Sukses

Mitigasi Bencana Adalah Upaya Mengurangi Bencana, Ketahui Peran Pentingnya

Pengertian mitigasi adalah tindakan mengurangi dampak bencana.

Liputan6.com, Jakarta Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian mitigasi adalah tindakan mengurangi dampak bencana.

Mitigasi bencana dapat didefinisikan kemampuan kita untuk pengurangan risiko bencana bisa melalui pembangunan fisik maupun penyadaran. Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Mitigasi bencana adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, hingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian mitigasi bencana dan perannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/12/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mitigasi Bencana Adalah

Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian mitigasi adalah tindakan mengurangi dampak bencana. Sementara itu menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah, mitigasi bencana adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.

Mitigasi adalah kata yang memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris, mitigation. Definisi mitigation bahasa Inggris, mitigasi adalah tindakan mengurangi keparahan, keseriusan, atau rasa sakit dari sesuatu.

Menurut Cambridge Dictionary, mitigasi adalah tindakan mengurangi seberapa berbahaya, tidak menyenangkan, atau buruknya sesuatu. Sementara itu menurut Merriam-Webster, mitigasi adalah tindakan mengurangi sesuatu atau keadaan yang dikurangi: proses atau hasil membuat sesuatu yang kurang parah, berbahaya, menyakitkan, keras, atau merusak.

Hal terkait mitigasi juga diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007. Undang-Undang tersebut juga memuat definisi tentang mitigasi. Menurut UU 24 Tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Mitigasi adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.

3 dari 6 halaman

Kategori Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana berdasarkan sumbernya dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam.
  2. Bencana nonalam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam.
  3. Bencana sosial, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia.

Selain itu, bencana alam juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Bencana alam meteorologi (hidrometeorologi). Berhubungan dengan iklim. Umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus.
  2. Bencana alam geologi. Adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor.
4 dari 6 halaman

Jenis Mitigasi Bencana

Dikutip dari buku Mitigasi Bencana (2023) karya Herman Ariadi, menjelaskan bahwa mitigasi bencana dibagi menjadi dua jenis yakni mitigasi struktural dan non struktural Berikut ini penjelasannya:

1. Mitigasi Struktural

Usaha dalam mengurangi bencana dengan membangun berbagi sarana dan prasarana fisik menggunakan teknologi. Salah satu contohnya dengan membangun waduk guna mencegah bencana banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gurung berapi, bangunan yang tahan gempa, menciptakan early warning system untuk mendeteksi gelombang tsunami. Mitigasi bencana struktural adalah sebuah upaya untuk mengurangi kerentanan bencana dengan rekayasa teknis bangunan tahan bencana.

2. Mitigasi Non Struktural

Mitigasi bencana non struktural adalah jenis mitigasi yang dilakukan selain dengan pembangunan prasarana fisik. Bentuk mitigasi ini bisa dilakukan melalui pembentukan peraturan oleh pemerintah dan lain sebagainya. Upaya mitigasi bencana non struktural biasanya dilakukan di daerah-daerah yang rawan bencana dan sekitarnya. Tujuan dari mitigasi ini agar masyarakat tetap mampu berkegiatan dan beraktivitas tanpa adanya rasa takut yang berlebihan, sehingga mereka merasa aman dan nyaman.

5 dari 6 halaman

Peran Penting dari Mitigasi Bencana

Mitigasi bencana adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi adanya resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun peningkatan kemampuan dan kesadaran kepada masyarakat mengenai ancaman bencana. Dalam penerapannya, Mitigasi bencana memiliki berbagai peran penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi dampak yang ditimbulkan, khususnya bagi penduduk,
  2. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan,
  3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi serta mengurangi dampak/risiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman.
6 dari 6 halaman

Strategi Mitigasi Bencana

Untuk memaksimalkan upaya mitigasi bencana, maka diperlukan strategi yang tepat agar upaya mitigasi bencana dapat terkoordinasi dengan maksimal dan baik. Berikut ini beberapa strategi mitigasi bencana adalah:

1. Pemetaan

Pemetaan menjadi langkah awal yang sangat penting, khususnya bagi daerah dengan wilayah yang rawan bencana. Pemetaan digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan dan antisipasi terjadinya bencana. Pemetaan tata ruang wilayah juga diperlukan agar tidak menimbulkan gejala bencana.

2. Pemantauan

Melakukan pemantauan hasil pemetaan terkait tingkat kerawanan bencana pada setiap daerah merupakan tahapan setelah pemetaan. Pemantauan ini akan sangat membantu dari segi prediksi terjadinya bencana. Setelah langkah pemetaan dilakukan untuk memudahkan upaya penyelamatan saat terjadinya bencana, upaya pemantauan juga dilakukan dalam upaya pembangunan infrastruktur agar tetap memperhatikan AMDAL.

3. Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi dilakukan dengan berbagai jenis media salah satu caranya dengan memberikan poster dan leaflet kepada pihak pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia yang rawan bencana. Informasi tersebut berisikan tentang tata cara mengenali, mencegah, dan penanganan bencana. Tujuan adanya penyebaran informasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana geologi di kawasan tertentu.

4. Sosialisasi dan Penyuluhan

Program penyuluhan terkait strategi mitigasi bencana yang diberikan dapat berfokus kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan jika terjadi bencana. Tujuan pelatihan lebih ditekankan ke bagian alur informasi dari petugas yang ada di lapangan, pejabat teknis, dan masyarakat sampai di tingkat pengungsian serta penyelamatan korban bencana. Harapannya melalui pelatihan dan penyuluhan, kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana akan terbentuk lebih baik.

5. Peringatan Dini

Peringatan dini dilakukan untuk memberikan berita hasil dari pengamatan kontinu di tempat daerah rawan bencana, agar masyarakat lebih siaga. Upaya peringatan dini disosialisasikan kepada masyarakat melalui pemerintah daerah setempat. Tujuannya memberikan kesadaran kepada masyarakat dalam menghindarkan diri dari bencana berupa sarana teknis, pengalihan jalur jalan, pengungsian dan prasarana penanganan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.