Sukses

Kisah Unik Wanita dengan 93 Kepribadian, Akhirnya Bertemu Pasangan yang Menerima

Alami gangguan identitas disosiatif , wanita yang memiliki 93 kepribadian ini akui temukan pasangan yang bisa menerimanya.

Liputan6.com, Jakarta Kepribadian ganda juga dikenal sebagai Gangguan Identitas Disosiatif (DID), merupakan kondisi di mana seseorang mengalami perubahan dalam identitas. Individu dengan DID memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda, dan masing-masing dengan karakteristik dan perilaku yang unik.

Hal serupa juga terjadi kepada Amber Lodge, wanita yang berasal dari Selandia Baru. Memiliki Gangguan Identitas Disosiatif (DID) dengan 93 kepribadian alternatif, membuat Lodge sulit menemukan cinta dan kebahagiaan dalam hubungannya.

Namun tak lama berselang, wanita dengan alter ini kemudian menemukan pasangan secara online yang menerima seluruh perubahan yang dialaminya. “Lebih menantang mencoba mengingat hal-hal seperti siapa yang menyukai bunga apa, ulang tahun, dan ide kencan berbeda yang bisa saya rencanakan,” Ucap kekasih Amber Lodge

Perlu diketahui, bahwa menemukan pasangan yang mencintai dan menerima seluruh bentuk kepribadian adalah hal yang sangat berharga, terutama bagi seseorang yang mengalami gangguan identitas disosiatif. Berikut ini kisah wanita dengan 93 kepribadian yang Liputan6.com rangkum dari New York Post, Minggu (10/9/2023). 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Miliki Banyak Kepribadian

Seorang wanita dari Selandia Baru telah menemukan cinta dan kebahagiaan, meskipun hidup dengan 93 kepribadian alternatif yang disebabkan oleh Gangguan Identitas Disosiatif (DID). DID adalah kondisi di mana seseorang memiliki banyak "perubahan" atau kepribadian yang berbeda dengan usia, jenis kelamin, dan pengalaman hidup yang beragam.

Amber Lodge yang berusia 31 tahun, mengalami perubahan kepribadian dari yang suka melukis saat masih anak-anak hingga yang suka makan di luar sebagai orang dewasa. Dia didiagnosis menderita DID lima tahun yang lalu, sehingga  membuat hubungannya dan pasangan sebelumnya menjadi rumit, karena kesulitan dalam memahami perubahan identitasnya.

“Sebelum kami didiagnosis menderita DID, hal ini sulit dan membingungkan bagi orang-orang yang kami kencani karena mereka tidak mengerti mengapa kami harus banyak berubah dan mengapa mereka sepertinya mendapatkan orang yang berbeda setiap saat,” kata Lodge kepada Caters News, mengacu pada dirinya sebagai “kita” untuk menjelaskan setiap kepribadian.

3 dari 3 halaman

Menemukan Cinta

Namun, hidup Amber berubah saat dia bertemu dengan Andrea (26) secara online. Mereka segera terhubung dan hubungan mereka berkembang menjadi pernikahan. Andrea menerima dengan baik perubahan kepribadian Amber, dan bahkan menemukan hal itu menarik karena dapat mengenal setiap kepribadian yang unik.

Perubahan kepribadian Amber dapat terjadi hingga lima hingga delapan kali sehari, yang membuatnya memiliki kepribadian yang tidak dapat diprediksi. Andrea membantu dengan mengingat preferensi masing-masing perubahan, dan selalu berusaha untuk memahami mereka.

“Jika seorang anak mengalami trauma masa kanak-kanak yang ekstrem, bagian-bagian tersebut tidak terintegrasi dan mereka menjadi mandiri, dan hambatan amnesia tercipta di antara bagian-bagian tersebut,” kata Lodge

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.