Sukses

Arthritis Adalah Penyakit Sendi, Kenali Penyebab, Faktor Risiko dan Cara Mengatasinya

Arthritis adalah penyakit yang dapat menyerang berbagai anggota tubuh, mulai dari pinggul, lutut, dan sendi-sendi lainnya

Liputan6.com, Jakarta Arthritis adalah istilah umum yang digunakan, untuk menggambarkan sekelompok penyakit yang memengaruhi sendi-sendi dalam tubuh manusia. Sendi adalah tempat pertemuan antara dua tulang, yang memungkinkan gerakan tubuh.

Arthritis terjadi ketika satu atau lebih sendi mengalami peradangan, yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti rasa sakit, pembengkakan, kemerahan, dan keterbatasan gerakan. Arthritis adalah radang sendi, yang biasanya terkait erat dengan penuaan. 

Arthritis adalah kondisi kronis, yang berarti bahwa tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya sepenuhnya, tetapi pengobatan dan perawatan yang tepat, dapat membantu mengendalikan gejala, memperbaiki kualitas hidup, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi. 

Berikut ini penyebab dan faktor risiko arthritis yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/10/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Apa Itu Arthritis

Artritis adalah pembengkakan dan nyeri tekan pada satu atau lebih sendi. Gejala utama arthritis adalah nyeri dan kekakuan sendi, yang biasanya memburuk seiring bertambahnya usia. Jenis radang sendi yang paling umum adalah osteoartritis dan artritis reumatoid. 

Melansir dari laman arthritis.org, Arthritis adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi dalam tubuh. Peradangan pada sendi ini mengakibatkan pembengkakan, kekakuan, dan rasa nyeri, bahkan bisa membuat gerakan sendi menjadi sulit.

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap penyakit atau cedera, yang sering disertai dengan gejala seperti pembengkakan, nyeri, dan kekakuan sendi. Peradangan sendi, atau arthritis, yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau kronis, hingga bisa merusak jaringan tubuh manusia. Beberapa sendi umumnya memiliki membran sinovial, yaitu kantung berisi cairan yang melumasi sendi. Banyak persendian, seperti lutut, ditopang oleh tendon dan ligamen.

3 dari 4 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko

Osteoartritis

Osteoartritis adalah jenis arthritis yang paling umum terjadi, ketika tulang rawan pada sendi mengalami kerusakan. Tulang rawan ini adalah lapisan keras dan licin di ujung tulang, yang memungkinkan gerakan sendi dengan lancar. Ketika tulang rawan mengalami kerusakan cukup parah, tulang akan bergesekan langsung pada tulang lainnya. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan pembatasan pergerakan.

Mengutip dari laman Mayo Clinic, kerusakan sendi ini bisa terjadi secara bertahap selama beberapa tahun, atau dapat dipercepat akibat cedera sendi atau infeksi. Osteoartritis juga dapat menyebabkan perubahan pada tulang dan merusak jaringan ikat, yang menghubungkan otot dengan tulang dan menghubungkan sendi. Pada kasus yang parah, lapisan sendi bisa meradang dan membengkak.

Artritis Reumatoid

Artritis reumatoid melibatkan serangan sistem kekebalan tubuh pada lapisan kapsul sendi, yang disebut selaput sinovial. Selaput sinovial ini menjadi meradang dan membengkak. Proses penyakit ini akhirnya dapat merusak tulang rawan dan tulang di dalam sendi.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko terkait dengan radang sendi meliputi:

1. Beberapa jenis radang sendi dapat diturunkan dalam keluarga. Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga, seperti orang tua atau saudara, yang menderita penyakit ini, Anda mungkin lebih berisiko.

2. Risiko berbagai jenis radang sendi, termasuk osteoartritis, artritis reumatoid, dan asam urat, cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

3. Wanita lebih cenderung terkena artritis reumatoid dibandingkan pria, sementara sebagian besar penderita asam urat, jenis arthritis lain, adalah pria.

4. Orang yang pernah mengalami cedera pada salah satu sendi, mungkin akibat aktivitas fisik atau olahraga, berpotensi lebih rentan terkena radang sendi di daerah tersebut.

5. Kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama pada lutut, pinggul, dan tulang belakang. Oleh karena itu, orang yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena arthritis.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Penyakit Arthritis Secara Medis dan Mandiri

Secara Medis

Pengobatan arthritis memiliki tujuan utama untuk menghilangkan rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan kekuatan sendi, serta mengendalikan perluasan penyakit. Pendekatan pengobatan arthritis dapat melibatkan istirahat, terapi fisik, kompres, olahraga, dan penggunaan obat-obatan. Di bawah ini adalah beberapa metode medis untuk mengatasi penyakit arthritis:

1. Terapi Okupasi

Terapi okupasi adalah bentuk perawatan yang dirancang khusus, untuk membantu individu dengan arthritis agar dapat beraktivitas dengan lebih lancar. Terapi okupasi melibatkan menghindari posisi yang membuat sendi tegang, dan memanfaatkan sendi dan otot yang lebih kuat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Terapis mungkin juga merekomendasikan alat bantu, seperti penyangga atau tongkat untuk membantu dalam aktivitas sehari-hari.

2. Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan bertujuan untuk mengatasi rasa sakit, dan peradangan yang disebabkan oleh arthritis. Dokter dapat meresepkan obat seperti asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) untuk meredakan gejala. Contoh lainnya adalah DMARDS (Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs) seperti Metotreksat dan obat-obatan lain, yang bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Pada arthritis yang disebabkan oleh infeksi, biasanya melibatkan antibiotik dosis besar dan pengeluaran kelebihan cairan yang terinfeksi dari sendi.

3. Operasi

Operasi dapat menjadi pilihan pengobatan untuk kasus arthritis yang parah. Operasi melibatkan pengangkatan jaringan ikat yang rusak pada sendi. Ketika peradangan dan rasa sakit tidak dapat ditolerir dan terjadi kerusakan yang signifikan, operasi menjadi opsi. Sendi yang rusak, seperti lutut, siku, jari, atau pinggul, dapat diganti dengan material seperti stainless steel, plastik, atau keramik. Operasi ini mungkin mengakibatkan keterbatasan gerakan, tetapi dapat menghilangkan rasa sakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf dan pembuluh darah.

Secara Mandiri

Setiap pendekatan medis harus disesuaikan dengan kondisi khusus penderita, setelah pemeriksaan yang cermat oleh dokter. Selain pengobatan medis, ada juga tindakan mandiri yang dapat membantu penderita arthritis dalam proses penyembuhan dan mengurangi gejala nyeri serta pembengkakan. Beberapa cara mengatasi penyakit arthritis secara mandiri meliputi:

1. Olahraga

Melakukan olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Ini juga membantu penderita mengurangi kaku pada sendi, dan meningkatkan kekuatan sendi. Dalam beberapa kasus, mendapatkan bimbingan dari dokter umum atau fisioterapis untuk melakukan olahraga yang sesuai adalah ide yang baik.

2. Pola Makan Sehat

Penderita arthritis perlu menjaga pola makan mereka. Menerapkan pola makan sehat dan seimbang, dengan banyak sayuran dan buah-buahan, membantu mengurangi kelebihan lemak dalam tubuh. Kelebihan lemak dapat meningkatkan stres pada sendi, terutama pada penderita arthritis.

3. Program Terapi

Mengikuti program terapi untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan psikologis, dapat membantu penderita mengatasi tantangan sehari-hari. Terapi kognitif dapat membantu penderita dalam menjadwalkan kegiatan sehari-hari, relaksasi, dan mengatasi masalah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.