Sukses

Kalimat Tunggal Adalah Terdiri dari Subjek dan Predikat, Perhatikan 30 Contohnya

Kalimat tunggal adalah satuan bahasa yang terdiri dari satu ide atau gagasan utama.

Liputan6.com, Jakarta - Kalimat tunggal adalah satuan bahasa yang terdiri dari satu ide atau gagasan utama. Pola-pola tersebut mencakup kombinasi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan yang dirancang untuk memberikan klaritas dan kejelasan pada kalimat.

Pertama, pola kalimat tunggal dengan subjek dan predikat (S-P) adalah bentuk paling dasar. Kedua, pola kalimat tunggal dengan subjek, predikat, dan objek (S-P-O) menambahkan elemen objek. Pola ketiga adalah kalimat tunggal dengan subjek, predikat, dan keterangan (S-P-K).

Kalimat tunggal adalah pondasi utama dalam komunikasi. Melalui pemahaman pola yang benar dari kalimat tunggal, maka seseorang dapat menyampaikan ide atau pesan secara jelas dan terstruktur. Simak penjelasan lengkap tentang pengertian dan contoh agar lebih paham.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kalimat tunggal yang dimaksudkan, Rabu (15/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terdiri dari Subjek + Predikat

Kalimat tunggal adalah satuan bahasa yang terdiri dari satu ide atau gagasan utama. Kalimat ini merupakan struktur dasar dalam penulisan dan berbicara yang dapat berdiri sendiri sebagai suatu kesatuan makna yang utuh.

Universitas Esa Tunggal menjelaskan kalimat tunggal hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu pola (klausa) yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana. 

Pola kalimat tunggal dapat bervariasi tergantung pada jenis kalimat yang ingin disusun. Secara umum, pola kalimat tunggal mengikuti struktur dasar bahasa, yaitu memiliki subjek yang menjadi pokok pembicaraan, predikat yang memberikan informasi tentang subjek, dan objek jika diperlukan. Selain itu, pola kalimat juga mencakup penggunaan kata-kata penghubung, kata sifat, atau kata keterangan untuk memperkaya makna kalimat.

Dalam buku berjudul Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat yang disusun oleh Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka, kalimat tunggal memiliki struktur sangat sederhana.

Cara membuat kalimat tunggal yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Subjek kalimat harus jelas, dan predikatnya harus memberikan informasi yang relevan. Untuk meningkatkan kejelasan, penggunaan kata-kata penghubung seperti "dan," "atau," atau "tetapi" dapat membantu mengaitkan ide-ide dalam kalimat. Penggunaan variasi struktur kalimat dan panjang kalimat juga dapat menambah daya tarik dan keluwesan pada kalimat.

Sebagai contoh, kalimat tunggal dapat dibuat dengan pola dasar: "Subjek + Predikat." Sebagai tambahan, kalimat dapat diperkaya dengan objek untuk memberikan informasi lebih lanjut. Misalnya, "Ani (subjek) membaca buku (objek) di perpustakaan (tempat)."

Dalam pembuatan kalimat tunggal, penting untuk memperhatikan kohesi dan koherensi agar pemahaman pembaca atau pendengar dapat maksimal. Penggunaan variasi dalam pilihan kata, struktur kalimat, dan panjang kalimat akan membuat kalimat lebih menarik dan mudah dipahami.

 

3 dari 3 halaman

Struktur dan Contoh Kalimatnya

Subjek dan Predikat (S-P):

  1. Anjing itu menggonggong keras. (S-P)
  2. Guru Kimia memberikan penjelasan panjang lebar. (S-P)
  3. Bunga-bunga itu mekar di taman. (S-P)
  4. Anak kecil itu tertawa riang. (S-P)
  5. Pesawat terbang melintas di langit biru. (S-P)

Subjek, Predikat, dan Objek (S-P-O):

  1. Sinta membaca novel. (S-P-O)
  2. Adi menulis surat kepada sahabatnya. (S-P-O)
  3. Ibu memasak makanan enak. (S-P-O)
  4. Anak-anak itu merayakan ulang tahun temannya. (S-P-O)
  5. Kucing hitam itu mengejar tikus. (S-P-O)

Subjek, Predikat, dan Pelengkap (S-P-Pel):

  1. Kecerdasan adikku membuatku bangga. (S-P-Pel)
  2. Pelukisan Lukman memenangkan lomba seni. (S-P-Pel)
  3. Kepemimpinan bosnya menginspirasi semua karyawan. (S-P-Pel)
  4. Kebijaksanaan nenekku dihargai oleh keluarga. (S-P-Pel)
  5. Keseriusan guru kami dalam mengajar membuat kami semangat belajar. (S-P-Pel)

Subjek, Predikat, Objek, dan Pelengkap (S-P-O-Pel):

  1. Ayah membantu anaknya menyelesaikan pekerjaan rumah. (S-P-O-Pel)
  2. Dokter itu memberikan obat kepada pasiennya dengan penuh perhatian. (S-P-O-Pel)
  3. Ibu membeli baju baru untuk adiknya sebagai hadiah ulang tahun. (S-P-O-Pel)
  4. Guru Bahasa Inggris memberikan tugas kepada murid-muridnya dengan semangat. (S-P-O-Pel)
  5. Tim sepakbola memenangkan pertandingan akhir dengan kegigihan mereka. (S-P-O-Pel)

Subjek, Predikat, dan Keterangan (S-P-K):

  1. Anak-anak bermain di halaman sekolah. (S-P-K)
  2. Rani pulang lebih awal setelah rapat selesai. (S-P-K)
  3. Keluarga kami berkumpul di rumah nenek. (S-P-K)
  4. Mereka belajar bersama untuk ujian besok. (S-P-K)
  5. Siswa-siswa itu berbicara dengan gembira di koridor sekolah. (S-P-K)

Predikat (P):

  1. Berhenti! (P)
  2. Makan! (P)
  3. Lari! (P)
  4. Renang! (P)
  5. Tidur! (P)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.