Sukses

Arti Kata 'Backburner' dalam Bahasa Gaul, Pahami Asal Usul, Konsep dalam Hubungan Sosial, dan Contoh Penggunaannya

Kata "backburner" dalam bahasa gaul merujuk pada sesuatu atau seseorang yang ditempatkan di latar belakang atau diabaikan sementara dalam kehidupan seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Pada era digital ini, teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara kita berinteraksi dan berkomunikasi. Media sosial menjadi platform utama di mana kita dapat terhubung dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak dari perubahan ini juga tercermin dalam bahasa gaul yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah penggunaan kata "backburner."

Kata "backburner" dalam bahasa gaul merujuk pada sesuatu atau seseorang yang ditempatkan di latar belakang atau diabaikan sementara dalam kehidupan seseorang. Istilah ini dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti hubungan percintaan, pekerjaan, atau pertemanan. Hal ini menunjukkan bagaimana perubahan pola interaksi dan pertukaran informasi yang terjadi akibat perkembangan teknologi telah membawa pengaruh besar dalam perkembangan bahasa gaul.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai arti kata "backburner" dalam bahasa gaul, memahami asal usulnya, dan memberikan beberapa contoh penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat lebih memahami bagaimana perkembangan teknologi telah membentuk bahasa gaul yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memahami arti kata "backburner" dalam bahasa gaul, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (16/1/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Definisi Kata 'Backburner'

"Backburner" secara harfiah berarti "tungku belakang" atau bagian belakang dari kompor. Namun, dalam konteks bahasa gaul, "backburner" sering digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditunda atau diprioritaskan lebih rendah dalam daftar kegiatan atau perhatian seseorang. Di kalangan pengguna media sosial di Indonesia, istilah ini sering digunakan untuk menyatakan bahwa suatu hal tidak mendapat perhatian atau diperlakukan sebagai prioritas kedua.

Contoh penggunaan kata "backburner" dalam kalimat sehari-hari adalah "Rencana liburan ke Bali harus dipindahkan ke backburner karena pekerjaan mendesak" atau "Saya merasa di-backburner oleh teman-teman saya ketika mereka tidak mengundang saya ke acara tersebut." Dalam konteks media sosial, istilah "backburner" juga sering digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang atau sesuatu diabaikan atau tidak diperhatikan.

Dalam kesimpulannya, "backburner" merupakan istilah dalam bahasa gaul yang sering digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu ditunda atau tidak mendapat prioritas dalam kegiatan atau perhatian seseorang, terutama di kalangan pengguna media sosial di Indonesia.

3 dari 6 halaman

Asal Usul dan Perkembangan Penggunaan

Kata "backburner" pertama kali populer di Indonesia melalui lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi bernama NIKI dengan judul "Backburner." Dalam lagu ini, NIKI menyanyikan tentang seseorang yang tidak diutamakan atau diabaikan oleh pasangannya, sehingga mereka diletakkan di "backburner." Istilah ini cukup populer di kalangan masyarakat terutama di kalangan anak muda dan sering digunakan di platform media sosial.

Penggunaan kata "backburner" sendiri mengacu pada seseorang atau sesuatu yang tidak diutamakan atau diabaikan oleh orang lain. Penggunaannya berkembang pesat di media sosial terutama dalam konteks hubungan asmara atau pertemanan. Di dunia modern saat ini, banyak orang yang menggunakan istilah "backburner" untuk menyindir atau mengungkapkan perasaan ketidakpedulian terhadap seseorang atau sesuatu.

Dengan popularitas NIKI sebagai musisi dan kekuatan media sosial, kata "backburner" semakin diperbincangkan di kalangan masyarakat. Penggunaannya juga semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Meskipun memiliki makna yang kurang positif, istilah ini tetap menjadi bagian dari kosakata gaul di Indonesia.

4 dari 6 halaman

Konsep

"Backburner" dalam bahasa gaul mengacu pada seseorang yang secara tidak langsung dijadikan sebagai pilihan cadangan atau dipertahankan sebagai opsi kedua dalam hubungan sosial. Konsep ini mencerminkan dinamika dalam pertemanan, percintaan, atau situasi lainnya, di mana seseorang mempertahankan komunikasi atau hubungan dengan seseorang sebagai cadangan, meskipun tidak memberikan perhatian penuh.

Dalam pertemanan, seseorang mungkin menjaga hubungan dengan seseorang hanya jika tidak ada opsi lain yang lebih menarik atau ketika membutuhkan sesuatu dari mereka. Dalam percintaan, seseorang mungkin mempertahankan komunikasi dengan orang lain sebagai cadangan jika hubungan utama mereka tidak berjalan lancar.

