Sukses

Bacaan Doa Menjenguk Orang Sakit yang Dicontohkan Rasulullah, Begini Adabnya

Doa menjenguk orang sakit adalah manifestasi dari rasa empati dan kepedulian yang mendalam terhadap kondisi orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Menjenguk orang sakit bukan sekadar rutinitas sosial, tetapi juga merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW telah mencontohkan pentingnya kepedulian terhadap sesama yang sakit melalui ajaran dan prakteknya. Salah satu bentuk ekspresi kepedulian tersebut adalah dengan berdoa untuk kesembuhan mereka.

Doa menjenguk orang sakit adalah manifestasi dari rasa empati dan kepedulian yang mendalam terhadap kondisi orang lain. Dalam Islam, doa memiliki kekuatan besar untuk mengubah takdir dan mendatangkan rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itu, ketika menjenguk orang sakit, tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memohon kepada Allah agar menghilangkan penderitaan dan memberi kesembuhan kepada mereka yang sedang menderita.

Rasulullah juga mencontohkan doa menjenguk orang sakit untuk memohon kesembuhan mereka. Doa-doa ini tidak hanya sebagai permohonan kepada Allah yang Maha Menyembuhkan, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual antara orang sakit, penjenguk, dan Sang Pencipta. 

Berikut doa menjenguk orang sakit yang dicontohkan Rasulullah yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Selasa (20/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Doa Memohon Kesembuhan bagi Orang Lain

Saat ada sahabatnya yang sedang sakit, Rasulullah senantiasa menjenguknya. Nabi Muhammad SAW kemudian membacakan doa supaya sahabatnya diberi kesembuhan.

Salah satu doa yang dicontohkan Rasulullah untuk memohon kesembuhan bagi orang lain diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, 

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Allahumma rabbannaasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman.

Artinya: Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.

Sementara itu, Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan baca doa ini sebanyak 7 kali di hadapan orang yang sakit.

أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yasyfiyaka.

Artinya: Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, saat Sa’ad bin Abi Waqqash sakit, salah satu sahabat yang dikasihi rasul. Nabi Muhammad SAW memohon kesembuhan baginya dengan bacaan doa supaya diberi kesembuhan.

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Allahumma Isyfi Sa’dan. Allahumma Isyfi Sa’dan. Allahumma Isyfi Sa’dan.

Artinya: Tuhanku, beri kesembuhan Sa’ad, Tuhanku, beri kesembuhan Sa’ad Tuhanku, beri kesembuhan Sa’ad.

Doa ini dapat ditiru untuk mendoakan orang yang sedang sakit dengan mengganti nama Sa’ad dengan nama orang yang yang tengah sakit.

 

3 dari 3 halaman

Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam

Islam juga mengajarkan adab dalam menjenguk orang sakit, berikut diantaranya. 

1. Niat yang Tulus

Niat yang tulus adalah pondasi utama dalam Islam dalam melakukan segala tindakan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap perbuatan akan dinilai berdasarkan niatnya. Oleh karena itu, sebelum menjenguk orang sakit, penting untuk menguatkan niat kita untuk memberikan dukungan moral, semangat, dan doa yang tulus agar kesembuhan dapat segera diberikan oleh Allah SWT. Niat yang ikhlas juga membedakan kunjungan kita dari sekadar rutinitas sosial menjadi amalan yang bernilai ibadah.

2. Memperhatikan Waktu yang Tepat

Islam mengajarkan pentingnya memilih waktu yang tepat saat menjenguk orang sakit. Rasulullah SAW menyarankan untuk mengunjungi orang sakit di waktu pagi atau sore hari. Ini karena pada waktu-waktu tersebut, pasien biasanya lebih tenang dan tidak terlalu lelah. Selain itu, pemilihan waktu yang tepat juga memperlihatkan rasa hormat terhadap kesibukan dan kebutuhan pasien serta menghindari gangguan pada waktu istirahat atau ibadah mereka.

3. Berdoa untuk Kesembuhan

Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat ditekankan dalam Islam. Ketika menjenguk orang sakit, selain memberikan dukungan moral, doa adalah sarana utama untuk memohon kesembuhan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa doa orang yang terdzolimi dan doa orang yang berkunjung kepada saudaranya tidak akan ditolak. Dengan berdoa secara tulus, kita menunjukkan ketergantungan dan kepercayaan kita kepada Allah sebagai Sang Pemberi Kesembuhan.

4. Berbicara dengan Lemah Lembut

Kelembutan dalam berbicara adalah ajaran Islam yang sangat dijunjung tinggi. Saat menjenguk orang sakit, penting untuk berbicara dengan lemah lembut dan penuh perhatian. Hindari membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan kekhawatiran atau kegelisahan pada pasien. Sebaliknya, usahakan untuk memberikan kata-kata semangat, harapan, dan ketenangan yang dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan psikologis pasien.

5. Membawa Oleh-oleh atau Buah

Membawa oleh-oleh atau buah saat menjenguk orang sakit bukan hanya sekadar tanda perhatian, tetapi juga dapat membawa keceriaan dan kenyamanan bagi pasien. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya memberi makan orang yang lapar dan mengucapkan salam kepada siapa pun yang kita kenal atau tidak kenal. Hal ini menunjukkan bahwa kunjungan kita tidak hanya bersifat formal, tetapi juga diiringi dengan rasa empati dan kepedulian yang tulus.

6. Menjaga Kebersihan Diri

Kebersihan diri adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Saat menjenguk orang sakit, menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dan mengenakan pakaian yang bersih adalah tindakan yang sangat dianjurkan. Hal ini tidak hanya untuk menjaga kesehatan kita sendiri, tetapi juga untuk melindungi pasien dari risiko infeksi dan penyakit tambahan yang dapat membahayakan kondisi mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.