekanisme pertahanan diri lainnya, penggunaan displacement secara berlebihan dapat memiliki efek negatif jangka panjang. Ini termasuk kesulitan dalam mengelola emosi, konflik internal, dan penumpukan emosi negatif yang dapat berdampak pada kesehatan mental individu. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengembangkan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengatasi konflik secara langsung tanpa harus mengandalkan mekanisme pertahanan diri seperti displacement.

4 dari 5 halaman

Fungsi Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism)

Mekanisme Pertahanan Diri atau Defence Mechanism adalah strategi psikologis alami yang digunakan oleh manusia untuk menghadapi ancaman atau ketegangan emosional. Fungsi utama dari mekanisme pertahanan ini adalah melindungi pikiran dan perasaan individu dari konflik internal atau situasi yang tidak menyenangkan. Berikut adalah beberapa fungsi dari Mekanisme Pertahanan Diri:

1. Melindungi Diri: Mekanisme pertahanan diri membantu individu melindungi dirinya sendiri dari situasi yang dapat mengancam kesejahteraan mental mereka. Ini memungkinkan seseorang untuk menghindari konfrontasi langsung dengan masalah atau emosi yang sulit.

2. Meringankan Kecemasan: Salah satu fungsi utama mekanisme pertahanan adalah mengurangi kecemasan atau stres yang dirasakan individu. Ketika individu mengalami kecemasan yang berlebihan, mekanisme pertahanan dapat membantu mereka mengalihkan perhatian atau menekan perasaan tersebut, sehingga mereka dapat berfungsi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengurangi Gangguan Emosional: Mekanisme pertahanan juga berfungsi untuk mengurangi gangguan emosional yang dapat muncul akibat konflik internal atau situasi yang tidak menyenangkan. Ini dapat membantu individu tetap berfokus pada tujuan mereka dan menjaga stabilitas emosional.

4. Mempertahankan Citra Diri: Salah satu fungsi mekanisme pertahanan adalah menjaga citra diri seseorang. Ketika menghadapi kritik atau kegagalan, mekanisme pertahanan dapat membantu individu untuk menghindari perasaan malu atau rendah diri dengan membenarkan atau mengalihkan tanggung jawab.

Dalam keseluruhan, mekanisme pertahanan diri adalah alat psikologis yang penting dalam menjaga kesehatan mental individu.

5 dari 5 halaman

Jenis-jenis Mekanisme Pertahanan Diri (Defense Mechanism)

1. Displacement (Penghentian Komunikasi)

Displacement adalah salah satu mekanisme pertahanan diri yang sering kali digunakan oleh manusia untuk mengalihkan emosi atau keinginan yang tidak dapat diungkapkan secara langsung kepada target sasarannya yang lebih aman atau lebih mudah dikendalikan.

Contohnya, seseorang yang marah kepada atasan di tempat kerja mungkin tidak berani meluapkan kemarahannya kepada atasan secara langsung, namun mengalihkannya dengan marah kepada pasangan atau keluarga di rumah.

2. Sublimination (Sublimasi)

Sublimation adalah mekanisme pertahanan diri yang melibatkan pengalihan atau pengubahan energi emosional negatif menjadi aktivitas atau pencapaian yang konstruktif. Misalnya, seseorang yang merasa cemas atau sedih mungkin mengalihkan energi emosinya ke dalam seni, olahraga, atau aktivitas lain yang bisa membantu mereka mengungkapkan emosi secara positif.

3. Projection (Proyeksi)

Proyeksi adalah mekanisme pertahanan diri yang melibatkan penolakan dan pemindahan emosi, hasrat, atau keinginan yang tidak diinginkan atau takut untuk diterima ke orang atau objek lain. Contohnya, seseorang yang merasa tidak suka atau takut kepada orang lain mungkin memproyeksikan perasaan tersebut ke orang tersebut dengan menganggap orang tersebut sebagai tidak menyukainya atau bahkan berbahaya.

4. Rationalization (Rasionalisasi)

Rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan diri yang melibatkan pembenaran atau pencarian alasan yang masuk akal untuk perilaku atau tindakan yang tidak ada rasionalisasinya. Misalnya, seseorang yang gagal dalam ujian mungkin merasionalisasi kegagalan mereka dengan mengatakan bahwa ujian itu terlalu sulit atau bertanya-tanya apakah mereka benar-benar membutuhkan nilai itu.

5. Denial (Penolakan)

Penolakan adalah mekanisme pertahanan diri di mana individu menolak atau mengabaikan realitas atau kebenaran yang tidak ingin diterima atau dipahami. Contohnya, seseorang yang menderita penyakit serius mungkin menolak untuk menerima diagnosis dan melanjutkan perilaku seolah-olah mereka tidak ada masalah kesehatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.