Konsep "backburner" mencerminkan sikap yang kurang jujur dan tidak menghargai hubungan sosial secara tulus. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak dihargai dan bisa merusak hubungan sosial dengan orang yang dipertahankan sebagai opsi kedua. Oleh karena itu, penting untuk memperlakukan orang lain dengan tulus dan menghargai hubungan sosial tanpa menempatkan mereka di posisi "backburner".

5 dari 6 halaman

Ciri-Ciri Hubungan Backburner

Dalam bahasa gaul, istilah "backburner" mengacu pada hubungan yang tidak terlalu serius atau terikat secara formal. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan hubungan yang hanya sebatas teman atau kenalan yang saling tertarik, namun tidak memiliki komitmen yang kuat. Dalam konteks ini, terdapat beberapa ciri-ciri yang umumnya terdapat dalam hubungan backburner yang membedakannya dengan hubungan yang lebih serius. Dengan memahami ciri-ciri ini, seseorang dapat lebih waspada dan bijak dalam memperlakukan hubungan backburner yang mereka miliki. Adapun ciri-ciri backburner antara lain sebagai berikut:

1. Tidak menjadi prioritas

Saat seseorang tidak menjadikan kamu prioritas utama dalam hubungan, biasanya terdapat beberapa tanda yang bisa kamu amati. Salah satunya adalah kurangnya perhatian yang diberikan kepadamu. Misalnya, ketika orang tersebut seringkali tidak mendengarkan dengan penuh ketika kamu berbicara atau tidak memberikan respon yang baik saat kamu sedang membutuhkan perhatiannya.

Selain itu, kurangnya komitmen juga menjadi tanda bahwa seseorang mungkin tidak menjadikan kamu sebagai prioritas utama. Mereka mungkin tidak selalu hadir dalam momen-momen penting dalam kehidupanmu atau tidak berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki hubungan saat ada masalah.

Tidak hanya itu, ketika seseorang tidak menjadikan kamu sebagai prioritas, waktu juga menjadi masalah. Mereka mungkin tidak memberikan waktu secara cuma-cuma untuk bertemu atau berkualitas bersama, dan seringkali memilih untuk melakukan hal lain yang dianggap lebih penting.

Jika kamu merasakan tanda-tanda ini dalam hubunganmu, penting untuk membicarakannya dengan pasangan untuk mencari solusi yang baik bagi kedua belah pihak. Karena hubungan yang sehat seharusnya melibatkan perhatian, komitmen, dan waktu yang diberikan secara seimbang.

2. Tidak adanya komitmen dalam hubungan serius

Dalam hubungan serius, tanda-tanda ketidakadanya komitmen bisa terlihat dari perilaku seseorang yang cenderung menghindari pembicaraan tentang kelanjutan hubungan. Mereka mungkin terlihat enggan untuk membahas rencana masa depan bersama pasangannya atau menghindari topik tentang kebutuhan dan harapan masing-masing dalam hubungan. Selain itu, kurangnya komitmen juga dapat terlihat dari ketidaktegasan seseorang untuk memberikan komitmen penuh dalam hubungan, seperti tidak mau untuk menetapkan batasan dalam hubungan atau menunda-nunda keputusan yang penting.

Contoh perilaku yang menunjukkan kurangnya komitmen dalam hubungan antara lain adalah sikap sering menolak rencana bersama pasangan, tidak mau terbuka soal perasaan, atau bahkan cenderung menghindari pertemuan dengan keluarga dan teman-teman pasangan. Selain itu, tidak adanya komitmen juga bisa terlihat dari sikap yang mudah berubah-ubah dalam hubungan tanpa alasan yang jelas, atau menunjukkan ketidakpedulian terhadap perasaan dan kebutuhan pasangan.

Dengan memperhatikan tanda-tanda tersebut, Anda bisa lebih waspada dan mempertimbangkan kembali hubungan yang sedang Anda jalani. Kehadiran komitmen yang kuat sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan langgeng.

3. Tidak terlibat secara emosional

Tidak terlibat secara emosional dalam sebuah hubungan dapat terlihat dari berbagai tanda. Salah satunya adalah ketidakhadiran dukungan emosional. Ketika seseorang tidak terlibat emosional, mereka cenderung tidak peduli dengan perasaan pasangan. Mereka tidak memberikan dukungan emosional yang diperlukan dalam hubungan, sehingga pasangan merasa kesepian dan tidak didengar.

Sikap acuh tak acuh juga menjadi tanda bahwa seseorang tidak terlibat secara emosional. Mereka mungkin tidak menunjukkan minat dalam kehidupan pasangan, tidak bergairah dalam hubungan, dan cenderung memperlakukan pasangan dengan sembrono.

Dampaknya bagi pasangan yang menjadi cadangan adalah merasa terpinggirkan dan tidak dihargai. Mereka mungkin merasa terus-menerus dalam ketidakpastian dan ketidakamanan emosional. Hal ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan ketidakmampuan untuk mempercayai diri sendiri.

