Sukses

Ilmuwan Eksperimen Teteskan Cairan Terpadat di Dunia, Hanya 9 Tetes Seabad

Penelitian unik cairan terpadat dunia

Liputan6.com, Jakarta Jika ditanya benda cair pasti banyak yang menyebut air. Tak hanya itu, ada banyak macam benda cair yang dibedakan dari jenis dan asal usulnya. Ada juga benda cair yang diukur dari tingkat kekentalannya. Seperti ilmuwan telah meneliti seberapa encer cairan terpadat di dunia. 

Sejak dimulai pada tahun 1927 oleh Profesor Parnell di Universitas Queensland, Brisbane, Australia, eksperimen pitch drop telah menjadi perjalanan panjang yang memukau. Sebuah zat yang terlihat begitu padat namun mengungkapkan sifat cairnya yang bernama pitch.

Pitch benda cair dengan kekentalan tinggi seperti aspal atau tar, menjadi bahan utama dalam eksperimen ini. Uji coba ini telah menjadi pusat perhatian para peneliti dan penasaran untuk beberapa generasi. Bagaimana caranya zat yang seolah padat ini bisa meleleh? Pertanyaan ini menjadi titik tolak eksperimen yang penuh misteri.

Prosesnya tidak sederhana. Profesor Parnell melelehkan pitch ke dalam corong kaca, melapisi lapisan di luar, dan membiarkannya mendingin selama tiga tahun. Pada tahun 1930, corong itu digantung di atas gelas khusus, menunggu dengan sabar hingga tetesan pertama akhirnya jatuh delapan tahun kemudian. 

Berikut Liputan6.com merangkum keunikan eksperimen meneteskan cairan terpadat di dunia melansir dari Unilad, Sabtu (3/2/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tetesan Benda Cair Terlama di Dunia

Keunikan eksperimen ini terletak pada fakta bahwa lima tetes berikutnya memerlukan waktu hingga 40 tahun untuk turun. Meskipun Profesor Parnell, pemimpin eksperimen, meninggal dua dekade setelah dimulai, eksperimen ini terus berlanjut

Dari tahun 1927 hingga tahun 2014, eksperimen pitch drop telah menyaksikan sembilan penurunan signifikan. Momen tersebut tercatat pada tahun 1938, 1947, 1954, 1962, 1972, 1979, 1988, 2000, dan 2014. Antisipasi akan penurunan ke-10 diharapkan terjadi dalam waktu dekat. 

Daya tarik eksperimen ini tidak hanya terletak pada sifat unik pitch, tetapi juga pada perjalanan panjang yang ditempuhnya. Meskipun Parnell tidak sempat menyaksikan penurunan ketiga pada tahun 1954, eksperimen tersebut terus menjadi perhatian di Fakultas Matematika dan Fisika, kampus St Lucia, Universitas Queensland.

3 dari 3 halaman

Tercatat Rekor Dunia Penelitian Terlama

Walau berlangsung selama bertahun-tahun, eksperimen pitch drop terus menarik ribuan pemirsa. Dengan tampilan langsung di media sosial 24/7, penonton tetap terpaku pada harapan menyaksikan setiap penurunan dalam eksperimen legendaris ini. Sebuah kisah yang melelehkan waktu, tercipta dari kekentalan yang menjadi rahasia pitch.

Keunikah eksperimen ini membuat prestasinya terpahat dalam Guinness Book of Records sebagai eksperimen laboratorium terpanjang yang terus berkelanjutan.

Tujuan mendasar dari pitch drop experiment adalah untuk memperlihatkan bahwa material seperti pitch, yang pada suhu kamar tampak padat dan dapat dihancurkan oleh pukulan palu, sebenarnya adalah material cair dengan viskositas tinggi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.