Sukses

Jalani Ritual Unik Sebelum Diwali, Warga Desa Ini Rela Diinjak Sapi

Rela diinjak sapi untuk mendapatkan kebahagiaan, ritual aneh bin unik menjelang diwali ini jadi sorotan warganet.

Liputan6.com, Jakarta Diwali adalah salah satu festival paling penting dan meriah di India, yang juga dikenal sebagai Festival Lampu. Perayaan Hindu ini biasanya jatuh antara akhir Oktober dan awal November. Selama perayaan setiap, rumah dan tempat umum dihiasi dengan lampu-lampu, lilin, dan lentera, sehingga menciptakan pemandangan yang indah dan berwarna-warni.

Tradisi ini melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan dan kejahatan, serta memberikan doa untuk keberuntungan dan kelimpahan dalam hidup. Selama Diwali, masyarakat Hindu juga melakukan pembersihan rumah, berpakaian baru, dan pertukaran hadiah.

Lakukan perayaan berbeda, salah satu desa di India justru melakukan serangkaian ritual aneh menjelang diwali. Tradisi ini disebut penginjakan sapi, yang melibatkan para pria desa yang dengan rela berbaring di tanah, kemudian membiarkan diri mereka diinjak-injak oleh puluhan ternak khususnya sapi, sebagai bagian dari upacara agama. 

Para pria desa ini percaya, bahwa dengan membiarkan sapi berjalan di atas tubuh mereka, maka akan mendapatkan kebahagiaan. Serta semua keinginan mereka akan menjadi kenyataan. Sebelum ritual ini dilaksanakan, masyarakat Bhidavad menjalani serangkaian persiapan salah satunya berpuasa dan menginap di kuil. 

Meski tak ada korban jiwa selama diinjak oleh sapi, ritual unik bin aneh ini disoroti banyak pihak. Berikut ini ritual menjelang diwali yang Liputan6.com rangkum dari Odditycentral, Sabtu (18/11/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jalani Ritual Sebelum Diwali, Para Pria Rela Diinjak Sapi

Sebagai bagian dari perayaan pasca-Diwali di desa Bhidavad, Madhya Pradesh di India, terdapat sebuah tradisi yang unik dan menarik yang dilakukan oleh para pria pemberani. Mereka dengan rela berbaring di tanah, membiarkan diri mereka diinjak-injak oleh puluhan ternak, sebagai bagian dari upacara agama. 

Menurut keyakinan mereka, sapi dianggap sebagai tempat tinggal bagi 33 crore (330 juta) dewa dan dewi, dan dengan membiarkan sapi berjalan di atas tubuh mereka, mereka meyakini bahwa mereka menerima berkah dari para dewa. Sehingga saat diinjak puluhan ternak, masyarakat miliki harapan, bahwa tindakan ini akan membawa kebahagiaan dan memenuhi segala keinginan mereka.

 

3 dari 3 halaman

Dari Puasa Hingga Menyembah Sapi, Jadi Festival Budaya

Sebelum ritual ini dilakukan, masyarakat Bhidavad menjalani serangkaian persiapan. Mereka akan berpuasa selama lima hari dan menginap di kuil setempat, sebelum memasuki perayaan Diwali. Pada pagi hari, mereka menyembah sapi sebelum memberikan diri mereka diinjak-injak. Ketika ternak dilepaskan untuk berjalan di antara umat, penduduk desa bersama-sama melantunkan doa dan menyanyikan lagu pujian.

Tidak hanya menjadi kegiatan ritual, namun penginjakan sapi Diwali telah menjadi suatu tradisi yang sangat populer di Bhidavad. Setiap tahun, masyarakat dari desa tetangga datang untuk menyaksikan sendiri upacara ini. Menariknya, meskipun kelihatannya aneh dan penuh risiko, tidak pernah terdengar laporan mengenai cedera selama pelaksanaan tradisi ini. Bahkan, warga setempat menyatakan bahwa tidak ada yang terluka, dan keinginan mereka terpenuhi.

Dengan demikian, penginjakan sapi Diwali di Bhidavad bukan hanya menjadi ritual agama yang unik, tetapi juga sebuah peristiwa budaya yang menarik, bagi masyarakat setempat dan para pengunjung dari desa sekitarnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.