Untuk menghadapi situasi ini, pasangan yang menjadi cadangan perlu berkomunikasi dengan pasangan mereka secara terbuka. Mereka perlu meminta dukungan emosional yang mereka perlukan dan, jika situasinya tidak membaik, mereka perlu mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Dengan komunikasi yang jujur dan kerja sama, pasangan juga perlu berusaha untuk tetap pada kebutuhan dan batasan pribadi mereka untuk memastikan kesehatan emosional mereka sendiri.

4. Status yang tidak jelas

Status hubungan yang tidak jelas bisa memberikan banyak tanda-tanda, salah satunya adalah ketidakpastian dalam komunikasi. Jika kamu seringkali merasa kebingungan karena tidak tahu di mana kamu berdiri dalam hubungan, kemungkinan besar kamu sedang terjebak dalam hubungan backburner. Tanda lainnya adalah ketiadaan komitmen, di mana satu pihak mungkin terlihat ragu-ragu untuk memasukkan kamu ke dalam kehidupan mereka secara serius.

Komunikasi yang tidak konsisten juga bisa menjadi ciri dari hubungan backburner. Jika pasanganmu hanya menghubungimu ketika mereka butuh sesuatu atau ketika mereka merasa sendirian, namun tidak konsisten dalam membangun hubungan, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu hanya dijadikan cadangan. Tidak adanya komitmen dalam menjaga hubungan dan komunikasi yang tidak teratur dapat menjadi ciri-ciri utama dari status hubungan yang tidak jelas.

Hubungan backburner memang seringkali membuat seseorang bingung dan meragukan tempat mereka dalam hubungan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda ini agar kamu tidak terus menerus terjebak dalam hubungan yang tidak jelas dan membuang waktu serta emosi.

5. Plin-plan

Dalam hubungan backburner yang kompleks, ciri-cirinya dapat mencakup ketidakpastian, ketidakjelasan perasaan, dan kurangnya komitmen dari salah satu pihak. Untuk mengatasi hubungan yang kompleks ini, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan untuk mencari solusi yang tepat. Jika setelah berusaha mencari solusi, hubungan tetap tidak kunjung membaik dan justru menimbulkan stres dan kecemasan, maka memutuskan untuk meninggalkannya bisa menjadi langkah yang bijak.

Adapun cara mengatasi hubungan backburner yang kompleks antara lain adalah dengan memahami dan mengenali ciri-cirinya, mengkomunikasikan perasaan dengan jujur, menetapkan batasan yang jelas, dan bersikap tegas jika situasinya tidak membaik. Jika pasangan menunjukkan ketidakmauan untuk berkomitmen atau hubungan terus merugikan, memutuskan untuk meninggalkannya mungkin merupakan langkah terbaik untuk kesejahteraan diri sendiri.

Dengan memahami ciri-ciri hubungan backburner yang kompleks dan bersedia untuk mencari solusi atau meninggalkannya jika diperlukan, dapat membantu seseorang untuk mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi relasi yang sulit.

 

6 dari 6 halaman

Penggunaan dalam Kalimat

"Backburner" dalam bahasa gaul mengacu pada sesuatu yang ditunda atau dibiarkan menunggu tanpa perhatian. Istilah ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda.

Contoh penggunaan kata "backburner" dalam kalimat-kalimat percakapan bahasa gaul antara lain:

1. Aku rasa dia cuma naro aku di backburner, gak serius sama aku.

2. Nggak enak rasanya kalo harus naro dia di backburner terus, pengen ada kepastian.

3. Cowok itu selalu backburner aku setiap kali ada cewek cantik di sekelilingnya.

4. Jangan jadi backburner cowok itu, cari yang bener-bener serius sama kamu.

5. Aku udah muak jadi backburner dalam hubungan ini, aku perlu kejelasan.

6. Gak bisa terus-terusan jadi backburner-nya, minta kejelasan dong!

7. Gue gak mau jadi pilihan kedua, gue bukan backburner buat siapa pun.

8. Kamu sering disuruh nungguin dia, kayak jadi backburner aja.

9. Mulai sekarang, gue gak mau lagi jadi backburner buat siapapun.

10. Jangan biarin dia taro kamu di backburner, kamu punya harga diri.

11. Gue males jadi backburner terus, gak ada kejelasan hubungan.

12. Dia bikin gue ngerasa jadi backburner dalam hubungan ini.

13. Udah nggak capek jadi backburner-nya? Tinggalin aja, cari yang lebih baik.

14. Gue sebel banget jadi backburner setiap kali cowok itu sibuk sama kerjaan.

15. Gue udah mulai kerasa jadi backburner dalam hubungan kita, gue pengen lebih dari ini.

Dengan menggunakan kata "backburner" dalam percakapan sehari-hari, kita bisa mengungkapkan bahwa sesuatu sedang ditunda atau dibiarkan menunggu untuk sementara waktu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.